Batara Guru: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k Menghilangkan spasi sebelum tanda koma dan tanda titik dua
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 12:
Saat diciptakan, ia merasa paling sempurna dan tiada cacatnya. Hyang Tunggal mengetahui perasaan Manikmaya, lalu Hyang Tunggal bersabda bahwa Manikmaya akan memiliki cacad berupa lemah di kaki, belang di leher, bercaling, dan berlengan empat. Batara Guru amat menyesal mendengar perkataan Hyang Tunggal, dan sabda dia betul-betul terjadi.
 
Suatu ketika Manikmaya merasa sangat dahaga, dan ia menemukan telaga. Saat meminum air telaga itu—yang tidak diketahuinya bahwa air tersebut beracun—lantas dimuntahkannya kembali, maka ia mendapat cacad belang di leher.cerita Diperhatikannyalainnya kalauyang manusia ketika lahir amatlah lemah kakinya. Seketika, kakinya terkena tulah, dan menjadi lemahlah kaki kiri Manikmaya. Saat ia bertengkarberkaitan dengan istrinyaasalnya Dewileher Uma,biru dikutuknya Manikmaya oleh Dewi Uma, agar ia bercaling seperti [[rakshasa|raksasa]], maka bercalinglah Manikmaya. Sewaktu Manikmaya melihat manusia yang sedang sembahyang yang bajunya menutupi tubuhnya, maka tertawalah Manikmaya karena dikiranya orang itu berlengan empat. Maka seketika berlengan empatlah Manikmaya. Hal inimanikmanya adalah salahcerita satuPengadukan upayaSusu de-Hinduisasidi wayangSamudra dari budaya JawaLaut yang dilakukandikenal [[Walisongo]] dalam upayanya menggunakan wayang sebagai sarana penyebaran [[Islam]] di [[Jawa]]. Contoh lain adalah penyebutan [[Drona]] menjadi Durna (nista), adanya kisah [[Yudistira]] harus menyebut kalimat [[syahadat]] sebelum masukdengan [[surga]],Samudramanthana danceritanya lain-lain.yaitu:
 
Kisah ini berawal dari upaya para [[dewa]] dan [[asura]] Iblis untuk memperoleh air Suci Tirta [[Amerta]] yang dapat memberikan keabadian Kekekalan bagi siapa saja yang meminumnya. [[Wishnu|Wisnu]] membujuk para dewa dan asura iblis bahwa daripada mereka bertempur sebaiknya mereka bekerjasama untuk mendapatkan amerta. Maka Wisnu memimpin baik kaum dewa dan asura Iblis untuk melilitkan [[naga]] raksasa [[Wasuki|Basuki]] pada [[Gunung Meru]]. Lalu gunung Meru dipindahkan ke samudra, akan tetapi gunung Meru tenggelam, untuk menyelamatkannya Wisnu berubah wujud menjadi [[Kurma (Hindu)|Kurma]] [[awatara]] yaitu kura-kura raksasa, dan menopang Gunung Meru. Wisnu membujuk para asura Iblis untuk memegang ujung tubuh yang terdapat kepala Basuki, sementara para dewa memegang ekor ular naga Basuki. Maka akibatnya para asura Iblis terkena racun bisa yang keluar dari mulut Basuki. Meskipun demikian baik para dewa maupun para asura tetap bekerjasama menarik tubuh Basuki dengan gerakan seperti menarik tambang untuk memutar gunung Meru, sehingga samudra susu teraduk.
 
Dari dalam adukan ini muncullah racun berbahaya yang disebut [[Halahala]]. Racun ini demikian berbahaya sehingga dapat memusnahkan alam semesta. Wisnu membujuk [[Siwa]] untuk membantu, maka Siwa menelan racun ini dan menyelamatkan jagat raya. Pasangan Siwa, [[Parwati]] membantu menekan leher Siwa agar racun tidak lolos keluar. Karena hal ini leher Siwa berubah menjadi biru, sehingga muncul julukan Siwa sebagai ''Nilakanta'' (sansekerta: ''nila''= biru, ''kantha''= leher).
 
Diperhatikannya kalau manusia ketika lahir amatlah lemah kakinya. Seketika, kakinya terkena tulah, dan menjadi lemahlah kaki kiri Manikmaya. Saat ia bertengkar dengan istrinya Dewi Uma, dikutuknya Manikmaya oleh Dewi Uma, agar ia bercaling seperti [[rakshasa|raksasa]], maka bercalinglah Manikmaya. Sewaktu Manikmaya melihat manusia yang sedang sembahyang yang bajunya menutupi tubuhnya, maka tertawalah Manikmaya karena dikiranya orang itu berlengan empat. Maka seketika berlengan empatlah Manikmaya. Hal ini adalah salah satu upaya de-Hinduisasi wayang dari budaya Jawa yang dilakukan [[Walisongo]] dalam upayanya menggunakan wayang sebagai sarana penyebaran [[Islam]] di [[Jawa]]. Contoh lain adalah penyebutan [[Drona]] menjadi Durna (nista), adanya kisah [[Yudistira]] harus menyebut kalimat [[syahadat]] sebelum masuk [[surga]], dan lain-lain.
 
=== Keturunan ===