Edward VIII dari Britania Raya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Turun takhta
Baris 39:
 
Ayah Edward, meskipun ia menerapkan disiplin yang kasar,<ref>Windsor, pp. 25–28</ref> namun ia juga seseorang yang penuh kasih sayang,<ref>Ziegler, pp. 30–31</ref> dan ibunya adalah seorang ibu yang suka bermain-main riang dengan anak-anaknya, berbanding terbalik dengan citra publiknya yang dianggap kaku dan dingin. Ia terhibur saat anak-anaknya membuat roti panggang berisi berudu untuk kepala pengajaran mereka yang berasal dari Prancis, sebagai lelucon,<ref>Windsor, pp. 38–39</ref> dan selalu meminta anak-anaknya untuk menceritakan rahasia-rahasia kepadanya.<ref>Ziegler, p. 79</ref>
 
== Turun takhta ==
{{Main|Krisis turun takhta Edward VIII}}
[[File:King Edward VIII and Mrs Simpson on holiday in Yugoslavia, 1936.jpg|jmpl|kanan|Edward VIII dan Wallis Simpson pada saat liburan di kawasan Mediterania, 1936]]
Pada 16 November 1936, Edward mengundang Perdana Menteri [[Stanley Baldwin|Baldwin]] ke [[Istana Buckingham]] dan mengungkapkan keinginannya menikahi [[Wallis Simpson]] saat ia sudah bisa dinikahi lagi. Baldwin lalu mengungkapkan bahwa niat pernikahan ini tidak dapat diterima secara moral agama, karena menurut aturan [[Gereja Inggris]] menikahi seseorang yang sudah pernah bercerai adalah terlarang, dan karena hal itu maka rakyat tidak akan menerima Simpson sebagai ratu.<ref>Windsor, pp. 330–331</ref> Sebagai raja, Edward adalah [[Gubernur Tertinggi Gereja Inggris|kepala Gereja]], dan para rohaniwan berharap kepadanya agar mendukung ajaran-ajaran Gereja. Uskup Agung Canterbury, [[Cosmo Gordon Lang]], sangat vokal bersikeras bahwa Edward harus turun takhta jika ingin melanjutkan niatnya.<ref name="Pearce and Goodlad">{{citation|first1=Robert|last1=Pearce|last2=Graham|first2=Goodlad|year=2013|title=British Prime Ministers From Balfour to Brown|url=https://books.google.ca/books?id=e5yLAgAAQBAJ&pg=PA80|page=80|isbn=978-0-415-66983-2|publisher=Routledge|accessdate=3 January 2019|archive-url=https://web.archive.org/web/20190104021555/https://books.google.ca/books?id=e5yLAgAAQBAJ&pg=PA80|archive-date=4 January 2019|url-status=live}}</ref>
 
Edward mengajukan solusi alternatif yaitu [[pernikahan tangan kiri]], dimana setelah menikah ia akan tetap menjadi raja namun Wallis Simpson tidak akan menjadi [[permaisuri]]. Simpson akan tetap diberi gelar yang secara posisi dibawah permaisuri, dan anak-anak yang mereka punya tidak akan mewarisi takhta raja. Solusi ini didukung secara pribadi oleh politisi senior [[Winston Churchill]], dan beberapa sejarawan mengungkapkan bahwa ia sudah merancang rencana dari solusi tersebut.<ref name="Pearce and Goodlad"/> Pada beberapa kesempatan solusi ini ditolak oleh [[Kabinet Britania Raya]]<ref>Windsor, p. 346</ref> dan gubernur-gubernur [[dominion]].<ref>Windsor, p. 354</ref> Pandangan penolakan ini didasarkan pada [[Undang-Undang Westminster 1931]], yang menyatakan "semua perubahan hukum mengenai suksesi kerajaan, gelar dan gaya kerajaan harus mendapat persetujuan dari [[Parlemen Inggris]] dan Parlemen-parlemen Dominion."<ref>{{citation |title=Statute of Westminster 1931 c.4 |url=http://www.legislation.gov.uk/ukpga/Geo5/22-23/4/contents |publisher=UK Statute Law Database |accessdate=1 May 2010 |archive-url=https://web.archive.org/web/20101013012440/http://www.legislation.gov.uk/ukpga/Geo5/22-23/4/contents |archive-date=13 October 2010 |url-status=live }}</ref> Perdana Menteri Australia [[Joseph Lyons]], PM Kanada [[Mackenzie King]] dan PM [[Uni Afrika Selatan|Afrika Selatan]] [[JBM. Hertzog]] secara jelas bersikap menolak rencana Raja menikahi seseorang yang telah bercerai;<ref>Ziegler, pp. 305–307</ref> perwakilan Inggris di [[Negara Bebas Irlandia|Irlandia]], [[Éamon de Valera]] bersikap tidak peduli dan Perdana Menteri Selandia Baru, [[Michael Joseph Savage]], tidak pernah mendengar tentang Simpson, sehingga meragukan rencana tersebut karena ketidakpercayaannya.<ref>Bradford, p. 187</ref> Berhadapan dengan hal ini, Edward merespon dengan berkata "tidak terlalu ada banyak orang di Australia" dan opini mereka tidak perlu dipertimbangkan.<ref>Bradford, p. 188</ref>
 
Edward lalu berkata pada Baldwin bahwa ia akan turun takhta jika ia tidak bisa menikahi Simpson. Baldwin lalu datang kepada Edward dengan tiga pilihan: membatalkan rencana pernikahan; tetap menikah dan melawan keinginn para menterinya; atau turun takhta.<ref>Windsor, pp. 354–355</ref> Jelas Edward tidak ingin membatalkan pernikahan dengan Simpson, dan ia tahu jika ia melawan keinginan para menterinya maka akan menyebabkan pemerintahan membubarkan diri dan menyebabkan krisis konstitusional.<ref>{{citation |last=Beaverbrook |first=Lord |authorlink=Max Aitken, Baron Beaverbook |title=The Abdication of King Edward VIII |publisher=Hamish Hamilton |location=London |editor-last=Taylor |editor-first=A. J. P. |editor-link=A. J. P. Taylor |year=1966 |page=57}}</ref> He chose to abdicate.<ref>Windsor, p. 387</ref>
 
Karena tidak ada lagi pilihan selain turun takhta, Edward menandatangani dokumen-dokumen<ref group="N">Dokumen tersebut terdiri dari 15 rangkap terpisah, diantaranya dokumen untuk Dominion-dominion, Negara Bebas Irlandia, India, Dewan Rakyat, Dewan Bangsawan dan Perdana Menteri.</ref> turun takhta di Fort Belvedere pada 10 Desember 1936 di hadapan adik-adik laki-lakinya: [[Pangeran Albert, Adipati York]], yang berada di urutan selanjutnya dalam garis suksesi; [[Pangeran Henry, Adipati Gloucester]]; dan [[Pangeran George, Adipati Kent]].<ref>Windsor, p. 407</ref> Dokumen tersebut berisi klausa: "mendeklarasikan tekad bulat saya untuk menanggalkan takhta ini untuk saya sendiri dan untuk keturunan saya dan keinginan saya yang mempengaruhi turun takhta saya akan dicantumkan dalam dokumen turun takhta ini sesegera mungkin".<ref>{{citation|url=https://archive.macleans.ca/article/1937/1/15/the-abdication-of-edward-viii|website=[[Maclean's]]|date=15 January 1937|title=The Abdication of Edward VIII|accessdate=3 January 2019|archive-url=https://web.archive.org/web/20190104123943/https://archive.macleans.ca/article/1937/1/15/the-abdication-of-edward-viii|archive-date=4 January 2019|url-status=live}}</ref> Esoknya, tugas terkahirnya sebagai raja adalah melakukan [[pengesahan kerajaan]] terhadap [[Dekalrasi Yang Mulia dalam Undang-undang Turun Takhta 1936]]. Sebagaimana dibutuhkan dalam Undang-undang Westminster, semua Dominions sudah menyetujui proses turun takhta ini.<ref>{{citation |url=https://www.sfu.ca/~aheard/324/Independence.html |accessdate=1 May 2010 |last=Heard |first=Andrew |title=Canadian Independence |year=1990 |publisher=Simon Fraser University, Canada |archive-url=https://web.archive.org/web/20090221150147/http://www.sfu.ca/~aheard/324/Independence.html |archive-date=21 February 2009 |url-status=live }}</ref>
 
Pada malam tanggal 11 Desember 1936, Edward, yang sudah kembali menjadi pangeran, menjelaskan keputusannya turun takhta melalui siaran radio yang disiarkan ke seluruh dunia. Kata-katanya yang cukup terkenal adalah, "Saya merasakan bahwa tidak mungkin bagi saya untuk mengemban tanggung jawab yang berat dan menjalankan tugas sebagai raja tanpa dukungan dari wanita yang saya cintai." Ia menambahkan "keputusan ini benar-benar dari saya sendiri&nbsp;... Dan orang-orang lain yang terlibat telah berusaha dengan sekuat tenaga mencoba membujuk saya untuk mengambil jalan lain".<ref>{{citation |author=Edward VIII |title=Broadcast after his abdication, 11 December 1936 |publisher=Official website of the British monarchy |url=http://www.royal.gov.uk/pdf/edwardviii.pdf |accessdate=1 May 2010 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120512065623/http://www.royal.gov.uk/pdf/edwardviii.pdf|archive-date=12 May 2012}}</ref> Edward lalu pergi dari Inggris menuju [[Austria]] esok harinya; ia tidak dapat berkumpul dengan Simpson hingga proses perceraiannya sudah beres, beberapa bulan kemudian.<ref>Ziegler, p. 336</ref> Adiknya, Adipati York, kemudian menggantikannya sebagai Raja George VI. Putri sulung George VI, [[Elizabeth II dari Britania Raya|Putri Elizabeth]], menjadi [[pewaris sementara]].
 
== Kematian dan peninggalan ==