Tamjidillah I: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
Alamnirvana (bicara | kontrib)
Baris 190:
Secara sepintas bahwa perjanjian itu mendudukkan pihak Kompeni Belanda pada posisi yang lebih dominan, tetapi pada praktiknya kemudian perjanjian itu hanya sekadar siasat bagi pihak kerajaan untuk melindungi terhadap pengaruh pihak lain, karena Orang Banjar selalu mengadakan transaksi perdagangan secara bebas dengan bangsa apa saja yang membeli lada. Kenyataan ini dapat diketahui bahwa setelah sembilan tahun kemudian diadakanlah perjanjian kembali sebagai usaha Kompeni Belanda untuk lebih mengefektifkan perjanjian tahun [[1747]].<ref name="Kerajaan Banjar"/>
 
== Perjanjian Kayu Tangi 20 Oktober 1756 ==
[[Berkas:Jacob Mossel 1704-1761.jpg|ka|jmpl|Jacob Mossel, Gubernur Jenderal VOC tahun 1750-1761]]
 
Pada masa pemerintahan [[Daftar Penguasa Hindia Belanda|Gubernur Jenderal VOC]] [[Jacob Mossel]] (1750-1761) dibuat lagi perjanjian baru antara raja Banjar Sultan Tamjid Allah (ke-1) dengan [[John Andreas Paravicini]] komisaris Belanda ditandatangani pada [[20 Oktober]] [[1756]]. Dalam pendahuluan dari surat perjanjian itu sebagai [[konsiderans]] dari diadakannya perjanjian disebutkan bahwa:<ref name="Bandjermasin (Sultanate)"/>
 
{{quote| Bahwa Tuan Jang Maha Mulia Gurnadur Djenderal dan Tuan2 jang maha Bangsawan Raden pan India dengan sangat kesukaran memandang dan beberapa kali telah mengetahui jang Sultan2 Bandjar dari dahulu2 selamanja tinggal dalam kekurangan pada memelihara akan bunji maksud waad perdjandjian serta dengan adat jang tiada berpaut2an pada orang jang baik dan asal jang bersetiawan sahabat-bersahabat jang telah tersambung dalam tali ablu luidath dan membawa rakjat2 daripada kedua pihak perdjandjian pada suatu kehidupan jang bertunas2an akan beroleh rezekinja sekali2 ditegahkan hanja lagi memberi kesukaran antara Paduka Seri Sultan dan Kompeni Walandawi.}}
 
Selanjutnya dapat dibaca dalam konsiderans perjanjian itu bahwa orang Banjar berdagang secara bebas dengan [[orang Tionghoa]] (dalam naskah perjanjian disebut orang Tjina), sehingga bunyi dalam perjanjian tahun [[1747]] tidak pernah ditepati.
Baris 221:
 
{{cquote| dan
daripada nama dan pihak Tuan jang Maha Mulia dan amat Bangsawan jaitu Tuan [[Jacob Mossel | Jakub Musil]] Djenderal diatas orang jang memegang sendjata alat peperangan berdjalan kaki dalam pekerdjaan Tuan Istatan Djenderal dan Kompeni Wilanduwi dan lagi Gurnadur Djenderal serta tuan2 jang amat Bangsawan Raden pan India oleh Komisaris istimewah utusan jaitu Operkupman Sjahbandar dan mutakdzim jang memberi idin Djuhannis Andrijas Parapisini}}
 
{{cquote| sebela lain
Baris 229:
 
 
{{cquote| Oleh karena Tuan Jang Maha Mulia dan Tuan2 jang amat Bangsawan Gurnadur Djenderal dan Raden pan India telah memandang dagangan lada jang sekali2 tiada boleh menjebut sekarang beberapa tahun dipandang dengan kasjat walchair jang halaman Bandjar mentjahari pada menurut asal mutawalin oleh jang mana Kompeni dengan kesetiaan dan kebadjikan mau menurut sebegitu lagi telah beroleh nasehat jang chair jang orang Tjina sekarang lima tahun lamanja adalah membawa butir lada kenegeri Tjina lebih dari pada jang telah didjandjikan dalam waad perdjandjian dan oleh karena sebab itulah Tuan Gurnadur Djenderal dan Raden pan India oleh pertjintaan damai dan kasih pada Paduka Seri Sultan jang sekarang ini memerintahkan negeri Bandjar dan tiada mau menghendaki dengan tadjam dan tiada mau berdjedjak dengan upaja jang tiada berpatut2an hanja bersama2 mau meradjinkan usaha jang wadjib oleh sifat jang chair mana ditetapkan pada tahun seribu tudjuh ratus ampat puluh tudjuh akan membaharui dan menetapkan sekaliannja oleh perdjandjian jang baharu ini oleh karena tiada mau berlambati lebih lama telah mengirimkan Komisaris istimewah utusan jang tersebut pada ulu satar ini ke Borneo supaja dengan jang mempunjai tachta keradjaan Bandjar serta sekalian kepala2 jang almusarafat membaharui dan menetapkan sahabat bersahabat jang tiada berkeputusan maka Kompeni selama akan meradjinkan dalam semuahnja atau sekalian jang memberi faedah dan kebadjikan tachta keradjaan dan rakjat2 negeri Bandjar sebab itulah dengan tidhik nadhir Tuan Gurnadur Djenderal dan Raden pan India telah dipesankan jang ia dengan jang mempunjai Sultan jang sekarang memerintahkan halaman Bandjar pada hal mentjaharikan segala djenis daja upaja mana mendjadi kebadjikan dan kesentausaan kedua pihak tentara serta mengeluarkan segala peripengaduan pada kemudian mana merusakan sahabat bersahabat hanja menetapkan handai taulan dari zaman hingga sekarang oleh karena akan tinggal tetap djua djumlah dengan bertelahakahan, oleh karena sebab itulah kedua perdjandjian jang maha mulia kemudian daripada telah bermufakat antara kedua pihak dengan usaha jang amat sangat telah beroleh keluasan pada hal menjukupi dan menetapkan segala fasal dan perka jang berikut demikian}}
{{cquote| Oleh karena Tuan Jang Maha Mulia dan Tuan2 jang amat Bangsawan
Gurnadur Djenderal dan Raden pan India telah memandang dagangan lada jang sekali2 tiada boleh menjebut sekarang beberapa tahun dipandang dengan kasjat walchair jang halaman Bandjar mentjahari pada menurut asal mutawalin oleh jang mana Kompeni dengan kesetiaan dan kebadjikan mau menurut sebegitu lagi telah beroleh nasehat jang chair jang orang Tjina sekarang lima tahun lamanja adalah membawa butir lada kenegeri Tjina lebih dari pada jang telah didjandjikan dalam waad perdjandjian dan oleh karena sebab itulah Tuan Gurnadur Djenderal dan Raden pan India oleh pertjintaan damai dan kasih pada
Paduka Seri Sultan jang sekarang ini memerintahkan negeri Bandjar dan tiada mau menghendaki dengan tadjam dan tiada mau berdjedjak dengan upaja jang tiada berpatut2an hanja bersama2 mau meradjinkan usaha jang wadjib oleh sifat jang chair mana ditetapkan pada tahun seribu tudjuh ratus ampat puluh tudjuh akan membaharui dan menetapkan sekaliannja oleh perdjandjian jang baharu ini oleh karena tiada mau berlambati lebih lama telah mengirimkan Komisaris istimewah utusan jang tersebut pada ulu satar ini ke Borneo supaja dengan jang mempunjai tachta keradjaan Bandjar serta sekalian kepala2 jang almusarafat membaharui dan menetapkan sahabat bersahabat jang tiada berkeputusan maka Kompeni selama akan meradjinkan dalam semuahnja atau sekalian jang memberi faedah dan kebadjikan tachta keradjaan dan rakjat2 negeri Bandjar sebab itulah dengan tidhik nadhir Tuan Gurnadur Djenderal dan Raden pan India telah dipesankan jang ia dengan jang mempunjai Sultan jang sekarang memerintahkan halaman Bandjar pada hal mentjaharikan segala djenis daja upaja mana mendjadi kebadjikan dan kesentausaan kedua pihak tentara serta mengeluarkan segala peripengaduan pada kemudian mana merusakan sahabat bersahabat hanja menetapkan handai taulan dari zaman hingga sekarang oleh karena akan tinggal tetap djua djumlah dengan bertelahakahan, oleh karena sebab itulah kedua perdjandjian jang maha mulia kemudian daripada telah bermufakat antara kedua pihak dengan usaha jang amat sangat telah beroleh keluasan pada hal menjukupi dan menetapkan segala fasal dan perka jang berikut demikian}}
 
{{cquote| Fasal jang pertama.
Baris 249 ⟶ 247:
 
{{cquote| Fasal jang keenam.
Supaja memberi alamal alichlas dan kesetiaan jang tiada berkeputusan daripada Paduka Seri Sultan kepada Tuan Gurnadur Djenderal dan Raden pan India jang mana ojeh perdjandjian jang indah tachta keradjaan ditetapkan maka berdjandji Paduka Seri Sultan akan melarangkan sekali2 jang tersembunji dan pada sekarang ini tiada sekali2 akan mendjual lada dengan djung Tjina atawa bangsa Wilandah atawa djenis jang lain2 baik sebagaimana dinamai tetapi sekaliannja jang tersebut daripada pulo jang besar ini dan tempat2 jang akan dialahkan dengan waktunja akan diserahkan kepada Kompeni dengan keteguhan dari djenis jang tersebut dengan harga jang telah dituntuti jaitu anem rijal tuah lagi pun mengaku Paduka Seri Sultan mana bunji fasal jang ketudjuh dari waad perdjandjian jang telah dikerdjakan pada achir dengan ia ini tiada tinggal dalam kuatnja.}}
Supaja memberi alamal alichlas dan kesetiaan jang tiada berkeputusan daripada Paduka Seri Sultan kepada Tuan Gurnadur Djenderal dan
Raden pan India jang mana ojeh perdjandjian jang indah tachta keradjaan ditetapkan maka berdjandji Paduka Seri Sultan akan melarangkan sekali2 jang tersembunji dan pada sekarang ini tiada sekali2 akan mendjual lada dengan djung Tjina atawa bangsa Wilandah atawa djenis jang lain2 baik sebagaimana dinamai tetapi sekaliannja jang tersebut daripada pulo jang besar ini dan tempat2 jang akan dialahkan dengan waktunja akan diserahkan kepada Kompeni dengan keteguhan dari djenis jang tersebut dengan harga jang telah dituntuti jaitu anem rijal tuah lagi pun mengaku Paduka Seri Sultan mana bunji fasal jang ketudjuh dari waad perdjandjian jang telah dikerdjakan pada achir dengan ia ini tiada tinggal dalam kuatnja.}}
 
{{cquote| Fasal jang ketudjuh.
Baris 262 ⟶ 259:
 
{{cquote| Fasal jang Kesepuluh.
Oleh karena seberapa kali2 dipeladjari oleh pengetahuan rakjat2 Paduka Sultan antara berniaga dengan djenis Tjina dan bangsa lain2 jang tiada boleh dipertjajakan seperti patut pada saudagar2 jang mulai selamanja kerugian sudagar2 jang datang berniaga serta dikurangkan charadjatnja Paduka Seri Sultan dan membeli barang2nja dengan tiada mau membajar hanja djikalau ia berniat pada membajar maka paksa suruh mengambil dan membeli barang2nja dengan harga jang terlalu amat tinggi dan supaja ditegahkan perbuatan jang kedji itu dan selamatkan perniagaan mengkabulkan Paduka Seri Sultan jang sendiri boleh diperniagakan dengan keteguhan dari sekalian ra'jat2nja dan dari Tjina datangnja djung boleh dibelikan serta atas keridaan mendjual tetapi diluar dua atawa tiga ribu reialrejal harga barang mana Tuan Sultan menghendaki dan menghusahakan dan jaitu dengan harga jang akan ditentukan.}}
 
{{cquote| Fasal jang kesebelas.
Baris 324 ⟶ 321:
 
 
{{cquote| Fasal jang ditjeraikan mengambil kuatnja dalam fasal jang sepuluh, daripada waad perdjandjian.
Oleh karena harga daripada barang Tjina terlalu amat berlainannja maka Tuan Komisaris dengan Paduka Seri Sultan telah mupakat jang akan membeli seperti adat kebiasaan dan mendjual dengan beroleh laba tiga puluh pada seratus sepuluh pada Kompeni punja susa dan sepuluh Kompeni punja bunga dan sepuluh pada Tuan Sultan.