Edward VIII dari Britania Raya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 73:
 
Pada malam tanggal 11 Desember 1936, Edward, yang sudah kembali menjadi pangeran, menjelaskan keputusannya turun takhta melalui siaran radio yang disiarkan ke seluruh dunia. Kata-katanya yang cukup terkenal adalah, "Saya merasakan bahwa tidak mungkin bagi saya untuk mengemban tanggung jawab yang berat dan menjalankan tugas sebagai raja tanpa dukungan dari wanita yang saya cintai." Ia menambahkan "keputusan ini benar-benar dari saya sendiri&nbsp;... Dan orang-orang lain yang terlibat telah berusaha dengan sekuat tenaga mencoba membujuk saya untuk mengambil jalan lain".<ref>{{citation |author=Edward VIII |title=Broadcast after his abdication, 11 December 1936 |publisher=Official website of the British monarchy |url=http://www.royal.gov.uk/pdf/edwardviii.pdf |accessdate=1 May 2010 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120512065623/http://www.royal.gov.uk/pdf/edwardviii.pdf|archive-date=12 May 2012}}</ref> Edward lalu pergi dari Inggris menuju [[Austria]] esok harinya; ia tidak dapat berkumpul dengan Simpson hingga proses perceraiannya sudah beres, beberapa bulan kemudian.<ref>Ziegler, p. 336</ref> Adiknya, Adipati York, kemudian menggantikannya sebagai Raja George VI. Putri sulung George VI, [[Elizabeth II dari Britania Raya|Putri Elizabeth]], menjadi [[pewaris sementara]].
 
== Adipati Windsor ==
Pada 12 Desember 1936, pada pertemuan aksesi di [[Dewan Penasihat Paling Terhormat Yang Mulia]], George VI mengumumkan memberikan gelar kepada kakaknya sebagai "Adipati Windsor" dengan gaya ''Yang Mulia Kerajaan''.<ref>{{London Gazette|issue=34349|page=8111|date=12 December 1936}}</ref> Ia ingin ini menjadi titah pertamanya sebagai raja, walaupun dokumen resminya baru disahkan sampai 8 Maret pada tahun berikutnya. Selama masa itu, Edward dikenal dengan nama Adipati Windsor. Keputusan Raja George VI memberi gelar Edward sebagai [[adipati kerajaan]] untuk memastikan agar Edward tidak dapat mengikuti pemilihan umum [[Dewan Rakyat Britania Raya|Dewan Rakyat]] atau berbicara politik di [[Dewan Bangsawan Britania Raya|Dewan Bangsawan]].<ref>[[Clive Wigram]]'s conversation with Sir [[Claud Schuster]], Clerk to the Crown and Permanent Secretary to the [[Lord Chancellor]] quoted in Bradford, p. 201</ref>
 
[[Surat paten]] tertanggal 27 Mei 1937, menegaskan "gelar, gaya, atau atribut Yang Mulia Kerajaan" kepada Adipati Windsor, namun secara spesifik menyatakan bahwa "istri dan keturunannya, jika ada, tidak dapat memakai gelar dan atribut tersebut". Beberapa menteri berpendapat bahwa konfirmasi mengenai gelar ini sudah tidak diperlukan karena raja yang turun takhta akan menjadi pangeran dengan gaya gelar yang disandangnya, dan istrinya akan otomatis memperoleh gaya gelar "Yang Mulia Kerajaan" karena menikah dengan seorang pangeran kerajaan. Pendapat yang lain menyebutkan bahwa karena turun takhta ia sudah kehilangan semua pangkat dan gelar dari kerajaan dan ia sepatutnya hanya disebut "Tn. Edward Windsor". Pada 14 April 1937, [[Jaksa Agung Inggris dan Wales|Jaksa Agung]] Sir [[Donald Somervell]] menyampaikan memorandum kepada [[Menteri Dalam Negeri]] Sir [[John Simon, Viscount Simon ke-1|John Simon]], yang berisi pandangan [[Hakim Agung]] [[Thomas Cooper, Baron Cooper dari Culross ke-1|T. M. Cooper]], Konsul Parlemen Sir Granville Ram, dan dirinya:
# Kami cenderung pada pandangan bahwa setelah turun takhta Adipati Windsor tidak dapat secara sepihak mengkalim gaya gelar "Yang Mulia Kerajan". Dengan kata lain, tidak akan ada alasan keberatan yang berarti jika Raja sudah memutuskan jika ketika ia dikeluarkan dari garis suksesi juga mengeluarkannya dari hak atas gaya gelarnya seperti yang tercantum dalam Surat Paten yang ada.
# Namun pertanyaan tersebut harus dipertimbangkan berdasarkan fakta bahwa, untuk alasan yang mudah dipahami, ia dengan persetujuan tegas dari Yang Mulia menikmati gelar ini dan telah disebut sebagai Yang Mulia pada kesempatan formal dan dalam dokumen formal . Dalam terang preseden, tampak jelas bahwa istri dari Yang Mulia menikmati gelar yang sama kecuali jika beberapa langkah ekspresif yang tepat dapat dan diambil untuk menghilangkannya.
# Kami sampai pada kesimpulan bahwa istri tidak dapat mengklaim hak ini atas dasar hukum apa pun. Hak kami untuk menggunakan gaya atau gelar ini, dalam pandangan kami, berada dalam hak prerogatif Yang Mulia dan ia memiliki kekuatan untuk mengaturnya oleh Paten Surat pada umumnya atau dalam keadaan tertentu.<ref>Attorney General to Home Secretary (14 April 1937) National Archives file HO 144/22945 quoted in Velde, François (6 February 2006) [http://heraldica.org/topics/britain/drafting_lp1937.htm#documents_ The drafting of the letters patent of 1937]. Heraldica, retrieved 7 April 2009</ref>
 
[[File:ChateauCandé-B.jpg|thumb|left|[[Château de Candé]], lokasi pernikahan Adipati dan Istri Adipati Windsor]]
Adipati Windsor lalu menikahi Simpson, yang telah mengganti namanya menjadi Wallis Warfield, dalam upacara pernikahan yang privat pada 3 Juni 1937, di [[Château de Candé]], di dekat [[Tours]], Prancis. Saat [[Gereja Inggris]] menolak untuk memberikan pemberkatan, seorang pastur dari [[County Durham]], [[Robert Anderson Jardine]] (Vikaris Santo Paulus, [[Darlington]]), menawarkan diri untuk melakukan pemberkatan dan Adipati WIndsor setuju. George VI melarang semua anggota keluarga kerajaan hadir di upacara tersebut,<ref>{{citation |last=Williams |first=Susan |title=The historical significance of the Abdication files |work=Public Records Office – New Document Releases – Abdication Papers, London |publisher=Public Records Office of the United Kingdom |year=2003 |url=http://www.nationalarchives.gov.uk/releases/2003/january30/significance.htm |accessdate=1 May 2010 |archive-url=https://web.archive.org/web/20091009220409/http://www.nationalarchives.gov.uk/releases/2003/january30/significance.htm |archive-date=9 October 2009 |url-status=live }}</ref> sebagai bentuk penolakannya terhadap Adipati dan Istri Adipati Windsor. Edward sendiri secara khusus menginginkan adik-adiknya Adipati Gloucester dan Adipati Kent serta sepupunya [[Lord Louis Mountbatten]] menghadiri upacara pernikahannya.<ref>Ziegler, pp. 354–355</ref>
 
Penolakan atas gaya gelar Yang Mulia Kerajaan ini menyebabkan konflik berlanjut, seperti halnya masalah keuangan. Pemerintah menolak untuk memasukkan Adipati dan Istri Adipati ke dalam [[Catatan Sipil]], dan tunjangan terhadap Adipati Windsor dibayar secara pribadi oleh Raja George VI. Adipati Windsor mengkompromikan posisinya dengan Raja dengan menyembunyikan sejauh mana nilai keuangannya ketika mereka secara informal menyetujui jumlah uang saku tersebut. Kekayaan Edward dihitung dari pendapatannya dari [[Kadipaten Cornwall]] yang membayar upeti kepada [[Pangeran Wales]]. George VI juga membayar Edward atas [[Sandringham House]] dan [[Istana Balmoral]], yang merupakan properti pribadi Edward, yang diwariskan dari ayahnya (Raja George V) dan tidak otomatis diwariskan kepada George VI saat aksesinya.<ref name="settlement">Ziegler, pp. 376–378</ref> Pada awal-awal kekuasaan George VI, Adipati Windsor menelpon ke istana setiap hari, meminta uang dan meminta agar Istri Adipati diberi gelar "Yang Mulia Kerajaan". Raja lalu memerintahkan tidak menerima panggilan telepon tersebut.<ref>Ziegler, p. 349</ref>
 
Hubungan antara Adipati Windsor dan anggota keluarga kerajaan yang lainnya menegang selama beberapa dekade. Adipati Windsor berasumsi bahwa ia akan tinggal di Inggris setelah diasingkan setahun dua tahun di Prancis. Raja George VI (didukung oleh Ratu Mary dan istrinya Ratu Elizabeth) mengancam akan memotong tunjangan untuk Edward jika ia kembali ke Inggris tanpa undangan.<ref name="settlement" /> Edward lalu menjadi sakit hati pada ibunya sendiri, dan menulis surat kepadanya pada tahun 1939: "[surat terakhirmu]<ref group="N">Ia telah memerintahkan [[Alec Hardinge]] untuk menulis surat kepada Adipati menjelaskan bahwa ia tidak bisa diundang ke upacara memorial ayahnya.</ref> merusak semua perasaan baik yang tersisa kepadamu&nbsp;... dan membuat untuk selanjutnya kegiatan surat-menyurat ini tidak bisa berlanjut."<ref>Ziegler, p. 384</ref>
 
== Kematian dan peninggalan ==