Pawai kemenangan (Romawi Kuno): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 4:
'''Pawai kemenangan''' ({{lang-la|[[:wikt:triumphus|triumphus]]}}) adalah [[agama sipil|upacara adat]] sekaligus [[agama di Romawi Kuno|ibadat]] masyarat [[Romawi Kuno]], yang diselenggarakan untuk merayakan sekaligus mensyukuri keberhasilan seorang panglima dalam memimpin bala tentara Romawi meraih kemenangan demi berbakti kepada negara. Mula-mula bangsa Romawi menyelenggarakan pawai kemenangan untuk mengelu-elukan kemenangan seorang anak bangsa dalam perang melawan pihak asing.
Pada hari penyenggaraan pawai kemenangannya, seorang panglima mengenakan mahkota daun salam dan ''[[Toga#Macam-macam toga|toga picta]]'' (toga ungu bersulam benang emas), untuk menunjukkan bahwa kehormatannya hampir menyamai keilahian dewata atau nyaris setara dengan kemuliaan raja, bahkan ada pula panglima yang
Kebanyakan [[Perayaan Romawi|hari raya bangsa Romawi]] sudah tentu tanggalnya, tetapi adat-istiadat dan hukum memungkinkan pawai kemenangan sewaktu-waktu dapat diselenggarakan, sehingga membuka ruang bagi peningkatan status dan nama besar seorang panglima. Pawai-pawai kemenangan pada penghujung [[Republik Romawi|Zaman Republik]] diselenggarakan dengan lebih meriah dan lebih megah daripada yang sudah-sudah, akibat dari kian sengitnya persaingan di antara para petualang militer-politik yang mengendalikan imperium Roma yang belum lama terbentuk. Adakalanya pawai kemenangan diperpanjang sampai berhari-hari dengan menggelar berbagai macam lomba ketangkasan dan acara hiburan secara cuma-cuma bagi masyarakat. Semenjak [[Principatus|Zaman Principatus]], pawai kemenangan menjadi cermin ketertiban negara dan keutamaan keluarga kaisar.
|