Kota Mataram: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Angayubagia (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Angayubagia (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 57:
 
'''Kota Mataram''' merupakan [[ibu kota]] [[Provinsi]] [[Nusa Tenggara Barat]], [[Indonesia]]. [[Adat Sasak]] dan [[Adat Bali]] cukup mewarnai masyarakat di kota ini.
 
==Etimologi==
Nama Mataram, di Lombok disebutkan dengan beragam, ada ''Mataram, Metaram, Mentaram'', atau ''Mataharam''. Beberapa literatur menyebutkan, Mataram berasal dari [[Bahasa Sanskerta|bahasa Sansekerta]] dari kata ''mata'' yang berarti ibu dan kata ''aram'' yang berarti hiburan. Mataram juga berarti persembahan untuk ibu pertiwi. Kata Mataram juga berasal dari kata matta yang berarti gembira atau gairah dan aram berarti hiburan. Sehingga ''matta-aram'' atau mataram berarti pembangunan kerajaan atau kota ini adalah sebagai lambang pernyataan kegembiran sebagai hiburan sekaligus lambang kegairahan hidup untuk membangun tanah harapan yang menjanjikan masa depan lebih cerah.<ref name="lombokkita">{{Cite web|url=http://arsip.lombokita.com/khazanah/inilah-asal-muasal-lahirnya-kota-mataram|title=Inilah Asal Muasal Lahirnya Kota Mataram|last=Anggraeni|first=Dewi|date=2013-12-10|website=LOMBOKita|language=id-id|access-date=2019-11-19}}</ref>
 
== Sejarah ==
Dalam Babad Lombok, terdapat ekspedisi untuk menaklukkan wilayah Nusa Tenggara. Ekspedisi ini dipimpin Sunan Prapen yang berangkat bersama para mubalig dan armadanya didukung puluhan kapal dengan 10 ribu pasukan berasal dari daerah di Pulau Jawa seperti Mataram, Majalengka, Madura, Sumenep, Surabaya, Semarang, Gresik, Besuki Gembong, Candi, Betawi dan lainnya. Mereka dipimpin pemukanya seperti Arya Majalengka, Ratu Madura dan Sumenep, Adipati Surabaya, Adipati Semarang, Patih Ki Jaya Lengkara, dan Raden Kusuma Betawi.
Pada masa pulau Lombok diperintah oleh para raja-raja, Raja Mataram pada tahun [[1842]] menaklukkan Kerajaan Pagesangan. Setahun kemudian tahun [[1843]] menaklukkan kerajaan Kahuripan. Kemudian ibu kota Kerajaan dipidahkan ke Cakranegara dengan ukiran Kawi pada nama Istana Raja.
 
Dari Mantaram sendiri dipimpin seseorang yang disebut Patih Mentaram. Di Lombok, setelah mengislamkan raja Lombok Prabu Rangkesari, dengan berbasis di kotaraja Lombok di teluk Lombok, ekspedisi dipecah-pecah menjadi rombongan yang dikirim ke seluruh penjuru pulau Lombok. Salah satu peran penting patih Mataram mendapat tugas menaklukkan semua orang di utara gunung dari ''Samulya'' (saat ini Sambelia).<ref name="lombokkita"/>
 
Padaliteratur lain menyebutkan, di masa itu, pulau Lombok diperintah oleh para raja-raja, Raja Mataram pada tahun [[1842]] menaklukkan [[Kerajaan Pagesangan]]. Setahun kemudian tahunyakni [[1843]] menaklukkan kerajaan[[Kerajaan Kahuripan]]. Kemudian ibu kotaibukota Kerajaan dipidahkan ke Cakranegara dengan ukiran Kawi pada nama Istana Raja.
 
Raja Mataram (Lombok) selain terkenal kaya raya juga adalah raja yang ahli tata ruang kota, melaksanakan sensus penduduk kerajaan dengan meminta semua penduduknya mengumpulkan jarum. Penduduk laki - laki dan perempuan menggunakan jarum untuk menandakan suatu ikatan.