Stasiun Garut: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
belum resmi, tunggu resminya dahulu.
Farrell010427 (bicara | kontrib)
Sejarah
Baris 29:
Stasiun ini dibangun bersamaan dengan pembangunan [[Jalur kereta api Cibatu–Cikajang|lintas Cibatu–Garut]]. Karena pusat kota Kabupaten Garut agak jauh dari stasiun utama di kabupaten ini, maka perlu dibuat lintas cabang. Sehingga, dibangunlah jalur kereta api dari [[Stasiun Cibatu]] menuju [[Stasiun Garut]]. Jalur ini dibuka bersamaan dengan jalur dari [[Cicalengka]] pada tanggal [[14 Agustus]] [[1889]].<ref name=":1">{{Cite book|title=Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932|last=Staatsspoorwegen|first=|publisher=Burgerlijke Openbare Werken|year=1921-1932|isbn=|location=Batavia|pages=}}</ref>
 
Bangunan stasiun yang lama kini telah hilang, diganti dengan bangunan yang lebih modern. Bangunan stasiun ini sangat mirip dengan [[Stasiun Karawang]] dan [[Stasiun Rambipuji|Rambipuji]]. Dahulu, Garut pernah diserang oleh [[Koninklijk Nederlandsch-Indische Leger|tentara Belanda]] pada tahun 1947 yang membuat infrastruktur jalur menjadi rusak, sehingga terpaksa harus direnovasi.<ref>{{Cite book|title=Sekitar perang kemerdekaan Indonesia|last=Nasution|first=A.H.|publisher=Dinas Sejarah TNI-AD dan Angkasa|year=1978|isbn=|volume=5|location=Bandung|pages=}}</ref>
 
== Sejarah ==
Baris 35:
 
Selama masa-masa nonaktifnya, stasiun ini sempat dijadikan kantor sekretariat ormas dan emplasemennya berubah menjadi pasar. Sehubungan dengan reaktivasi jalur kereta api Cibatu–Garut, stasiun ini menjalani serangkaian renovasi. Setelah stasiun ini aktif, rencananya stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 1 merupakan sepur lurus.<ref>{{Cite web|url=https://www.cnbcindonesia.com/news/20190428210644-4-69300/29-tahun-mati-suri-jalur-kereta-di-garut-ini-direaktivasi|title=29 Tahun Mati Suri, Jalur Kereta di Garut Ini Direaktivasi|last=Asmara|first=Chandra Gian|website=news|language=id|access-date=2020-01-16}}</ref>
 
Pada pertengahan Januari 2020, jalur dari Cibatu sudah tersambung sepenuhnya ke stasiun ini, dan pada 31 Januari 2020, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia, [[Edi Sukmoro]], telah mengunjungi stasiun ini menggunakan kereta inspeksi. Hingga saat ini masih banyak pembangunan di stasiun ini.
 
== Referensi ==