Adaptasi perubahan iklim: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Penambahan subbab, sub-subbab
Penambahan subbab, sub-subbab
Baris 13:
Meningkatnya suhu secara global meningkatkan volume air yang menguap. Selain itu, kemampuan udara dalam menahan uap air juga bertambah. Semakin tinggi suhu, semakin besar kapasitas uap air yang tertahan<ref>{{Cite web|url=https://www.carbonbrief.org/explainer-what-climate-models-tell-us-about-future-rainfall|title=Explainer: What climate models tell us about future rainfall|date=2018-01-19|website=Carbon Brief|language=en|access-date=2020-01-23}}</ref>. Hal ini menyebabkan adanya perubahan intensitas presipitasi secara global. Sayangnya, perubahan ini tidak merata di seluruh bagian bumi. Pada lokasi yang kering, intensitas presipitasi akan cenderung menurun, sementara pada lokasi yang basah, terutama laut akan cenderung bertambah. Hal ini menjadi salah satu faktor meningkatnya tingkat kekeringan dan jumlah kasus banjir akibat perubahan iklim<ref>{{Cite web|url=https://www.scientificamerican.com/article/climate-change-is-altering-rainfall-patterns-worldwide/|title=Climate Change Is Altering Rainfall Patterns Worldwide|last=Ogburn,ClimateWire|first=Stephanie Paige|website=Scientific American|language=en|access-date=2020-01-23}}</ref>.
 
=== Peningkatan intensitas badai topan ===
Adanya peningkatan suhu permukaan air laut menyebabkan peningkatan kecepatan angin. Angin badai yang berkecepatan tinggi yang disertai dengan meningkatnya jumlah uap air meningkatkan resiko kerusakan apabila badai terbawa menuju ke daratan<ref>{{Cite web|url=https://www.c2es.org/content/hurricanes-and-climate-change/|title=Hurricanes and Climate Change|date=2019-10-01|website=Center for Climate and Energy Solutions|access-date=2020-01-23}}</ref>. Frekuensi dan intensitas setiap lokasi berbeda-beda, tergantung besar perubahan suhu dan iklim setempat.
 
== Rencana Adaptasi Berdasarkan Beberapa Organisasi ==
 
=== Perserikatan Bangsa-Bangsa ===
Usaha adaptasi [[Perserikatan Bangsa Bangsa]] dimulai dengan merumuskan dalam suatu persetujuan yakni ''United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC)'' yang ditandatangani tahun 1992. Sekretariat UNFCCC berada di [[Bonn]], [[Jerman]]<ref>{{Cite web|url=https://unfccc.int/about-us/about-the-secretariat|title=About Us|last=|first=|date=|website=unfccc.int|access-date=2020-01-23}}</ref>. Satuan di bawah UNFCCC yang mengatur mengenai adaptasi perubahan iklim adalah ''UN Climate Change Adaptation Unit''. Dengan mengadaptasi dari [[Protokol Kyoto]] dan [[Persetujuan Paris]], satuan ini membagi adaptasi perubahan iklim menjadi empat fokus, yakni: adaptasi berdasarkan ekosistem (ecosystem-based adaptations), pengetahuan, analisa, dan jejaring ''(knowledge, analysis, and networking)'', program ilmu adaptasi dunia ''(world adaptation science program)'', dan akses terhadap adaptasi finansial ''(access to adaptation finance)''<ref>{{Cite web|url=http://www.unenvironment.org/explore-topics/climate-change/what-we-do/climate-adaptation|title=Climate adaptation|last=Environment|first=U. N.|date=2017-09-14|website=UNEP - UN Environment Programme|language=en|access-date=2020-01-23}}</ref>''.''
 
Selain itu, dibentuk juga [[Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim]], yang merupakan badan di bawah [[Perserikatan Bangsa-Bangsa]] untuk mengakomodasikan ruang antarpemerintah dalam menangani perubahan iklim. Hasil laporan badan ini kemudian dilapokan secara berkala. Laporan AR5 ''(fifth assesment report)'' pada tahun 2014 di dalamnya membicarakan mengenai adaptasi perubahan iklim. Badan ini menyatakan bahwa adaptasi perubahan iklim merupakan kerjasama antara negara sebagai perancang dan perencana serta komunitas lokal sebagai responden. Pendekatan akan masalah ini harus dilakukan dari berbagai sisi dengan berbagai alat, tergantung situasi sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Manajemen resiko bencana merupakan hal yang diperlukan dan berhubungan erat dengan adaptasi perubahan iklim. Alat yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan hal tersebut terbagi menjadi beberapa, antara lain: alat pengambilan keputusan, perencanaan, pengembangan teknologi, serta asuransi dan proteksi sosial<ref>{{Cite journal|last=IPCC Working Group II|first=|year=2014|title=Fifth Assesment Report|url=https://www.ipcc.ch/site/assets/uploads/2018/02/WGIIAR5-Chap15_FINAL.pdf|journal=|volume=|issue=|pages=|doi=}}</ref>.
 
=== Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi ===
Organisasi ini menyatakan bahwa rencana adaptasi harus fleksibel dan terintegrasi dengan pembuat aturan yang bersangkutan<ref name=":3">{{Cite journal|last=OECD|first=|year=2015|title=Adapting to The Impacts of Climate Change|url=http://www.oecd.org/env/cc/Adapting-to-the-impacts-of-climate-change-2015-Policy-Perspectives-27.10.15%20WEB.pdf|journal=|volume=|issue=|pages=|doi=}}</ref>. Karakter resiko dari perubahan iklim sangat banyak dan tidak dapat diprediksi, sehingga diperlukan pembuatan aturan yang fleksibel, terintegrasi, dan berulang untuk mencapai manajemen resiko yang baik. Dalam perencanaan itu, di dalamnya harus: mampu meningkatkan pengetahuan mengenai resiko perubahan iklim, terdapat rencana atas berbagai kemungkinan, serta terdapat sistem respon dan pemulihan<ref name=":3" />.
 
== Adaptasi Perubahan Iklim Dalam Berbagai Bidang ==
<br />{{sedang ditulis}}
<references />