Selamat Ginting: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib) |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 29:
Pemerintah Jepang melarang segala kegiatan berbau politik dan membubarkan Partai Pendidikan Nasional Indonesia. Selamat Ginting membentuk Pusat Ekonomi Rakyat (Pusra) untuk membantu menggerakkan perekonomian rakyat pada masa itu.
Setelah [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia]], Indonesia masih terus menghadapi fase perang kemerdekaan, ketika Belanda kembali berusaha menduduki nusantara termasuk Tanah Karo. Disini Selamat Ginting kembali terpanggil untuk berjuang demi kemerdekaan penuh Republik Indonesia. Dia kemudian masuk [[Tentara Keamanan Rakyat]] (TKR) dan sekaligus diangkat menjadi Komandan Sektor III
Semasa [[Sejarah Indonesia (1945–1949)|era revolusi]], pasukan Selamat dijuluki dengan sebutan ”pasukan halilitar” yang dikenal garang dalam setiap pertempuran melawan Belanda. Pasukan Selamat juga dikenal tidak pernah kompromi dengan musuh karena Selamat memiliki prinsip daripada mundur, lebih baik maju mengejar musuh.
== Pengabdian Politik ==
Baris 57:
[[Kategori:Tokoh Sumatra Utara]]
[[Kategori:Marga Ginting|Selamat]]
[[Kategori:Politikus Partai Nasional Indonesia]]
|