George Kamarullah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ah madsufi (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Ah madsufi (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 29:
 
== Riwayat ==
George pernah menjadi seorang [[aktor]], ketikahingga aktingnya dikatakan tidak memuaskan oleh [[Slamet Rahardjo]], maka George pun kemudian beralih profesi menjadi seorang [[editor]] film, yang kemudian menjadi seorang [[kameramenjuru kamera|cameramen]], dan terakhir menjadi [[sinematografer]]. Profesinya sebagai aktor disebut sebagai bentukan dari sineas ternama yaitu [[Teguh Karya]].<ref>[http://movies.groups.yahoo.com/group/indomovie/message/16279?var=1 George Kamarullah merupakan aktor film Indonesia bentukan dari sineas Teguh Karya]</ref>
 
Sebetulnya George tidak memiliki latar belakang pendidikan sebagai [[juru kamera]]. Sewaktu muda George pernah kuliah di jurusan [[konstruksi]] dan [[administrasi]], tetapi tidak sampai selesai. Pada tahun 1976 ia baru menekuni pengambilan dan penyuntingan gambar. Selama lima tahun, dia menjadi asisten sinematografer dan editor untuk [[Tantra Surjadi]]. Ia bertugas memanggul [[kamera]] atau mengumpulkan gulungan film yang sudah tidak terpakai lagi. Sebagai seorang juru kamera, George memiliki prinsip keras, tidak mau terlibat dalam produksi bila [[skenario]]nya jelek dan bintang filmnya tidak disiplin. Aktor dan aktris film juga mesti tunduk dan tetap duduk di lokasi syuting sewaktu George sedang mengatur pencahayaan.
 
George dipercaya menjadi editor dalam film [[Usia 18]] pada tahun 1980. Baru pertama kalinya ia menyunting, George langsung menyabet penghargaan [[Piala Citra]] (1981). Penghargaan yang sama ia menangkan lewat [[Di Balik Kelambu]] (1983) dan [[Ponirah Terpidana]] (1984). Adapun film yang dia gawangi pengambilan gambarnya adalah [[Seputih Hatinya Semerah Bibirnya]] (1982), yang dibintangi oleh [[Christine Hakim]]. Pada tahun 1986, Karyawankaryawan film dan televisi melarang untukdilarang menekuni dua profesi sekaligus, maka George pun memilih juru kamera sebagai profesinya. Dia punya alasanberalasan karena bayarannya lebih gedebesar, dan "Sinematografer itu menciptakan sesuatu" ungkap George.
 
FilmGeorge yangpertama membuatkali namanyamemenangkan makinPiala melambungCitra disebagai erajuru 80-ankamera adalah lewat film kolosal kepahlawanan [[TjoetDoea Nja'Tanda DhienMata]] (film1985)|Tjoet. Nja'Selain Dhien]]Piala tahun 1988Citra, ketika ia sudah menjadi seorang kameramen. Pada film [[Doea Tanda Mata]] (1985)juga Georgemengantarkannya mendapatkanmeraih penghargaan ''Golden Crown Award'' di [[Seoul]] [[Korea Selatan]].<ref>[http://dev.tempointeraktif.com/hg/budaya/2007/02/07/brk,20070207-92682,id.html Penghargaan untuk George, Golden Crown Award lewat film yang bertajuk Doea Tanda Mata 1985]</ref> Kemudian ia berhasil menggondol Piala Citra untuk kedua kalinya lewat film [[Ibunda]] (1986). Dan film yang ketigamembuat kalinyanamanya setelahmakin melambung di era 80-an adalah film Doeakolosal Tandakepahlawanan Mata[[Tjoet Nja' Dhien (1985film)|Tjoet danNja' IbundaDhien]] (1986)tahun 1988, arahan sutradara [[Eros Djarot]].
 
George masih aktif di [[Teater Populer]] yang didirikan oleh [[Teguh Karya]], [[Slamet Rahardjo Djarot]], [[Henky Solaiman]] dan lain-lainnya. Disana ia memiliki jabatan sebagai Pengurus Harian, bersama dengan [[Alex Komang]].
 
=== Filmografi ===