Kota Bukittinggi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 102:
}}
 
'''Kota Bukittinggi''' ({{lang-min|Bukiktinggi}}; [[Jawi]], بوكيق تيڠڬي) adalah [[Kota (wilayah administratif)|kota]] dengan [[perekonomian]] terbesar kedua di Provinsi [[Sumatra Barat]], [[Indonesia]].<ref>[http://geografi.ui.ac.id/portal/sivitas-geografi/dosen/makalah-seminar/pola-dan-model-keruangan-kualitas-penerimaan-sinyal-telepon-seluler-di-kota-bukittinggi/ Pola dan Model Keruangan Kualitas Penerimaan Sinyal Telepon Seluler di Kota Bukittinggi]</ref> Kota ini pernah menjadi [[ibu kota Indonesia]] pada masa [[Pemerintahan Darurat Republik Indonesia]].<ref>Mestika Zed, Eddy Utama, Hasril Chaniago; Sumatra Barat di panggung sejarah, 1945-1995; Panitia Peringatan 50 Tahun RI, 1995.</ref><ref>https://nasional.kompas.com/read/2019/07/31/18324461/mengenang-peran-bukittinggi-saat-menjadi-ibu-kota-negara?page=all</ref> Kota ini juga pernah menjadi ibu kota Provinsi Sumatra dan Provinsi [[Sumatra Tengah]].<ref>Pramoedya Ananta Toer, Koesalah Soebagyo Toer, Ediati Kamil; Kronik Revolusi Indonesia: 1947, Kepustakaan Populer Gramedia, 2001</ref> Kota ini pada zaman kolonial Belanda disebut dengan ''[[Benteng Fort de Kock|Fort de Kock]]'' dan mendapat julukan sebagai ''Parijs van Sumatra''. Bukittinggi dikenal sebagai kota perjuangan bangsa dan merupakan tempat kelahiran beberapa tokoh pendiri Republik Indonesia, di antaranya adalah [[Mohammad Hatta]] dan [[Assaat]] yang masing-masing merupakan proklamator dan [[Daftar Presiden Indonesia|pejabat presiden Republik Indonesia]].
 
Kota Bukittinggi terletak pada rangkaian [[Pegunungan Bukit Barisan]] atau sekitar 90&nbsp;km arah utara dari [[Kota Padang]]. Kota ini berada di tepi [[Ngarai Sianok]] dan dikelilingi oleh dua gunung yaitu [[Gunung Singgalang]] dan [[Gunung Marapi]]. Lokasinya pada ketinggian 909–941 [[mdpl]] menjadikan Bukittinggi kota berhawa sejuk dengan suhu berkisar antara 16.1–24.9&nbsp;°C. Luas Bukittinggi secara ''[[de jure]]'' adalah 145,29&nbsp;km², mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 84 tahun 1999.<ref>http://penataanruang.pu.go.id/bulletin/index.asp?mod=_fullart&idart=94</ref> Namun, karena penolakan sebagian masyarakat [[Kabupaten Agam]], luas wilayah secara ''[[de facto]]'' saat ini adalah 25,24&nbsp;km², yang menjadikan Bukittinggi sebagai [[Daftar kota di Indonesia menurut luas wilayah|salah satu kota dengan wilayah tersempit di Indonesia]].