Spesies invasif: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RianHS (bicara | kontrib)
RianHS (bicara | kontrib)
Baris 39:
 
== Bacaan lanjut ==
* {{cite book|last=[[Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia|Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan]]|title=Strategi Nasional dan Arahan Rencana Aksi Pengelolaan Jenis Asing Invasif di Indonesia|year=2015|url=http://ksdae.menlhk.go.id/assets/publikasi/STRANAS_Jenis_Invasif.pdf|location=Jakarta|publisher=Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia|isbn=978-602-72942-2-6|ref=harv}}
* {{citation|last=[[Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia|Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan]]||year=2016|title=Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.94/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2016 tentang Jenis Invasif|url=http://ksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/PERMEN_LHK_N0_P._94_TH_2016_TTG_JENIS_INVASIF_.pdf|location=Jakarta|publisher=Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia|ref=harv}}
* Kolar, C.S.; D.M. Lodge (2001). "Progress in invasion biology: predicting invaders". ''Trends in Ecology & Evolution ''
* Mack, R.; D. Simberloff, W.M. Lonsdale, H. Evans, M. Clout, and F.A. Bazzazf (2000). "Biotic invasions: Causes, epidemiology, global consequences, and control". ''Ecological Applications'' 10: 689–710.