Anggun C. Sasmi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k ←Suntingan 116.206.35.13 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Bagas Chrisara
Tag: Pengembalian
Baris 44:
'''Anggun Cipta Sasmi''' ({{lahirmati|[[Jakarta]]|29|4|1974}}), lebih dikenal sebagai '''Anggun C. Sasmi''' atau '''Anggun''', adalah [[penyanyi]], [[pencipta lagu]], [[artis rekaman]], [[produser rekaman]], [[panelis]], juri pencarian bakat, dan [[filantropi]]s [[Prancis]] kelahiran [[Indonesia]]. Ia merupakan putri dari Darto Singo, seorang [[penulis]] asal [[Kroya, Cilacap|Kroya]], [[Jawa Tengah]], dan Dien Herdina, seorang perempuan yang masih kerabat [[Keraton Yogyakarta]]. Ia mengawali kariernya dengan tampil di panggung [[Taman Impian Jaya Ancol|Ancol]] pada usia tujuh tahun, lalu merekam album anak-anak dua tahun kemudian. Di bawah bimbingan musisi [[Ian Antono]], Anggun merekam album studio pertamanya di Indonesia berjudul ''[[Dunia Aku Punya]]'' pada tahun 1986. Namun, namanya baru melambung sebagai penyanyi [[rock]] setelah merilis singel berjudul "[[Mimpi (album)|Mimpi]]" pada tahun 1989. Anggun berhasil meraih sukses selama paruh awal dekade [[1990-an]] melalui sederet singel hits seperti "[[Tua Tua Keladi]]", "[[Laba Laba]]", "[[Takut (album)|Takut]]", "[[Anak Putih Abu Abu|Nafas Cinta]]", dan "[[Anggun C. Sasmi... Lah!!!|Kembalilah Kasih]]". Majalah ''[[Popular]]'' menganugerahi Anggun sebagai "Artis Indonesia Terpopuler 1990–1991".
 
Pada tahun 1994, Anggun meninggalkan Indonesia untuk mewujudkan impiannya menjadi artis bertaraf internasional. Dengan bantuan [[Erick Benzi]], seorang produser berkebangsaan Prancis, ia berhasil merekam album internasional pertamanya berjudul ''[[Snow on the Sahara]]'' (1997). Album ini dirilis di 33 negara di seluruh dunia, termasuk [[Amerika Serikat]] yang menjadi kiblat musik global saat itu. Sejak saat itu Anggun telah menghasilkan sebanyak tujuh album studio dan satu album soundtrack untuk film Denmark berjudul ''[[Open Hearts]]'' (2002). Selain itu, ia telah merekam kolaborasi dengan banyak artis mancanegara, termasuk di antaranya [[Julio Iglesias]], [[Peter Gabriel]], [[Pras Michel]] ([[The Fugees]]), [[Il Divo]], [[David Foster]] dan [[niihnMelanie C]] ([[Spice Girls]]). Anggun merambah ke ajang pencarian bakat televisi lewat ''[[X Factor Indonesia]]'' (2013), yang menjadikannya juri termahal dalam sejarah pertelevisian Indonesia. Ia juga menjadi juri untuk ''[[Asia's Got Talent]]'' (2015) yang diikuti oleh peserta dari 27 negara di Benua Asia.<ref>https://www.nst.com.my/lifestyle/groove/2017/10/296207/mafarikha-wows-asias-got-talent-judges</ref>
 
Anggun merupakan penyanyi Indonesia pertama yang berhasil menembus industri musik internasional dan album-albumnya telah meraih penghargaan gold dan platinum di beberapa negara Eropa. Beberapa penghargaan telah diraih Anggun atas pencapaiannya, termasuk di antaranya anugerah prestisius "Chevalier des Arts et Lettres" dari pemerintah Prancis dan "World's Best Selling Indonesian Artist" dari [[World Music Awards]] sebagai artis Indonesia dengan penjualan album tertinggi di seluruh dunia. Anggun merupakan wanita pertama asal Indonesia yang diabadikan dalam patung lilin oleh Museum [[Madame Tussauds]] di Bangkok, Thailand. Ia juga telah dua kali didaulat menjadi duta global [[Perserikatan Bangsa-Bangsa]] (PBB), yaitu untuk program Mikrokredit pada tahun 2005 dan [[Food and Agriculture Organization]] (FAO) pada tahun 2009.