Revisi per 25 Januari 2020 00.57 sunting Karsono Puguh (bicara \| kontrib) Peninjau otomatis 18.722 suntingan k →‎Layanan kereta api Tag: VisualEditor ← Revisi sebelumnya		Revisi per 25 Januari 2020 01.02 sunting balikkan Karsono Puguh (bicara \| kontrib) Peninjau otomatis 18.722 suntingan kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Revisi selanjutnya →
Baris 36: '''Stasiun Bekasi (BKS)''' adalah [[stasiun kereta api]] kelas besar tipe C yang terletak di Jl. H. Juanda, [[Kota Bekasi]]. Stasiun yang terletak pada ketinggian +19 meter ini termasuk dalam [[Daerah Operasi I Jakarta]]. Sebagai stasiun yang terletak di lintas [[komuter]] [[Jabodetabek]], stasiun ini setiap harinya melayani ribuan penumpang komuter dengan tujuan sekitar [[Jakarta]] dan sebaliknya, menggunakan [[KRL]]. Di sebelah barat stasiun ini terdapat ~~sebuah~~ dipo ~~yang digunakan untuk menyimpan armada~~ KRL ~~yang baru selesai digunakan~~. Selain itu, sebagai stasiun yang terletak di ~~petak~~ jalur utama KA lintas utara Jawa antara [[Jakarta]]-[[Surabaya]], stasiun ini juga menjadi salah satu stasiun tersibuk karena dilintasi KA dari Jakarta dengan berbagai tujuan di Jawa. Walaupun demikian, sebagian besar KA lintas kota tidak berhenti di sini. Stasiun ini hanya disinggahi beberapa KA jarak jauh maupun menengah yang berhenti untuk menurunkan penumpang. == Sejarah == Baris 48: == Bangunan dan tata letak == Stasiun ini memiliki lima jalur kereta api aktif dengan jalur 1 dan 4 sebagai sepur lurus. Bangunan stasiun ini yang merupakan peninggalan [[Staatsspoorwegen]] kini sudah tidak asli lagi; karena sudah beberapa kali direnovasi untuk mengakomodasi fasilitas baru yang ada di stasiun tersebut, termasuk dahulunya pernah ada loket dan ruang tunggu untuk [[Kereta rel listrik Railink seri EA203\|KA Bandara Railink]]. Bangunan yang satunya lagi merupakan bangunan baru untuk menambah kapasitas penumpang. Saat ini juga sedang ada pembangunan jalur ganda berganda atau dwiganda (''doubled double tracks''/DDT atau ''quadruple tracks''/QT) pada ruas [[Stasiun Manggarai\|Manggarai]]-[[Stasiun Cikarang\|Cikarang]] sehingga membuat rel di jalur ini akan bertambah menjadi empat jalur utama kereta api. Hal ini dilakukan supaya operasional KA barang maupun penumpang non KRL dan [[KRL Commuter Line]] tidak saling terganggu satu sama lain.<ref>{{Cite news\|url=https://bisnis.tempo.co/read/1066044/dikebut-pembangunan-ddt-manggarai-cikarang-ditarget-rampung-2020\|title=Dikebut, Pembangunan DDT Manggarai-Cikarang Ditarget Rampung 2020\|last=Luciana\|first=Anisa\|date=2018-03-03\|newspaper=Tempo\|language=id-ID\|access-date=2018-05-13}}</ref> Baris 67: ==== Kelas campuran ==== [[Kereta api Argo Parahyangan\|Argo Parahyangan]], tujuan [[Stasiun Gambir\|Jakarta]] dan tujuan Bandung ([[Stasiun Bandung\|Hall]] atau [[Stasiun Kiaracondong\|Kiaracondong]]) (reguler: eksekutif-ekonomi AC premium, fakultatif: eksekutif-ekonomi AC plus/premium; selain jadwal ''excellence'') [[Kereta api Argo Cheribon\|Argo Cheribon]], tujuan [[Stasiun Gambir\|Jakarta]] dan tujuan [[Stasiun Cirebon\|Cirebon]]-[[Stasiun Tegal\|Tegal]] *[[Kereta api Mutiara Selatan\|Mutiara Selatan]], tujuan [[Stasiun Gambir\|Jakarta]] dan tujuan [[Stasiun Surabaya Gubeng\|Surabaya]] bersambung [[Stasiun Malang\|Malang]] (eksekutif-ekonomi AC premium)

Stasiun Bekasi: Perbedaan antara revisi