Stasiun Padalarang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 44:
Sebagai bagian dari pembangunan jalur kereta api Bogor–Bandung–Banjar–Kutoarjo–Yogyakarta, stasiun ini memegang peranan penting dalam sejarah perkeretaapian. Pembangunan stasiun ini diprakarsai oleh [[Staatsspoorwegen]] (SS), perusahaan kereta api milik Pemerintah Kolonial Hindia Belanda. Stasiun ini mulai beroperasi penuh pada tanggal 17 Mei 1884, bersamaan dengan pembukaan jalur kereta api segmen Cianjur–Padalarang–Bandung.<ref name=":0">{{cite book|title=Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932|author=Staatsspoorwegen|publisher=Burgerlijke Openbare Werken|year=1921-1932|place=Batavia}}</ref>
 
Pada awalnya, stasiun ini menjadi titik persinggahan kereta api rute Jakarta–Bandung via Bogor–Sukabumi–Cianjur. Semenjak pengoperasian [[Jalur kereta api Cikampek–Padalarang|jalur baru Cikampek–Padalarang]] pada tahun 1906,<ref name=":0" /> stasiun ini mulai melayani kereta api dari Purwakarta. Pengoperasian kereta api di jalur ini telah terbukti mampu memangkas perjalanan kereta api Jakarta–Bandung dan menjadi unggulan SS. Kereta ini pun diberi nama ''Vlugge,'' menggambarkan keandalan dan ketangguhan kereta api ini menantang medan terjal di jalur tersebut. Stasiun ini menjadi salah satu titik pergantian lokomotif uap, karena adanya peralihan medan terjal berkelok-kelok dengan medan datar di segmen Padalarang–Bandung. Titik pergantian lokomotif lainnya juga ada di [[Stasiun Purwakarta]].<ref>{{Cite book|edition=Cet. 1|title=Sejarah perkeretaapian Indonesia|url=https://www.worldcat.org/oclc/38139980|publisher=Angkasa|date=1997-|location=Bandung|isbn=9796651688|oclc=38139980|last=Tim Telaga Bakti Nusantara.|last2=Asosiasi Perkeretaapian Indonesia.}}</ref>
 
Ada beberapa catatan yang menyebut Stasiun Padalarang sebagai saksi bisu perjuangan. Pada tanggal 7 Maret 1942, pukul 18.00, stasiun ini pernah dibom jalurnya oleh Jepang sehingga kereta api tidak dapat lewat.<ref>{{Cite book|title=Seks dan kekerasan pada zaman kolonial : penelusuran kepustakaan sejarah|url=https://www.worldcat.org/oclc/66526505|publisher=Gramedia Widiasarana Indonesia|date=2005|location=Jakarta|isbn=9797590712|oclc=66526505|last=Suyono, R. P., 1932-}}</ref> Salah seorang Belanda bernama J.C. Bijkerk menuturkan dalam kisahnya bahwa begitu stasiun ini dibom, distribusi makanan ke Padalarang bagi warga dan tentara KNIL menjadi terganggu.<ref>{{Cite book|title=Selamat berpisah, sampai berjumpa di saat yang lebih baik : dokumenter runtuhnya Hindia Belanda|url=https://www.worldcat.org/oclc/23252268|publisher=Djambatan|date=1988|location=Jakarta|isbn=979428095X|oclc=23252268|last=Bijkerk, J. C., 1928-}}</ref>
 
== Layanan kereta api ==
=== Penumpang lokal/komuter ekonomi AC ===
* [[Kereta api lokal Bandung Raya|Lokal Bandung Raya]], dari dan tujuan [[Stasiun Purwakarta|Purwakarta]] serta dari dan tujuan Bandung ([[Stasiun Bandung|Hall]]/[[Stasiun Kiaracondong|Kiaracondong]])-[[Stasiun Cicalengka|Cicalengka]]
* [[Kereta api lokal Cibatu|Lokal Cibatu]], tujuan [[Stasiun Purwakarta|Purwakarta]] serta dari dan tujuan [[Stasiun Cibatu|Cibatu]]