Pāṭimokkha: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 11:
 
Aturan-aturan parajika tersebut merupakan penjabaran khusus dari empat sila pertama [[Pancasila (Buddha)|Pancasila]] dan seorang bhikkhu dapat benar-benar dinyatakan melanggar keempat aturan tersebut ketika ada dan ditemukan unsur kesengajaan dalam pelanggaran terhadap aturan-aturan tersebut.
 
== Sanghadisesa ==
Sanghadisesa merupakan 13 belas aturan terhadap para bhikkhu yang apabila dilanggar akan mengakibatkannya harus menjalani suatu masa percobaan atau masa pendisiplinan selama beberapa waktu. Sama seperti Parajika, pelanggaran terhadap aturan Sanghadisesa harus memiliki unsur kesengajaan. Berikut adalah aturan-aturan Sanghadisesa, yaitu:<ref name="aturan">https://samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/227-sila-patimokkha/</ref>
 
# Tidak mengeluarkan air mani atau meminta seseorang mengeluarkan air mani secara sengaja, kecuali keluar air mani melalui [[Mimpi basah|mimpi]]
# Tidak bersentuhan secara fisik dengan wanita dengan birahi atau nafsu
# Tidak mengatakan ucapan-ucapan cabul atau tidak senonoh terhadap wanita mengenai alat kelamin dan hubungan seksual
# Tidak mengajak seorang wanita melakukan hubungan seksual
# Tidak mengurusi hubungan asmara antara seorang pria dan wanita
# Tidak membangun sebuah pondok (kuti) tanpa izin dari Sangha atau membangun pondok (kuti) yang berukuran lebih dari 3 x 1,75 meter
# Tidak memerintahkan atau meminta orang lain untuk mendirikan pondok (kuti)
# Tidak menuduh sesama bhikkhu tanpa alasan yang jelas dengan bertujuan menggugurkan kebhikkhuan bhikkhu yang dituduh
# Tidak membuat tuduhan terhadap sesama bhikkhu dengan mencari-cari alasan pelanggaran yang belum jelas dengan bertujuan menggugurkan kebhikkhuan bhikkhu yang dituduh
# Tidak memicu perpecahan dalam Sangha
# Tidak mendukung pemicu perpecahan dalam Sangha
# Tidak keras kepala dalam menerima nasihat dari sesama bhikkhu
# Tidak menerima suap dan berkelakuan buruk
 
== Referensi ==