Edward VIII dari Britania Raya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Perang Dunia Kedua
Baris 103:
 
Hubungan antara Adipati Windsor dan anggota keluarga kerajaan yang lainnya menegang selama beberapa dekade. Adipati Windsor berasumsi bahwa ia akan kembali tinggal di Inggris setelah diasingkan setahun dua tahun di Prancis. Raja George VI (didukung oleh Ratu Mary dan istrinya Ratu Elizabeth) mengancam akan memotong tunjangan untuk Edward jika ia kembali ke Inggris tanpa undangan.<ref name="settlement" /> Edward lalu menjadi sakit hati pada ibunya sendiri, dan menulis surat kepadanya pada tahun 1939: "[surat terakhirmu]<ref group="N">Ia telah memerintahkan [[Alec Hardinge]] untuk menulis surat kepada Adipati menjelaskan bahwa ia tidak bisa diundang ke upacara memorial ayahnya.</ref> merusak semua perasaan baik yang tersisa kepadamu&nbsp;... dan membuat untuk selanjutnya kegiatan surat-menyurat ini tidak bisa berlanjut."<ref>Ziegler, p. 384</ref>
 
== Perang Dunia Kedua ==
[[File:Duke and Duchess of Windsor meet Adolf Hitler 1937.jpg|right|thumb|Adipati dan Istri Adipati bersama [[Adolf Hitler]], 1937]]
[[File:Bundesarchiv Bild 102-17964, Ordensburg Krössinsee, Herzog von Windsor.jpg|right|thumb|Edward menginspeksi pasukan [[Schutzstaffel|SS]] bersama [[Robert Ley]], 1937]]
[[File:Duc et duchesse de Windsor avec Hitler (1937).jpg|thumb|Adipati dan Istri Adipati berada di kediaman pegunungan Hitler di [[Berchtesgaden]] yanag terletak di [[Alpen Bavaria]], 1937]]
Pada Oktober 1937, [[Tur Jerman Adipati dan Istri Adipati Windsor 1937|Adipati dan Istri Adipati mengunjungi]] [[Jerman Nazi]], mengabaikan nasehat Pemerintah Inggris, dan bertemu [[Adolf Hitler]] di [[Berghof (kediaman)|Berghof]], kediamannya di [[Bavaria]]. Kunjungan ini dipublikasikan secara luas oleh media-media Jerman. Selama kunjungan Adipati memberikan [[Hormat Nazi|penghormatan ala Nazi]].<ref>Donaldson, pp. 331–332</ref> Berdasarkan penyusun biografi kerajaan [[Andrew Morton (penulis)|Andrew Morton]] Di Jerman, "mereka disambut seperti Raja&nbsp;... para bangsawan membungkuk dan berlutut padanya (Wallis), dan ia diperlakukan dengan hormat dan status seperti yang selalu diinginkan Adipati,".<ref>{{citation |url=https://www.bbc.com/news/uk-england-35765793 |title=When the Duke of Windsor met Adolf Hitler |date=10 March 2016 |publisher=BBC News |access-date=21 July 2018 |archive-url=https://archive.today/20161123072936/http://www.bbc.com/news/uk-england-35765793 |archive-date=23 November 2016 |url-status=live }}</ref>
 
Mantan duta besar Austria, [[Count Albert von Mensdorff-Pouilly-Dietrichstein]], yang merupakan sepupu jauh Raja George V, mempercayai bahwa Edward mengagumi [[fasisme]] Jerman sebagai benteng melawan [[komunisme]], dan bahkan ia lebih suka jika harus beraliansi dengan Jerman.<ref>Papers of [[Count Albert von Mensdorff-Pouilly-Dietrichstein]] (1861–1945) in the State Archives, Vienna, quoted in {{citation |authorlink=Kenneth Rose |last=Rose |first=Kenneth |year=1983 |title=King George V |location=London |publisher=Weidenfeld and Nicolson |page=391 |isbn=978-0-297-78245-2}}</ref> Adipati Windsor berkeyakinan, pengalaman "horor tak berujung"<ref>Windsor, p. 122</ref> selama Perang Dunia Pertama membuatnya mendukung upaya [[penenteraman]]. Hitler menganggap Edward ramah terhadap Jerman dan berpikir bahwa [[Hubungan Anglo-Jerman]] dapat diperbaiki lewat Edward jika ia tidak pernah turun takhta. [[Albert Speer]] menyitir perkataan Hitler: "Aku yakin hubungan baik yang permanen akan terjalin. Jika dia tetap menjadi Raja. Turun takhtanya adalah kehilangan yang besar untuk kita."<ref>{{citation |last=Speer |first=Albert |authorlink=Albert Speer |title=Inside the Third Reich |year=1970 |publisher=Macmillan |location=New York |page=118}}</ref>
 
Adipati dan Istri Adipati tetap tinggal di Prancis. Pada Mei 1939, Adipati bertugas untuk berbicara di radio [[NBC]]<ref name=commission /> (pertama kali sejak ia turun takhta) mengenai kunjungannya ke [[Pertempuran Verdun|Verdun]]. Dalam pidatonya tersebut ia menginginkan perdamaian, dengan berkata "Saya sadar sepenuhnya (pernah melihat) akan sekelompok mayat teronggok, dan saya yakin mampu menyuarakan suara mereka agar didengar melalui kata-kata yang akan saya katakan. Saya berbicara atas nama prajurit dari Perang Terakhir yang berdoa dengan sungguh-sungguh agar kekejaman dan kegilaan seperti tidak pernah lagi terlintas dalam pikiran manusia. Tidak ada sejengkal tanahpun yang penduduk diatasnya menginginkan perang." Siaran ini diperdengarkan kepada jutaan orang di seluruh dunia.<ref>[[David Reynolds (British historian)|David Reynolds]], "Verdun – The Sacred Wound", episode 2. BBC Radio 4, first broadcast 24 February 2016.</ref><ref>[[Terry Charman]], "The Day We Went to War", 2009, p. 28.</ref> Pidato ini dipandang luas bertujuan untuk mendukung penentraman,<ref>Bradford, p. 285</ref> dan [[BBC]] menolak menyiarkannya.<ref name=commission>Bradford, p. 285; Ziegler, pp. 398–399</ref> Siaran ini disiarkan keluar Amerika Serikat melalui radio gelombang pendek<ref>''The Times'', 8 May 1939, p. 13</ref> dan muncul dalam berita-berita koran berbahasa Inggris.<ref>e.g. ''The Times'', 9 May 1939, p. 13</ref>
 
Disaat Perang Dunia II pecah pada September 1939, Adipati dan Istri Adipati dibawa kembali ke Inggris oleh Louis Mountbatten menaiki [[HMS Kelly|HMS ''Kelly'']], dan Edward, meskipun ia adalah seorang [[Marsekal Lapangan (Britania Raya)|marsekal lapangan]], ia dijadikan [[Mayor Jenderal (Britania Raya)|mayor jenderal]] yang ditempatkan untuk Misi Milter Britania di Prancis.<ref name="matthew" /> Pada Februari 1940, duta besar Jerman di [[Den Haag]], [[Count Julius von Zech-Burkersroda]], mengklaim bahwa Adipati membocorkan [[Rencana Dyle|rencana perang]] Sekutu untuk mempertahankan Belgia,<ref>[https://archive.org/stream/documentsongerma014726mbp#page/n871/mode/2up No. 621]: Minister Zech to State Secretary [[Ernst von Weizsäcker|Weizsäcker]], 19 February 1940, in ''Documents on German Foreign Policy 1918–1945'' (1954), Series D, Volume VIII, p. 785, quoted in Bradford, p. 434</ref> yang mana disangkal oleh Adipati.<ref>{{citation |author=McCormick, Donald |year=1963 |title=The Mask of Merlin: A Critical Biography of David Lloyd George |page=290 |publisher=Holt, Rinehart and Winston |location=New York |lccn=64-20102 |url=https://archive.org/stream/maskofmerlinacri000286mbp#page/n307/mode/2up}}</ref> Saat Jerman [[Pertempuran Prancis|menginvasi]] bagian utara Prancis pada Mei 1940, Adipati dan istrinya pergi ke selatan, awalnya ke [[Biarritz]], lalu ke [[Francoist Spain]] pada bulan Juni. Pada bulan Juli pasangan ini pindah ke [[Estado Novo (Portugal)|Portugal]], dimana mereka tinggal di rumah [[Banco Espírito Santo|Ricardo Espírito Santo]], seorang bankir Portugal yang memiliki kontak baik kepada Inggris maupun Jerman.<ref>Bloch, p. 91</ref> Dengan nama sandi [[Operasi Willi]], agen Nazi, [[Walter Schellenberg]], melakukan operasi yang tidak berhasil dengan misi mengajak Adipati meninggalkan Portugal dan kembali ke Spanyol, atau menculiknya bila perlu.<ref>Bloch, pp. 86, 102; Ziegler, pp. 430–432</ref> [[Thomas Inskip, Viscount Caldecote ke-1|Lord Caldecote]] menulis sebuah peringatan kepada [[Winston Churchill]], yang saat itu menjadi perdana menteri: "[Adipati] dikenal sebagai pro-Nazi dan ia bisa jadi merupakan pusat dari permainan ini."<ref>Ziegler, p. 434</ref> Maka dari itu, Churchill mengancam Adipati dengan [[peradilan militer]] jika ia tidak kembali ke Inggris.<ref>Bloch, p. 93</ref>
 
Pada Juli 1940, Edward ditunjuk sebagai [[Gubernur Bahama|Gubernur]] [[Bahama]]. Adipati dan Istri Adipati meninggalkan [[Lisboa]] pada 1 Agustus menaiki kapal uap [[American Export Lines]] steamship ''Excalibur'', yang secara khusus berbelok dari tujuan sebenarnya ke [[Kota New York|New York City]] sehingga mereka berdua dapat berlabuh di [[Bermuda]] pada tanggal 9.<ref>Bloch, pp. 93–94, 98–103, 119</ref> Mereka meninggalkan Bermuda menuju ke [[Nassau, Bahama|Nassau]] dengan menggunakan kapal uap Kanada [[Canadian National Railway#Pantai Timur|''Lady Somers'']] pada 15 Agustus, dan tiba dua hari kemudian.<ref>Bloch, p. 119; Ziegler, pp. 441–442</ref> Adipati tidak menikmati jabatannya sebagai gubernur dan menyebut Bahama sebagai "koloni Inggris untuk kalangan kelas tiga".<ref>Bloch, p. 364</ref> Kementerian Luar Negeri Inggris secara keras melarang rencana Adipati dan istrinya berlayar dengan yacht milik seorang tokoh Swedia, [[Axel Wenner-Gren]], yang mana berdasarkan pengamatan intelijen Inggris dan Amerika merupakan teman dekat komandan [[Luftwaffe]], [[Hermann Göring]], walaupun tuduhan ini tak pernah terbukti.<ref>Bloch, pp. 154–159, 230–233; {{citation |last=Luciak |first=Ilja |chapter=The Life of Axel Wenner-Gren–An Introduction |title=Reality and Myth: A Symposium on Axel Wenner-Gren |editor1-first=Ilja |editor1-last=Luciak |editor2-first=Bertil |editor2-last=Daneholt |location=Stockholm |publisher=Wenner-Gren Stiftelsirna |year=2012 |chapter-url=http://blog.wennergren.org/wp-content/uploads/2012/08/AW-G-Conference-Book-2012.pdf |pages=12–30 |access-date=6 November 2016 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160708154249/http://blog.wennergren.org/wp-content/uploads/2012/08/AW-G-Conference-Book-2012.pdf |archive-date=8 July 2016 |url-status=live }}</ref> Adipati dipuji atas usahanya mengatasi kemiskinan di pulau tersebut, meskipun ia menghina orang-orang Bahama sebagai orang-orang yang paling "tidak putih" di seluruh imperium Inggris. Ia berkata tentang [[Étienne Dupuch]], editor ''Nassau Daily Tribune'': "Harus diingat bahwa Dupuch lebih dari setengah Negro, dan karena mentalitas yang tak seimbang dalam perlombaan ini, mereka itu tidak dapat bangkit ke permukaan tanpa kehilangan keseimbangan."<ref>Ziegler, p. 448</ref> Ia dipuji, bahkan oleh Dupuch, atas resolusinya mengenai kerusuhan sipil yang disebabkan rendahnya pengupahan di Nassau pada tahun 1942, meskipun ia menyalahkan masalah ini kepada "pembuat onar – komunis" dan "orang-orang keturunan Yahudi Eropa Tengah, yang mengamankan pekerjaan untuk menghindari [[Wajib militer di Britania Raya|perekrutan tentara perang]]".<ref>Ziegler, pp. 471–472</ref> Ia mengundurkan diri dari jabatan ini pada 16 Maret 1945.<ref name="matthew" />
 
Banyak sejarawan percaya bahwa Hitler mempersiapkan Edward kembali menjadi raja dengan harapan dapat mengembangkan fasisme di Inggris.<ref>Ziegler, p. 392</ref> Karena dipercaya luas Adipati dan istrinya bersimpati pada gerakan fasisme sebelum dan selama Perang Dunia Kedua, dan mereka dipindahkan ke Bahama untuk meminimalisasi gerak mereka. Pada tahun 1940 ia berkata: "Pada 10 sepuluh tahun terakhir Jerman htelah sepenuhnya mengatur ulang tatanan masyarakatnya... Negara yang tidak berkeinginan melakukan reorganisasi dan bentuk pengorbanannya yang seperti itu harus meletakkan kebijakan negara sesuai keadaan itu."<ref>Bloch, pp. 79–80</ref> Selama pendudukan Prancis, Adipati memerintahkan pasukan Jerman untuk berjaga di kediamannya di Paris dan Riviera.<ref>Roberts, p. 52</ref> Pada Desember 1940, Adipati diwawancarai oleh [[Fulton Oursler]] dari majalah ''[[Liberty (majalah tema umum)|Liberty]]'' di [[Government House, Bahama|rumah dinas Gubernur]] di Nassau. Oursler menyampaikan isi wawancara tersebut kepada Presiden AS dalam pertemuan tertutup di [[Gedung Putih]] pada 23 Desember 1940.<ref>{{citation |url=https://books.google.com/books?id=95ARBwAAQBAJ&pg=PT160 |title=17 Carnations: The Windsors, The Nazis and The Cover-Up |first=Andrew |last=Morton |publisher=Michael O'Mara Books |year=2015 |accessdate=25 May 2015|isbn=9781782434658 }}</ref> Wawancara ini dipublikasikan pada 22 Maret 1941 dan dalam wawancara tersebut dilaporkan Adipati mengungkapkan "(apa yang dilakukan) Hitler adalah benar dan ia adalah pemimpin yang logis bagi orang Jerman" dan kemudian tiba waktunya bagi Presiden [[Franklin D. Roosevelt]] untuk memediasi perdamaian. Adipati memprotes bahwa pernyataannya telah dipelintir dan mengalami misinterpretasi.<ref>Bloch, p. 178</ref>
 
Pihak sekutu menjadi terganggu oleh Jerman yang terus berhubungan dengan Adipati, maka dari itu Presiden Roosevelt memerintahkan pengawasan rahasiapada Adipati dan Istri Adipati saat mereka berkunjung ke [[Palm Beach, Florida]], pada April 1941. [[Duke Carl Alexander dari Württemberg]] (kemudian menjadi biarawan di sebuah biara di Amerika Serikat) bercerita pada [[FBI]] bahwa Istri Adipati Wallis tidur dengan duta besar jerman di London, [[Joachim von Ribbentrop]], pada tahun 1936, dan tetap berkontak dengannya dan membocorkan rahasia.<ref>{{citation |last=Evans |first=Rob |last2=Hencke |first2=David |title=Wallis Simpson, the Nazi minister, the telltale monk and an FBI plot |periodical=The Guardian |date=29 June 2002 |url=https://www.theguardian.com/uk/2002/jun/29/research.monarchy |accessdate=2 May 2010 |location=London |archive-url=https://web.archive.org/web/20130826041707/http://www.theguardian.com/uk/2002/jun/29/research.monarchy |archive-date=26 August 2013 |url-status=live }}</ref>
 
Penulis [[Charles Higham (penulis)|Charles Higham]] mengklaim bahwa [[Anthony Blunt]], seorang agen [[MI5]] dan mata-mata [[Soviet]], bertindak atas perintah dari [[keluarga kerajaan Inggris]], melakukan perjalanan rahasia ke [[Schloss Friedrichshof]] di Jerman menjelang akhir perang untuk mengambil surat-surat sensitif antara Adipati Windsor dengan Adolf Hitler dan petinggi Nazi lainnya.<ref>[[Charles Higham (biographer)|Higham, Charles]] (1988), ''The Duchess of Windsor: The Secret Life'', New York: McGraw-Hill Publishers, pp. 388–389</ref> Yang mana Raja George VI mengirim [[Pustakawan Kerajaan]], [[Owen Morshead]], yang ditemani oleh, yang bekerja paruh waktu di Perpustakaan Kerajaan tetap sebagai intelijen, menuju Friedrichshof pada bulan Maret 1945 untuk mengamankan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan [[Victoria, Putri Kerajaan|Permaisuri Kaisar Victoria]], putri sulung Ratu Victoria. Para penjarah telah mencuri arsip-arsip di kastil tersebut, termasuk surat-surat antara Putri dengan Ratu, dan barang berharga lain, beberapa diantaranya ditemukan di [[Chicago]] setelah perang. Dokumen-dokumen tersebut diselamatkan oleh Morshead dan Blunt, dan yang ditemukan oleh pihak Amerika di Chicago dikembalikan lagi ke Inggris dan diletakkan ke [[Royal Archives]].<ref>Bradford, p. 426</ref> Pada akhir dekade 1950an, dokumen-dokumen ditemukan oleh pasukan Amerika Serikat di [[Marburg]], Jerman, pada Mei 1945. Dokumen-dokumen ini diberi judul [[Berkas Marburg]], berisi surat-surat yang menguatkan teori bahwa Adipati bersimpati dengan ideologi Nazi.<ref>{{Citation|last=Fane Saunders|first=Tristram|title=The Duke, the Nazis, and a very British cover-up: the true story behind The Crown's Marburg Files|url=https://www.telegraph.co.uk/on-demand/0/duke-nazis-british-cover-up-true-story-behind-crowns-marburg/|date=14 December 2017|newspaper=The Telegraph|url-access=subscription|access-date=14 August 2018|archive-url=https://web.archive.org/web/20180814200947/https://www.telegraph.co.uk/on-demand/0/duke-nazis-british-cover-up-true-story-behind-crowns-marburg/|archive-date=14 August 2018|url-status=live}}</ref><ref>{{citation|last=Miller|first=Julie|date=9 December 2017|title=The Crown: Edward's Alleged Nazi Sympathies Exposed|url=https://www.vanityfair.com/hollywood/2017/12/the-crown-edward-hitler-nazi|accessdate=14 August 2018|publisher=Vanity Fair|archive-url=https://web.archive.org/web/20180206111901/https://www.vanityfair.com/hollywood/2017/12/the-crown-edward-hitler-nazi|archive-date=6 February 2018|url-status=live}}</ref>
 
Setelah perang, Adipati mengakui dalam memoarnya bahwa ia mengangumi Jerman, namun ia menyangkal jika ia adalah seorang yang pro-Nazi. Mengeni Hitler ia menulis: "(sang) ''[[Führer]]'' menurut saya adalah sosok yang agak konyol, dengan postur dan penampilannya yang bombastis."<ref>Windsor, p. 277</ref> Pada dekade 1950an, jurnalis [[Frank Giles]] mendengar Adipati menyalahkan Menteri Luar Negeri Inggris [[Anthony Eden]] karena menurutnya ia mempercepat perang karena perlakuannya kepada [[Mussolini]], "itu yang telah [Eden] lakukan, ia membuat perang datang llebih cepat&nbsp;... dan tentu juga Roosevelt dan orang-orang Yahudi".<ref>{{citation |url=http://tmagazine.blogs.nytimes.com/2011/11/01/wallis-simpson-that-woman-after-the-abdication/ |title=Wallis Simpson, 'That Woman' After the Abdication |date=1 November 2011 |work=[[The New York Times]] |last=Sebba |first=Anne |accessdate=7 November 2011 |archive-url=https://web.archive.org/web/20111105172447/http://tmagazine.blogs.nytimes.com/2011/11/01/wallis-simpson-that-woman-after-the-abdication/ |archive-date=5 November 2011 |url-status=live }}</ref> Selama dekade 1960an, Adipati berbicara secara rahasia kepada temanyya [[Patrick Balfour, Baron Kinross ke-3]], "Saya tidak pernah berpikir Hitler adalah orang yang buruk."<ref>[[Patrick Balfour, 3rd Baron Kinross|Lord Kinross]], ''Love conquers all'' in ''Books and Bookmen'', vol. 20 (1974), p. 50: "He indeed remarked to me, some twenty-five years later, 'I never thought Hitler was such a bad chap'."</ref>
 
== Kehidupan selanjutnya ==