Kampung Madras, Medan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ibra Bintang (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi iOS
Penggunaan kata keling yang berkonotasi negatif karena sering digunakan sebagai derogatory term dan racial slur
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 34:
'''Kampung Madras''' (dahulu disebut '''Kampung Keling''') adalah nama bagi sebuah kawasan seluas sekitar 10 hektare di [[Kota Medan]], [[Indonesia]] yang pernah mempunyai komunitas [[India-Indonesia|India]] yang besar. Kawasan ini terletak di sekitar kecamatan [[Medan Polonia]] dan [[Medan Petisah]]. Di kawasan ini terdapat kuil [[Hindu]] yang tertua di Medan, [[Kuil Sri Mariamman]] dan kelenteng terbesar di [[Medan]], [[Vihara Gunung Timur]]. Juga Masjid Jami dan Masjid Ghaudiyah yang dibangun oleh [[Muslim]] [[India-Indonesia|India]]. Selain itu, di Kampung Keling juga terdapat Sekolah Khalsa (sekolah [[Sikh]]; sekarang ''Khalsa English School''), yang dulu pernah terkenal karena merupakan satu-satunya sekolah dengan pelajaran dalam [[bahasa Inggris]] di [[Medan]].
 
Kawasan tersebut awalnya dipanggil "Patisah", namun kemudian terjadi perubahan nama menjadi "[[Madras|Kampung Madras]]" guna mencerminkan tanah asal para warga [[India-Indonesia|keturunan India]] yang berdiam di sana. Nama "Kampung Madras" ternyatamenggantikan tidaknama populer"kampung dankeling" sebaliknyayang istilahdianggap "[[Keling|Kampungberkonotasi Keling]]"negatif dikarenakan sering digunakan. sebagai ''racial slur'' dan ejekan yang merendahkan
 
Meskipun hingga tahun [[1950-an]] kawasan ini masih dihuni oleh [[warga]] [[India-Indonesia|keturunan India]] dalam jumlah yang besar, sejak saat itu jumlah tersebut telah berkurang karena keadaan ekonomi yang sulit sehingga membuat mereka harus pindah ke kawasan lain. Kampung Keling kini bahkan lebih banyak dihuni oleh warga keturunan [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] daripada India.