Budiman Sudjatmiko: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sahili15 (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 36:
 
== Masa kecil dan pendidikan ==
Ia dilahirkan dari pasangan Wartono Sudjatmiko dan Sri Sulastri Sudjatmiko, anak pertama dari empat bersaudara. Keluarganya membesarkan dengan suasana kental dengan keagamaan. Ia mulai memperhatikan kemiskinan yang menjerat rakyat kecil saat mendapati pengasuhnya bunuh diri karena jeratan utang.
 
Masa kecilnya ia habiskan di Bogor, menempuh pendidikan dasar di SD Negeri Pengadilan 2 Bogor. Ia kemudian melanjutkan pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 1 Cilacap dan lulus tahun 1986. Kemudian pendidikan menengah atas di SMA Negeri 5 Bogor dan lulus tahun 1989. Pendidikan tinggi sebenarnya ia tempuh di Universitas Gajah Mada, namun kemudian aktivisme membuatnya drop out. Ia baru kembali melanjutkan pendidikannya selepas dipenjara ke [[Ilmu Politik]] di [[Universitas London]] dan [[Master Hubungan Internasional]] di [[Universitas Cambridge]], [[Inggris]].<ref name="dua"/> <ref>[https://wikidpr.org/anggota/5403631742b53eac2f8ef73f ''Budiman Sudjatmiko'' dari situs WikiDPR</ref>
Baris 42:
== Karier ==
Budiman aktif dalam berbagai kegiatan diskusi dan [[organisasi]] sejak duduk di bangku SMP.<ref name="satu"/> Ia terlibat dalam gerakan mahasiswa saat berkuliah di [[Fakultas Ekonomi]] [[Universitas Gadjah Mada]] (UGM).<ref name="satu"/> Kemudian menerjunkan diri sebagai ''[[community organizer]]'' yang melakukan proses pemberdayaan [[politik]], organisasi dan [[ekonomi]] di kalangan [[petani]] dan [[buruh]] perkebunan di sekitar [[Jawa Tengah]] dan [[Jawa Timur]].<ref name="satu"/><ref name="lima">{{cite web|url=http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/286-direktori/2545--tumbal-orde-baru|title=Tumbal Order Baru|accessdate=27 Juni 2014|publisher=http://www.tokohindonesia.com}}</ref> Akibat kegiatannya ini pula, dia tidak sempat menyelesaikan kuliahnya.<ref name="dua">{{cite web|url=http://profil.merdeka.com/indonesia/b/budiman-sudjatmiko/|title=Budiman Sudjatmiko|accessdate=27 Juni 2014|publisher=http://profil.merdeka.com}}</ref>
=== Pendirian PRD dan pemenjaraan oleh Orde Baru ===
Pada tahun [[1996]], Budiman mendeklarasikan PRD ([[Partai Rakyat Demokratik]]) yang kemudian menyebabkannya dirinya dipenjara oleh pemerintah [[Orde Baru]] dan divonis 13 tahun penjara karena dianggap sebagai dalang insiden peristiwa 27 Juli 1996.<ref name="lima"/> Peristiwa ini disebut juga [[Sabtu Kelabu]], satu peristiwa penyerbuan kantor DPP [[Partai Demokrasi Indonesia]] di Jl. Diponegoro, Jakarta.<ref name="empat">{{cite web|url=http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/2253/Peristiwa-27-Juli-1996|title=Peristiwa 27 Juli 1996|accessdate=27 Juni 2014|publisher=http://www.jakarta.go.id}}</ref> Pertikaian terjadi di antara para pendukung Partai Demokrasi Indonesia (PDI) yang telah pecah untuk memperebutkan kantor DPP mereka yang terletak di Jl. Diponegoro 58 Jakarta Pusat.<ref name="empat"/>
 
Setelah ada perlawanan dari pendukung PDI dan juga dari rakyat [[Jakarta]] yang mengakibatkan kota Jakarta terbakar pada 27 Juli.<ref name="dua"/> Akibatnya Budiman dituduh sebagai dalang karena dianggap mendalangi [[Mimbar Bebas]] selama satu bulan sebelumnya.<ref name="dua"/> Karena kemenangan gerakan [[demokrasi]], Budiman hanya menjalani hukuman selama 3,5 tahun setelah diberi [[amnesti]] oleh Presiden [[Abdurrahman Wahid]] pada [[10 Desember 1999]].<ref name="dua"/>
 
=== Bergabung ke PDIP dan pendirian Repdem ===
Setelah kembali ke Indonesia, pada akhir [[2004]] bergabung ke [[PDI Perjuangan]], dan membentuk REPDEM ([[Relawan Perjuangan Demokrasi]]), sebuah organisasi sayap partai.<ref name="dua"/>
 
Saat ini, Budiman menjabat sebagai anggota [[DPR RI]] dari PDI Perjuangan (dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah VIII: Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Cilacap) dan duduk di komisi II yang membidangi pemerintahan dalam negeri, otonomi daerah, aparatur negara, dan agraria; dan juga merupakan Wakil Ketua Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Desa.<ref name="tiga">{{cite web|url=http://nasional.kompas.com/read/2014/06/17/0949235/Budiman.Sudjatmiko.Prabowo.Tidak.Pernah.Beri.Usulan.UU.Desa.|title=Budiman Sudjatmiko: Prabowo Tidak Pernah Beri Usulan UU Desa|accessdate=27 Juni 2014|publisher=}}</ref>
=== Aktivitas di Socdem Asia ===
Pada tingkat [[internasional]], Budiman terlibat aktif sebagai pengurus [[Steering Committee]] dari [[Social-Democracy Network in Asia]] (Jaringan Sosial-Demokrasi Asia).<ref name="dua"/> Sekarang ini, dia juga memegang posisi sebagai Pembina Utama di Dewan Pimpinan Nasional organisasi [[Parade Nusantara]], yaitu organisasi yang menghimpun para kepala desa dan seluruh perangkat desa di seluruh Indonesia yang memiliki agenda utama memperjuangkan pengesahan RUU pembangunan pedesaan.<ref name="dua"/>
 
=== Pembentukan UU Desa ===
Budiman Sudjatmiko ikut terlibat aktif mempelopori penyusunan Undang-Undang Desa pada tahun 2009. Ia menjanjikan penyusunan RUU Desa kepada konstituennya saat berkampanye di pemilihan legislatif, yang kemudian diwujudkan dengan kinerja penyusunan RUU tersebut, setelah sebelumnya ide serupa tidak berhasil diwujudkan sejak 2005. <ref name=uudesa>[https://kumparan.com/paluposo/meluruskan-sejarah-uu-desa-1qubPBKTJDz ''Meluruskan Sejarah UU Desa''.] dari situs kumparan</ref>
 
Baris 61:
Akhirnya atas desakan yang ada, Presiden SBY mengeluarkan ampres RUU Desa pada Januari 2012. DPR RI kemudian membentuk Pansus RUU Desa yang dipimpin oleh Ketua Akhmad Muqowam (PPP), serta wakil ketua Budiman Sujatmiko (PDI Perjuangan), Khatibul Umam Wiranu (Demokrat), Ibnu Mundzir (Golkar).<ref name=uudesa/>
 
=== Pendirian Inovator 4.0 Indonesia ===
Pada tanggal 11 September 2018, Inovator 4.0 Indonesia dideklarasikan dengan Budiman Sudjatmiko sebagai ketua umumnya. Komunitas ini berisikan akademisi, ahli rekayasa, peneliti, ''programmer'', seniman, dokter dan lainnya yang berhubungan dengan komputasi kuantum, rekayasa genetik, pertanian presisi, kecerdasan buatan, drone, otomatisasi, sumber energi terbarukan, pendidikan, manajemen talenta, dan sosial budaya untuk memicu lompatan Indonesia menuju Revolusi Industri 4.0.
 
Pada tanggal 19 Agustus 2019, Budiman Sudjatmiko bersama berbagai ahli, talenta, dan akademisi PhD Inovator 4.0 Indonesia dari luar negeri menemui presiden Republik Indonesia dan membuat pernyataan siap pulang untuk ikut membangun negeri dan menularkan pengetahuan yang telah mereka dapat kepada talenta-talenta lainnya di Indonesia, terutama di desa. <ref>[https://nasional.republika.co.id/berita/pwh3dy335/jokowi-panggil-diaspora-indonesia-kembangkan-riset ''Jokowi Panggil Diaspora Indonesia Kembangkan Riset''.] dari situs berita Republika</ref>
 
Inovator 4.0 Indonesia juga yang memelopori peringatan mengenai ''Firehose of Falsehood'' dalam pelaksanaan Pemilu 2019 dan memberikan edukasi untuk mengalahkannya.
 
=== Aktivitas di media sosial ===
Budiman Sudjatmiko tergolong politikus yang aktif di media sosial, terutama ''Twitter''. Pendapat yang dia tuliskan di media sosial resminya sering dikutip oleh media sebagai berita.
Pada bulan Juni 2014, Budiman kembali berseteru di media sosial dengan dengan Hutomo Mandala Putra. Perseteruan ini seperti sebuh aroma dendam lama di antara keduanya pada tahun 1998 yang mengakibatkan tumbangnya rezim orde baru.<ref>[http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/14/12/26/nh70ra-wah-budiman-sudjatmiko-perang-sindiran-dengan-tommy-di-twitter Budiman Sudjatmiko Perang Sindiran dengan Tommy di Twitter]. [[Republika]]. 2014=12-26. Diakses tangga 2016-04-07</ref>