Papua: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
NaidNdeso (bicara | kontrib)
NaidNdeso (bicara | kontrib)
Baris 129:
 
Sebagai usaha untuk memperkuat kedudukannya di Papua, di tahun [[1770]], [[Belanda]] mengubah nama Irian Barat menjadi ''Nieuw Guinea'' yang merupakan terjemahan ke dalam [[bahasa Belanda]] atas ''Gova Guinea'' atau ''Nova Guinea'' dan diterbitkan dalam peta internasional yang diterbitkan oleh Isaac Tiron, seorang pembuat peta berkebangsaan [[Belanda]] pada [[abad ke 18]]. Dengan dimuatnya ke dalam peta tersebut, maka daerah ini kian terkenal di negara-negara [[Eropa]].''{{sfn|Saragih|2019|p=9}}''
[[Berkas:Fort du Bus in 1828.jpg|jmpl|Benteng '''''Fort Du Bus''''' di teluk Trinton oleh A.J. van Delden]]
 
Pada tahun [[1774]], kekuasaan [[Belanda]] atas Papua jatuh ke tangan [[Inggris]]. Dimana pada tahun [[1775]], nahkoda kapal ''La Tartare'', Kapten Forrest dari [[Inggris]] berlabuh di [[Manokwari]], Teluk Doreri, dan pada tahun [[1793]], Papua menjadi daerah koloninya yang baru. Berdasarkan perintah Gubernur [[Inggris]] berkedudukan di [[Maluku]], mereka mulai membagi garis pulau dan mendirikan Benteng ''Coronation'' di Teluk Doreri. Namun Kamaludin Syah, [[Sultan Tidore]] yang berkuasa atas seluruh [[Kesultanan Tidore]] ( dimana pulau Irian bagian Barat masuk dalam wilayah kekuasaannya) menentang pendiriannya, sehingga pada tahun [[1814]], [[Inggris]] meninggalkan Papua.<ref name=":0" />''{{sfn|Saragih|2019|p=9}}''
 
Pada [[24 Agustus]] [[1828]] berdirilah benteng [[Fort Du Bus]] di Teluk Trinton oleh A.J. van Delden atas nama Raja [[Willem I dari Belanda|Willem I]], sebagai penanda mulainya kolonialisme [[Belanda]] di Papua dengan diwujudkannya kerjasama dalam bentuk penandatanganan surat perjanjian dengan tiga raja yaitu Raja Namatote, Kasa (Raja Lokaijhia) dan Lutu (orang kaya di Lobo, Mewara dan Sendawan). Mereka mendapatkan pengakuan sebagai kelapa daerah dan tongkat kekuasaannya yang berkepala perak dari [[Belanda]], dimana secara bersamaan juga diangkat 28 kepala daerah bawahannya.''{{sfn|Saragih|2019|p=11}}''
 
Tahun [[1884]], [[Papua New Guinea|Irian sebelah Barat]] dikuasai oleh [[Inggris]], dan di tahun yang sama, Timur Laut Irian Barat dikuasai oleh [[Jerman]]. Perebutan kekuasaan ini baru berakhir pada [[16 Mei]] [[1895]] di [[Den Haag]] diadakan pertemuan antara [[Belanda]] dan [[Inggris]] mengenai penetapan batas wilayahnya, dan dikenal sebagai [[Perjanjian Den Haag (1895)]], serta termaktub dalam ''[[Staatsblad|Staatsblaad van Nederlandsch Indie]]'' [[1895]] No. 220 dan 221 tertanggal [[16 Mei]] [[1895]], dimana garis batasnya adalah [[Sungai Bensbach]]. Sungai ini membagi wilayah Irian Barat menjadi kekuasaan [[Belanda]] dan [[Papua Nugini|Irian Timur]] atau dikenal sebagai [[Papua Nugini]] sebagai wilayah [[Inggris]]. Wilayah kekuasaan [[Kerajaan Belanda]]. selanjutnya dikenal sebagai ''Nederlands Nieuw Guinea.{{sfn|Saragih|2019|p=11}}''
 
=== 1900 - Sekarang ===