Buddhisme di Thailand: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 22:
 
== Pengaruh ==
Terdapat tiga hal utama yang mempengaruhi perkembangan [[agama Buddha]] di [[Thailand]]. Pengaruh yang paling terlihat adalah ajaran [[Theravada|Buddha Theravada]]. Hal tersebut dapat diketahui dengan penggunaan [[bahasa Pali]] sebagai bahasa keagamaan di [[Thailand]], meskipun tidak banyak dimengerti oleh masyarakat [[Thailand]] pada umumnya. Kitab-kitab suci dituliskan dalam [[bahasa Pali]] dan beraksarakan [[aksara Thai]] ataupun [[aksara Khmer]].
 
Hal lain yang mempengaruhi [[agama Buddha]] di Thailand adalah pengaruh [[agama Hindu|Hinduisme]] dari [[Kamboja]], terutama pada masa [[kerajaan Sukhothai]]. [[Agama Hindu]] mempunyai pengaruh yang sangat kuat terutama pada masa awal pembentukan institusi kerajaan Thailand. Selain itu, terdapat beberapa praktik [[agama Hindu]] yang masih dijalankan oleh sebagian besar masyarakat Thailand, yaitu pemujaan kepada [[dewa Brahma]] dan pengangkatan raja yang dipandu oleh para pandita [[Hindu]].
 
Pengaruh lain terhadap [[agama Buddha]] di Thailand adalah kepercayaan asli masyarakat Thailand. Hal itu terjadi pada para bhikkhu di wilayah pedesaan yang memberikan larangan tertentu kepada masyarakat yang tidak berdasar kepada [[Vinaya]], tetapi berdasarkan larangan dari kepercayaan lokal. Selain itu, [[astrologi]], pembuatan dan pemeliharaan [[jimat]] dan [[mantra]]-mantra, serta [[numerologi]] mempunyai peran yang signifikan dama [[agama Buddha]] di [[Thailand]], meskipun hal tersebut dianggap sebagai sesuatu yang tercela oleh [[Siddharta Gautama|sang Buddha]]. (lihat [[Digha Nikaya]] 2, ff)
 
== Rujukan ==