Kereta api Argo Bromo Anggrek: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Farrell010427 (bicara | kontrib)
Baris 70:
Pada masa-masa awal pengoperasiannya, kereta api Argo Bromo Anggrek pernah memiliki kelas "Super Eksekutif" (penomoran diawali dengan KZ) yang dioperasikan selama beberapa waktu. Kereta KZ memiliki fasilitas yang lebih dari kelas eksekutif biasa, yaitu dengan adanya komputer dan kursi yang lebih lega. Namun, kereta KZ ini tidak bertahan lama karena pada akhirnya kereta kelas ini kembali diubah menjadi kereta eksekutif pada umumnya.
 
Kereta api ini sempat berjalan bersama dengan pendahulunya (JS-950 Argo Bromo) hingga kereta tersebut berhenti beroperasi awal dekade 2000-an seiring kebijakan rasionalisasi yang dilakukan oleh PT KA. Sejak dihapusnya kereta api JS-950 Argo Bromo, rangkaian keretanya dihibahkan untuk operasional kereta api Bima.
 
Rangkaian kereta ini juga sempat mengalami pemugaran ulang di PT INKA sekitar tahun 2000-an akhir dan mengubah warna bagian luar dari [[Merah jambu|merah muda]] menjadi [[ungu]], meskipun tidak semua kereta ini mengalami proses perbaikan ulang.
Baris 87:
Mulai tahun 2019, Dipo Induk Surabaya Pasarturi (SBI) mendapat dua rangkaian baru buatan tahun 2019 berbahan [[baja nirkarat]] untuk kereta api Argo Bromo Anggrek. Karena dalam pengoperasiannya, kereta api Argo Bromo Anggrek membutuhkan tiga rangkaian sehingga tersisa satu rangkaian masih menggunakan kereta dengan bogie K9 buatan tahun 1997 dan 2001. Akhirnya untuk memenuhi kebutuhan rangkaian kereta api Argo Bromo Anggrek, rangkaian kereta eksekutif berbahan baja nirkarat tahun 2018 milik Dipo Kereta Semarang Poncol ("K1 0 18 109"–"K1 0 18 118", "M1 0 18 19", dan "P 0 18 19 SMC") dimutasi ke Dipo Kereta Surabaya Pasarturi. Sementara itu, sebagian rangkaian bekas Argo Bromo Anggrek ("K1 0 97 xx SBI" dan "K1 0 01 xx SBI") dimutasi ke Dipo Kereta Semarang Poncol (SMC) untuk operasional [[kereta api Argo Sindoro]] dan [[kereta api Argo Muria]].
 
Dengan berlakunya grafik perjalanan kereta api (gapeka) mulai tanggal 1 Desember 2019, terjadi perubahan pola operasi kereta api sehingga rangkaian kereta ini sering bertukar dengan rangkaian [[kereta api Taksaka]]. Selain itu, perubahan pada nomor kereta juga terjadi, sehingga nomor KA ini dari 1-4 menjadi 3-6, nomor KA 1 dan KA 2 menjadi milik kereta api Argo Wilis, mengakhiri posisi KA Argo Bromo Anggrek sebagai kereta dengan nomor tertinggi dalam jadwal kereta api yang sudah dipegang sejak tahun 1997. Selain itu, ditambahkan pemberhentian baru, yaitu di Bojonegoro.
 
== Lokomotif penarik ==