SMS Goeben: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menghapus Kategori:Perang Dunia I menggunakan HotCat
k 戈本号战列巡洋舰,我的存在就是一个传奇~
Baris 62:
* Maksimum: {{convert|28,4|kn|abbr=on}}{{sfn|Staff|p=12}}
| Ship range = {{convert|4,1204120|nmi|lk=in|abbr=on}} pada {{convert|14|kn|abbr=on}}{{sfn|Staff|p=12}}
| Ship crew =
* 43 perwira
Baris 72:
* 10 × [[28 cm SK L/50 gun|Meriam {{convert|28|cm|in|abbr=on}} SK L/50]] (5 × 2)
* 12 × [[15 cm SK L/45|Meriam {{convert|15|cm|in|sp=us|abbr=on}} SK L/45]]
* 12 × senapan [[Senapan angkatanMeriam laut 8,8 cm SK L/45|Senapan {{convert|8,8|cm|in|sp=us|abbr=on}} SK L/45]]{{sfn|Staff|p=12}}
| Ship armor =
* Sabuk: {{convert|280|-|100|mm|in|abbr=on}}
Baris 90:
Bersama SMS Breslau, SMS Goeben secara resmi diserahkan kepada Angkatan Laut Kesultanan Utsmaniyah pada 16 Agustus 1914. Pascapenyerahannya, SMS Goeben kemudian berganti nama menjadi '''''Yavuz Sultan Selim''''' atau biasa disingkat '''''Yavuz'''.'' Kapal ini kemudian digunakan oleh Angkatan Laut Kesultanan Utsmaniyah untuk membombardir kota-kota pelabuhan milik Rusia di Laut Hitam dan menandai secara resmi masuknya Kesultanan Utsmaniyah untuk berperang di pihak Jerman pada Perang Dunia I.<ref name=":2" /><ref name=":3" />
 
Pada tahun 1936, di bawah pemerintahan Mustafa Kemal Ataturk kapal ini kembali berganti nama menjadi '''''TCG''''' (kapal Republik Turki) '''''Yavuz'''''. Saat Mustafa Kemal Ataturk meninggal dunia pada November 1938, kapal ini kemudian diberikan tugas untuk membawa jenazahnya dari kota Istanbul ke Izmit. ''Yavuz'' tetap beroperasi di bawah bendera Angkatan Laut Turki hingga kemudian dipensiunkan pada tahun 1950. Kapal ini kemudian dibongkar pada tahun 1973 setelah pemerintah Jerman Barat menolak permintaan pembelian kapal tersebut dari Turki. SMS Goeben merupakan kapal buatan Kekaisaran Jerman terakhir yang dapat bertahan sekaligus menjadi kapal tipe- ''dreadnought'' dengan masa tugas terlama.<ref name=":0" />
 
== Deskripsi ==
Baris 153:
''Yavuz'' yang dikawal oleh ''Midili'' melakukan aksi militernya kembali pada 18 November terhadap armada laut Rusia denga 3 kapal tempur yang saat itu berada 31&nbsp;km dari garis pantai Krimea. Saat terjadi kontak senjata, angkatan laut Rusia berhasil menembak amunisi yang akan digunakan oleh kru Yavuz. Akibatnya 13 orang kru Yavuz meninggal dunia dan 3 lainnya terluka.{{sfn|Staff|p=19}} Salah satu kapal Rusia yang terlibat kontak senjata juga mengalami kerusakan akibat terkena tembakan dari Yavuz sebanyak 4 kali.{{sfn|McLaughlin|p=131}} Tembakan ini menewaskan 34 angkatan laut Rusia dan melukai 24 lainnya.{{sfn|McLaughlin|p=131}} {{sfn|McLaughlin|pp=131, 133}}
 
Di bulang berikutnya, pada tanggal 5-6 Desember, Yavuz dan Midilli ditugaskan untuk mengawal kapal transportasi yang mengangkut pasukan Utsmaniyah. Pada 10 November, Yavuz terlibat penyerangan kota Batum.{{sfn|Staff|p=19}} Pada 23 Desember, Yavuz bersama kapal Utsmaniyah lainnya ditugaskan kembali untuk mengawal tiga buah kapal transportasi menuju Trebizond. Sekembalinya dari misi pengawalan lainnya, pada tanggal 26 Desember, Yavuz mengalami kerusakan cukup parah akibat menabrak ranjau.{{sfn|Halpern|p=228}} Proses perbaikan kapal ini mengalami kendala dikarenakan Kesultanan Utsmaniyah tidak memiliki galangan yang cukup besar untuk menampung Yavuz. Perbaikan kemudian berhasil dilakukan dan beberapa lubang pada kapal yang diakibatkan ledakan ranjau ditutupi menggunakan beton.{{sfn|Halpern|p=228}}
[[Berkas:Bundesarchiv Bild 134-B0024, Stenia, Bosporus, Kreuzer Goeben.jpg|kiri|jmpl|250x250px|''Yavuz'' saat berlabuh di Selat Bosphorus.]]
 
Baris 166:
 
====== 1916-1917 ======
Wilhem Souchon kemudian mengirim ''Yavuz'' menuju [[Zonguldak]] pada 8 Januari 1916 untuk mengawal sebuah kapal pengangkut batu bara kosong dari kapal penghancur Rusia, tetapi armada laut Rusia berhasil menenggelamkan kapal tersebut sebelum bertemu Yavuz. Saat berlayar kembali menuju Bosphorus, Yavuz bertemu dengan sebuah kapal tempur Rusia dan kemudian terlibat dalam kontak senjata singkat. {{sfn|Halpern|p=237}} Kerusakan komponen atau yang sebelumnya tidak diperbaiki dan mendapat perawatan dengan baik membuat kecepatan Yavuz menjadi lebih lambat. Hal ini kemudian membuat Yavuz mengalami kesulitan untuk melakukan diri dari kapal tempur Rusia kelastipe ''dreadnought'' tersebut yang diketahui memiliki kecepatan hingga 43,5&nbsp;km/j. Pada tanggal 4 Juli 1916, Yavuz kembali terlibat penyerangan pelabuhan kota Tuapse, dimana dalam penyerangan ini, kapal ini berhasil menenggelamkan satu kapal uap dan satu kapal layar. Setelah melakukan aksinya, Yavuz kemudian berhasil melarikan diri lagi untuk menuju ke Boshporus, yang mana kapal ini kemudian mengalami perbaikan pada bagian baling-baling kapal.{{sfn|Campbell|p=26}}{{efn|{{harvnb|Langensiepen & Güleryüz}} tidak menyebutkan tentang pertempuran ini.}}
 
Terbatasnya persediaan batu bara kemudian memaksa Wilhem Souchon untuk menghentikan aktivitas operasional dari Yavuz dan Midilli di sepanjang tahun 1917, sebelum akhirnya pada desember 1917, Kesultanan Utsmaniyah menandatangani gencatan senjata pasca-Revolusi Bolshevik yang terjadi di Rusia dan membuat persediaan batu bara kembali ada.{{sfn|Halpern|p=248}} Posisi Souchon sendiri kemudian digantikan oleh Rebeur-Paschwitz pada bulan September 1917.{{sfn|Halpern|p=255}}
Baris 182:
[[Berkas:USS Missouri (BB-63), USS Power (DD-839) and TCG Yavuz (B-70) off Istanbul on 5 April 1946.jpg|jmpl|''USS Missouri'' (tengah-kanan) dan ''Yavuz'' (paling kiri) berlayar dari Istanbul pada tahun 1946.]]
Yavuz berserta kapal-kapal pengiringnya pasca-Perang Dunia I masih ditugaskan untuk berpatroli di perairan Turki di kawasan Laut Hitam. Tidak seperti Perang Dunia I, ketika Perang Dunia II pecah pada tahun 1939, Turki memilih untuk tetap netral.<ref name=":0" /> Salah satu faktor utamanya adalah korban jiwa yang mencapai 5 juta jiwa ditambah dengan terlepasnya sebagian besar daerah kekuasaan Kesultanan Utsmaniyah pada Perang Dunia I. Walau dalam posisi netral, Turki tetap melengkapi sistem persenjataan Yavuz dengan menambah berbagai jenis meriam anti pesawat. Pada tahun 1941, pemerintah Turki menambahkan meriam anti pesawat berkaliber 88mm sebanyak 4 buah, kaliber 40mm sebanyak 10 buah, dan kaliber 20mm sebanyak 4 buah. Pemerintah Turki kembali meningkatkan persenjataan anti pesawat Yavuz dengan menambahkan 22 meriam anti pesawat berkaliber 40mm dan 24 lainnya berkaliber 20mm.<ref name=":0" />
[[Berkas:Turkish battlecruiser Yavuz at Istanbul in 1947.jpg|kiri|jmpl|260x260px|YavusYavuz di Istanbul pada tahun 1947.]]
 
====== Pasca-Perang Dunia II ======
Setelah Perang Dunia II, Yavuz terlibat dalam penyambutan kapal perang Amerika Serikat—USSSerikat Misouri, {{USS|Missouri|BB-63|6}}, {{USS|Providence|CLG-6|2}}, dan {{USS|Power|DD-839|2}} Power— yang tiba di Istanbul pada 5 April 1946 untuk mengembalikan diplomat Turki yang sebelumnya masih berada di Amerika Serikat. Yavuz melakukan penyambutannya di Selat Bosphorus dengan menembakan 19 meriam utamanya.<ref name=":0" />
 
Pada tahun 1948, Yavuz ditempatkan di Teluk Izmit dan pada akhirnya secara resmi berhenti beroperasi sebagai kapal perang utama Turki pada 20 Desember 1950. Kapal ini tetap dijangkarkan selama 4 tahun kemudian hingga tanggal 14 November 1954, nama Yavuz di coretdicoret dari nomor[[daftar angkatan laut|daftar registrasi kapal]] Angkatan Laut Turki. Turki sempat menawarkan pembelian kembali kapal ini kepada pemerintah Jerman Barat namun ditolak. Akhirnya, pada tahun 1971 pemerintah Turki menjual kapal Yavuz kepada perusahaan swasta untuk dibongkar, dan pada tahun 1976 kapal ini telah terbongkar habis. Pelayaran terakhir kapal ini adalah pada 7 Juni 1973 dengan ditarik oleh kapal penarik menuju galangan pembongkaran. Jika dihitung, SMS Goeben (Yavuz) telah bertugas selama 64 tahun sekaligus menjadi kapal tipe ''dreadnought'' buatan Eropa terakhir dari jenis Dreadnoughts yang dapat bertahan.<ref name=":0" />
 
== Catatan ==