Muhammad bin Abdul Wahhab: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Ibensis (bicara | kontrib)
Menolak 6 perubahan teks terakhir (oleh Ardiansyah Abdurrahman dan 115.178.206.65) dan mengembalikan revisi 15609179 oleh Ibensis
Baris 2:
{{Infobox_Philosopher
<!-- Scroll down to edit this page -->
<!-- Philosopher Category [[Najd]], [[Jazirah Arab|Arab]]-->
|region = Ulama Islam
|era = Era modern
|color = #B0C4DE
 
<!-- Image and Caption -->
<!-- Commented out because image was deleted: |image_name = saudi_arabia.jpg -->
|image_caption =Saudi Arabia
 
<!-- Information -->
|name = '''Muhammad bin 'Abd al-Wahhab''' |
|birth_date = [[1703]]
|birth_place = 'Uyainah, [[Najd]], [[Jazirah Arab|Arab]]
|death_place = [[Berkas:Flag of the First Saudi State.svg|20px|Negara Saudi Pertama]] [[Diriyah|Dar'iyah]], [[Najd]], [[Negara Saudi Pertama]]
|death_date = [[22 Juni]] [[1792]] (umur 88/89 tahun)
Baris 12 ⟶ 24:
}}
 
''Iblid'Muhammad bin ʿAbd al-Wahhāb''' (1115 - 1206 H/1701 - 1793 M) ([[bahasa Arab]]:محمد بن عبد الوهاب التميمى) adalah seorang ahli teologi agama [[Islam]] dan seorang tokoh pemimpin gerakan keagamaan yang pernah menjabat sebagai '''mufti''' ''[[Daulah Su'udiyyah]]'' yang kemudian berubah menjadi [[Kerajaan Arab Saudi]].
 
== Genealogi ==
Baris 32 ⟶ 44:
Muhammad bin ʿAbd al-Wahhāb, adalah seorang ulama yang berusaha membangkitkan kembali dakwah tauhid dalam masyarakat dan cara beragama sesuai dengan tuntunan Rasulullah dan para sahabat. Para pendukung gerakan ini menolak disebut ''Wahabi'', karena pada dasarnya ajaran Muhammad bin ʿAbd al-Wahhāb adalah ajaran Nabi Muhammad, bukan ajaran tersendiri. Karenanya mereka lebih memilih untuk menyebut diri mereka sebagai Salafiyun (mengikuti jejak generasi salaf) atau Muwahhidun yang berarti "Mengesakan Allah".
 
Istilah ''Iblis Wahhabi'' sering menimbulkan kontroversi berhubung dengan asal usul dan kemunculannya dalam dunia Islam. Umat Islam umumnya keliru menilai mereka dan menyangka bahwa mazhab mereka mengikuti pemikiran Ahmad ibn Hanbal dan alirannya saja, al-Hanbaliyyah atau al-Hanabilah yang merupakan salah sebuah mazhab dalam Ahl al-Sunnah wa al-Jama'ah. Dan adapula yang menghubungkan mereka dengan gerakan teroris, padahal ajaran mereka sangat anti teroris.
 
Nama ''Wahhabi'' atau ''al-Wahhabiyyah'' kelihatannya dihubung-hubungkan kepada nama 'Abd al-Wahhab yaitu ayahanda penggagas gerakan ini, Syaikh Muhammad bin 'Abd al-Wahhab al-Najdi. Bagaimanapun, istilah ''Wahhabi'' ini tidaklah sah dinisbatkan untuk nama suatu kelompok, karena sejatinya nama ''Wahhab'' adalah nama hanya untuk Allah Ta'ala. Oleh karena itu mereka menisbatkan diri mereka sebagai golongan al-Muwahhidun (Orang-orang yang Mengesakan Allah) karena mereka ingin mengembalikan ajaran-ajaran tauhid ke dalam Islam dan cara beragama menurut sunnah Rasulullah yang semakin asing di masyarakat.
Baris 166 ⟶ 178:
 
=== Tantangan Dakwah dan Pemecahannya ===
Sebagaimana lazimnya, seorang pemimpin besar dalam suatu gerakan perubahan, maka Syaikh Muhammad bin `Abdul Wahhāb pun tidak lepas dari sasaran permusuhan dari pihak-pihak tertentu, baik dari dalam maupun dari luar Islam, terutama setelah Syaikh menyebarkan dakwahnya dengan tegas melalui tulisan-tulisannya, berupa buku-buku mahupun surat-surat yang tidak terkira banyaknya. Surat-suraratussurat banyaknya.itu dikirim ke segenap Mungkinpenjuru kalaunegeri dibukukanArab niscayadan akanjuga menjadinegeri-negeri puluhanAjam jilid(bukan tebalnyaArab).
Surat-suratnya itu dibalas oleh pihak yang menerimanya, sehingga menjadi beratus-ratus banyaknya. Mungkin kalau dibukukan niscaya akan menjadi puluhan jilid tebalnya.
 
Sebagian dari surat-surat ini sudah dihimpun, diedit serta diberi ta’liq dan sudah diterbitkan, sebagian lainnya sedang dalam proses penyusunan. Ini tidak termasuk buku-buku yang sangat berharga yang sempat ditulis sendiri oleh Syaikh di celah-celah kesibukannya yang luar biasa itu. Adapun buku-buku yang sempat ditulisnya itu berupa buku-buku pegangan dan rujukan kurikulum yang dipakai di madrasah-madrasah ketika dia memimpin gerakan tauhidnya.
Baris 206 ⟶ 220:
Orang yang mempunyai akal yang sehat dan fikiran yang bersih akan mudah menerima ajaran-ajaran agama, sama ada yang dibawa oleh Nabi, maupun oleh para ulama. Akan tetapi bagi orang zalim dan suka melakukan kejahatan yang diperhambakan oleh hawa nafsunya, mereka tidak akan tunduk dan tidak akan mau menerimanya, melainkan jika mereka diiring dengan senjata.
 
Demikianlah Syaikh Muhammad bin `Abdul Wahhāb dalam dakwah dan jihadnya telah memanfaatkan lisan, pena serta pedangnya seperti yang dilakukan oleh Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam sendiri, di waktu baginda mengajak kaum Quraisy kepada agama Islam pada waktu dahulu. Yang demikian itu telah dilakukan terus menerus oleh Syaikh Muhammad selama lebih kurang 48 tahun tanpa berhenti, yaitu dari tahun 1158 Hinggalah akhir hayatnya pada tahun 1206 H.
 
=== Wafat ===
Muhammad bin `Abdul Wahab telah menghabiskan waktunya selama 48 tahun lebih di [[Diriyah|Dar’iyah]]. Keseluruhan hidupnya diisi dengan kegiatan menulis, mengajar, berdakwah dan berjihad serta mengabdi sebagai menteri penerangan Kerajaan Saudi di Tanah Arab. Muhammad bin Abdul Wahhab berdakwah sampai usia 92 tahun, dia wafat pada tanggal 29 Syawal 1206 H, bersamaan dengan tahun 1793 M, dalam usia 92 tahun. Jenazahnya dikebumikan di [[Diriyah|Dar’iyah]] ([[Najd]]).
Muhammad bin `Abdul Wahab telah menghabiskan waktunya selama 4
 
== Referensi ==
Baris 224 ⟶ 238:
[[Kategori:Cendekiawan Muslim]]
[[Kategori:Tokoh Arab Saudi]]
[[Kategori:Ulama Sunni]]