Hidayatullah II dari Banjar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
Alamnirvana (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 67:
 
Setelah ditipu dengan terlebih dahulu menyandera ibunya, Sultan Hidayatullah pada [[2 Maret]] [[1862]] dibawa dari Martapura dan diasingkan ke [[Cianjur]].
 
== Menjadi Mangkubumi ==
 
Penagngkatan Pangeran Hidayatullah sebagai mangkubumi tertuang dalam AKTE VAN BEEEDIGING VAN DEN RIJKSBESTIERDER VAN BANDJARMASIN, PANGERAN HIDAJAT OELLAH OP 9 O C T O B E R 1856. (Besluit 4 Januari 1857 No. 41) BORNEO tertulis dalam [[bahasa Melayu]] berbunyi:<ref name="Bandjermasin (Sultanate)"/>
 
{{cquote| Hadjrat Annabi Salallahu alaihi wassallam seribu dua ratus tudjuh puluh tiga pada kesembiJan hari bulan Sjafar kepada hari Chamis djam pukul sepuluh pagi2.<br>
 
Mendjadi hadjrat Almasih kesembilan hari bulan Oktober hari Chamis tahun seribu delapan ratus lima puluh enam, maka dewasa itulah sahaja Pangiran Hidajat Allah jang dengan permintaan Sri Paduka Tuan Sultan Adam Alwasikh Billah jang mempunjai tahta keradjaan Bandjarmasin beserta mupakatan dengan Sri Paduka Tuan van de Graaff residen Bandjarmasin jang memegang kuasa atas segala tanah sebelah Selatan dan Timur pulau Kalimantan sudah terima oleh Sri Paduka Jang Dipertuan Besar Gurnadur Djenderal dari tanah Hindia Nederland jang bersemajam di Betawi.<br>
 
Mendjadi mangkubumi dikeradjaan Bandjarmasin bepersembahan suatu surat persumpahan ini kechadirat geburmin Hindia Nederland pada menjatakan ha mim Allah wal Rasul.<br>
 
Pertama : bahwa dengan sesungguhnja sahaja berdjandji hendak maangkat pekerdjaan mangkubumi itu dengan hati jang
tulus dan ichlas serta senantiasa hendak bepertolongan didalam niaksud dan kehendak geburmin Hindia Nederland.
 
Kedua : bahwa sahaja berdjandji akan mengikuti dan mendengar sekalian titah dan perintah Sri Paduka Tuan Residen
dari tanah Selatan dan timur pulau Kalimantan jang mendjadi wakil mutlaq geburnemin dipulau ini dan perintah Sri Paduka Tuan Sultan Bandjarmasin.
 
Ketiga : bahwa sahaja berdjandji hendak memeliharakari tulus dan ichlas antara geburnemin Hindia Nederland dengan
Sri Paduka Tuan Sultan Bandjarmasin senantiasa djuga adanja.
 
Keempat : bahwa sahaja berdjandji hendak mendjalankan hukum jang adil dan berbuat sekalian jang mendjadikan selamat dan sentosanja Sri Paduka Tuan Sultan Bandjarmasin.
 
Kelima : bahwa sahaja berdjandji hendak mendjalankan sekalian aturan dan perintahan menurut seperti jang tersebut
didalam kontrak jang telah diperbuat antara geburnemin Hindia Nederland dengan Sri Paduka Tuan Sultan
Bandjarmasin serta mendjaga orang melanggar itu.
 
Kaenam : bahwa sahaja berdjandji dengan sebolih-bolihnja djua hendak mengerdjakan atas segala hal jang mendjadikan
kebaikan dan sentosa keradjaan Bandjarmasin.
 
Ketudjuh : bahwa sahaja berdjandji tiada hendak berbuat kebci:atan dan kesusahan pada orang2 negeri hanja akan membuat aturan jang baik supaja segala orang didalam daerah Sri Paduka Tuan Sultan dihukumkan dengan Jiukum
jang adil.
 
Kedelapan : maka sahaja mengaku lagi jang sahaja tiada sudah memberi sesuatu apa2 pembarian dan tiada sudah akan memberi apa2 kepada orang2 r.aik siapa2 jang oleh karena itu sahaja akan mendapat pekerdjaan mangkubumi ini.
 
Maka demikian tersurat tiga kali sama bunjinja pada hadjemat jang tersebut diatas ini serta dibubuh tjap
dengan tapak tangan sahaja sendiri dihadapan Sri Paduka Tuan Residen jang tersebut diatas ini dan dihadapan Sri Paduka Tuan Sultan Adam Alwasikh Billah dan Paduka Tuan Sulton Muda Tamdjid Illah serta sekalian radja2 dan menteri2 ditempat Sri Paduka Tuan Residen Bandjarmasin adanja.
 
Tjap :
Sultan muda TamdjidIllah.<br>
Warna hidjau dalam lingkaran huruf Latin ditengah dengan huruf Arab.<br>
 
Zegel :
Sultan Adam.<br>
 
Zegel :
Zuid an Oost kust van Borneo<br>
Ie main tiendrai.<br>
ttd. van de Graaff.<br>
 
Zegel ditulis dengan huruf Arab.
Hidajat Pangeran Allah .
Zegel warna merah.
|}}
 
== Keturunan ==