Invasi Kesultanan Demak ke Melaka Portugis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 10:
 
Pada 1513 Armada [[Kesultanan Demak]], [[Kesultanan Palembang]] dan armada Melayu melakukan serangan pertama di bawah pimpinan [[Pati Unus]]. Armada kesultanan Demak dari Jepara terdiri dari 100 kapal dan 5000 personil. Armada Demak terdiri dari berbagai jenis kapal, diantaranya:
* [[Djong (kapal)|Kapal jong]] - Merupakan kapal layar besar yang berukuran beberapa ratus ton.
* [[Lancaran (kapal)|Lancaran]] - [[Perahu]] dengan satu hingga tiga tiang dan bisa didayung.
* [[Penjajap]] (Bahasa Portugis: ''pangajava''/''pangajaua'') - Kapal kargo yang diubah menjadi untuk perang dan dapat dipersenjatai dengan meriam, bisa digerakkan layar dan dayung.<ref>{{Cite web|url=http://www.dicionarioinformal.com.br/pangajava/|title=Significado de "pangajava"|website=www.dicionarioinformal.com.br|access-date=2017-01-12}}</ref><ref>Pires, Tome. The Suma Oriental of Tome Pires & The Book of Fransisco Rodrigues, McGill University Library (1944)</ref>
* [[Kelulus]] - Perahu dayung kecil dan kadangkala juga menggunakan layar, digunakan untuk menurunkan orang ke pantai.
 
Kapal-kapal ini dikumpulkan dari banyak kota di Jawa. Setelah peperangan berakhir, Tome Pires melaporkan bahwa banyak kota yang melemah kekuatan perdagangannya karena kapalnya telah digunakan oleh Pati Unus.
Baris 33:
# Tahun 1574, Ratu Kalinyamat dari Jepara mengirimkan kapal bantuan untuk ekspedisi Kesultanan Aceh menyerang Portugis di Malaka berjumlah 300 kapal (80 diantaranya adalah junk besar berbobot 400 ton) serta 15.000 personil. Setelah pengepungan dan pertempuran sengit selama 3 bulan. Dua per tiga pasukan Jepara gugur, hanya sekitar 5000 pasukan yang masih selamat dan kembali ke Jepara.<ref>Sumatra,431. William Marsden, Cambridge University Press (2012). The History of Sumatra: Containing an Account of the Government, Laws, Customs, and Manners of the Native Inhabitants.</ref> Namun serangan ini menyebabkan posisi Portugis di kepulauan Maluku terjepit karena bala bantuan dari Malaka terhambat, sehingga Sultan [[Baabullah dari Ternate]] berhasil mengusir Portugis dari kesultanan Ternate pada tahun 1575.<ref>.S.A. de Clercq, Bijdragen tot de kennis der Residentie Ternate, Leiden-E,J Brill (1890) </ref><ref>Muridan Satrio Widjojo, The Revolt of Prince Nuku: Cross-Cultural Alliance-making in Maluku, C.1780-1810. BRILL (2009)</ref>
 
== Catatan ==
<references group="catatan" />
== Sumber ==