Institut Islam SS: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada data yang valid. Pembodohan masal
Tag: Penggantian VisualEditor mengosongkan halaman [ * ]
k ←Suntingan 36.71.244.141 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Urang Kamang
Tag: Pengembalian
Baris 1:
[[Berkas:Bundesarchiv Bild 146-1987-004-09A, Amin al Husseini und Adolf Hitler.jpg|jmpl|Haji [[Amin al-Husayni|Amin Al-Husseini]] bersama [[Adolf Hitler]]]]
'''Institut Islam SS''' adalah sebuah lembaga [[pendidikan Islam]] yang didirikan oleh [[Jerman Nazi]], atau lebih tepatnya oleh [[Schutzstaffel]] di [[Jerman]] pada masa [[Perang Dunia II]]. Tujuan awal dari didirikannya Institut Islam SS ini adalah untuk mencetak kader-kader [[Nazi]] yang paham akan nilai-nilai ajaran [[Islam]] yang nantinya dapat menjadi seorang [[imam]] atau pemimpinn spiritual bagi tentara [[Legiun Muslim]] [[Jerman Nazi]] atau Divisi [[SS Handschar]] yang mayoritas berisi orang-orang [[Bosnia]] yang beragama [[Islam]] yang selama dibawah pemerintahan [[Yugoslavia]], orang-orang Bosnia ini tidak mendapatkan tempat untuk mengembangkan ajaran-ajaran Islam, oleh karena itu ketika Jerman menduduki [[Balkan]], orang Bosnia - bersama orang [[Kroasia]] - kemudian membantu Jerman dalam pertempuran di [[Front Timur (Perang Dunia II)|Front Timur dalam Perang Dunia II]] melawan [[Serbia]]. Selain itu tujuan lain bagi [[Partai Nazi]] atas dari didirikannya Institut Islam SS ini adalah, untuk mendapatkan simpati dan juga kader-kader penerus yang berasal dari golongan [[Muslim]], sekaligus juga menciptakan kesetiaan dan [[fanatisme]] kepada ideologi [[Nazisme]] dan kepemimpinan [[Adolf Hitler]].<ref name=":0">Nino Oktorino, ''Singa Bosnia: Sejarah Divisi SS Handschar'', (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2013) hal. 53</ref>
<br />
 
== Latar Belakang ==
[[Berkas:Al-Husayni1929.jpg|jmpl|Mufti Besar Jerusalem, Haji Amin el-Husseini]]
Setelah pembentukan [[Divisi SS 'Handschar']], [[Jerman Nazi|Jerman]] membutuhkan lebih banyak kader-kader [[Nazi]] dari kalangan [[Muslim]] untuk menjadi [[imam]] dalam militer Jerman atau [[Wehrmacht]], tujuannya adalah untuk menjadi pembimbing spiritual bagi prajurit [[Jerman]] yang beragama [[Islam]]. Kemudian atas dasar kebutuhan akan kader-kader Nazi Muslim, [[Mufti Besar Jerusalem]], menyarankan agar [[SS-Gruppenführer Berger]] untuk mengadakan suatu pelatihan atau kadersasi. Usulan Mufti Besar Jerusalem itu diterima oleh Schutzstaffel, dan diputuskan untuk mengadakan sebuah kaderisasi Nazi yang pertama untuk mencetak kader Nazi Muslim di [[Babelsberg]], dekat [[Postdam]].<ref name=":0" />
 
Pada acara kaderisasi pertama di Babelsberg itu, ada delapan belas orang calon kader Nazi Muslim yang siap menjadi [[imam]] atau pemimpin spiritual bagi tentara [[Jerman Nazi|Jerman]] yang beragama [[Islam]], kebanyakan dari mereka adalah orang-orang [[Bosnia]] yang memiliki ketaatan yang baik dalam beragama. Kaderisasi pertama itu dipimpin oleh seorang ulama dari [[Bosnia]] bernama [[Husein Džozo]], kaderisasi berlangsung selama tiga minggu, dan setelah lulus dari kaderisasi, pada kader baru itu mendapatkan pangkat [[SS-Haupsturmführer]].<ref name=":0" />
 
== Perkembangan ==
Setelah dibentuknya divisi SS Bosnia Kedua, [[Schutzstaffel]] merasa membutuhkan lebih banyak [[imam]] baru, oleh karena itu kemudian [[Reichführer SS]], [[Heinrich Himmler]] memutuskan untuk mendirikan sebuah [[institut]] untuk mencetak kader Nazi yang dpat menjadi imam bagi tentara Jerman yang Muslim. Sebuah institut pendidikan [[Agama Islam]] kemudian dibangun di sebuah hotel yang dimili oleh anggota [[SS]] di Kota [[Guben]], [[Brandenburg]]. Institut Islam SS itu kemudian dibuka pada 17 Maret 1944 oleh [[SS-Brigadeführer]] [[Walter Schellenderg]], kaderisasi untuk mencetak kader imam itu kemduian diawasi langsung oleh Husein Džozo dan berlangsung sampai Agustus 1944. Para kader lulusan Institut Islam SS itu kemudian ditugaskan ke divisi-divisi [[SS Handschar]], dan SS-Gruppenführer Berger kemudian melantik [[Mufti Besar Jerusalem]], [[Haji Amin el-Husseini]] sebagai pemimpin Institut Islam SS itu.<ref name=":0" />
<br />
 
Mufti Besar Jerusalem kemudian menyatukan Institut Islam SS dengan beberapa pusat [[indoktrinasi]] pada prajurit Muslim dalam berbagai formasi [[Wehrmacht]] dan [[Waffen-SS]]. Mufti Besar Jerusalem kemudian berencana untuk membuat sebuah sekolah tinggi untuk para imam, agar kaderisasi yang berlangsung dapat berjalan maksimal dan para lulusannya bisa menjadi sumber daya manusia yang efektif dan efisien, namun cita-cita Mufti Besar Jerusalem itu tidak pernah terwujud karena [[Jerman Nazi]] bersama-sama dengan [[Blok Poros]] ([[Republik Sosial Italia]] dan [[Kekaisaran Jepang]]) kalah dalam [[Perang Dunia II]]. Sementara itu tempat asal Haji Amin el-Husseini, yaitu [[Palestina]] menjadi tanah air bagi [[Yahudi]], yang nantinya akan berdiri Negara [[Israel]].<ref name=":0" />
 
== Referensi ==