A.A. Navis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Azkaaizar (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Azkaaizar (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 28:
Nama pria Minang yang untuk terkenal tidak harus merantau secara fisik, ini menjulang dalam sastra Indonesia sejak cerpennya yang fenomenal, ''Robohnya Surau Kami'', terpilih menjadi satu dari tiga [[cerpen]] terbaik majalah sastra Kisah, ([[1955]]). Sebuah cerpen yang dinilai sangat berani. Kisah yang menjungkirbalikkan logika awam tentang bagaimana seorang alim justru dimasukkan ke dalam neraka. Karena dengan kealimannya, orang itu melalaikan pekerjaan dunia sehingga tetap menjadi miskin.
 
Ia seorang seniman yang perspektif pemikirannya jauh ke depan. Karyanya ''Robohnya Surau Kami'', juga mencerminkan perspektif pemikiran ini. Yang roboh itu bukan dalam pengertian fisik, tetapi tata nilai. Hal yang terjadi saat ini di negeri ini. Ia memang sosok budayawan besar, kreatif, produktif, konsisten dan jujur pada dirinya sendiri.
 
Sepanjang hidupnya, ia telah melahirkan sejumlah karya monumental dalam lingkup kebudayaan dan kesenian. Ia bahkan telah menjadi guru bagi banyak sastrawan. Ia seorang sastrawan intelektual yang telah banyak menyampaikan pemikiran-pemikiran di pentas nasional dan internasional. Ia menulis berbagai hal. Walaupun karya sastralah yang paling banyak digelutinya. Karyanya sudah ratusan, mulai dari cerpen, novel, puisi, cerita anak-anak, sandiwara radio, esai mengenai masalah sosial budaya, hingga penulisan otobiografi dan biografi.<ref name=":0">{{Cite web|url=https://tokoh.id/biografi/1-ensiklopedi/sastrawan-sang-kepala-pencemooh/|title=Sastrawan, Sang Kepala Pencemooh {{!}} TOKOH INDONESIA {{!}} TokohIndonesia.com {{!}} Tokoh.id|last=Indonesia|first=Tokoh|language=en-US|access-date=2020-02-22}}</ref>