Fadli Zon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan Jansen Liu (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Achmadmaulanaibr
Tag: Pengembalian
Sahili15 (bicara | kontrib)
Baris 56:
|footnotes =
}}
Dr. H. '''Fadli Zon''', S.S., M.Sc. ({{lahirmati|[[Jakarta]], [[Indonesia]]|1|6|1971}}) adalah Wakil Ketua [[Dewan Perwakilan Rakyat]] [[Republik Indonesia]] periode [[2014|2014''–'']] - [[2019]].<ref>{{cite web|title=Pimpinan DPR|date=2 Oktober 2014|url=http://www.dpr.go.id/id/pimpinan|work=[[DPR RI]]|accessdate=9 November 2014}}</ref> Bersama [[Prabowo Subianto]], ia ikut mendirikan [[Partai Gerakan Indonesia Raya]] dan menjabat sebagai wakil ketua. Sejak [[8 Oktober]] 2015, ia juga dipercaya sebagai ''Chairman of Global Organization of Parliamentarians Against Corruption'' (GOPAC) atau Presiden Organisasi Parlemen Antikorupsi Sedunia.<ref name="gopacnetwork.org">[http://gopacnetwork.org/board-of-directors/# "Board of Directors"] ''Website Resmi GOPAC'', Diakses [[17 November]] 2015.</ref><ref name="tempo.co">[http://nasional.tempo.co/read/news/2015/10/08/078707579/fadli-zon-terpilih-jadi-presiden-parlemen-antikorupsi-sedunia "Fadli Zon Terpilih Jadi Presiden Parlemen Antikorupsi Sedunia"] ''[[Tempo.co]]''.</ref>
 
== Pendidikan ==
Baris 68:
Fadli Zon menghabiskan masa kecilnya dan menyelesaikan pendidikan dasar di desa Cisarua, Bogor.{{sfn|Fadlizon.com: Profil Fadli Zon|2014}}{{Cn}} Ia melanjutkan pendidikan SMP-nya di Gadog, [[Bogor]], dan kemudian pindah ke [[Jakarta]].{{sfn|Fadlizon.com: Profil Fadli Zon|2014}} Fadli belajar selama dua tahun di SMA Negeri 31, Jakarta Timur, sebelum akhirnya mendapat beasiswa dari [[Bina Antarbudaya|AFS]] (American Field Service) ke [[San Antonio]], [[Texas]], [[Amerika Serikat]] dan lulus dengan predikat ''summa cum laude''.{{sfn|Fadlizon.com: Profil Fadli Zon|2014}}{{Cn}}
 
Fadli kemudian melanjutkan studinya di program Studi Rusia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia (FIB UI).{{sfn|Merdeka.com: Profil Fadli Zon|9 November 2014}}. Semasa kuliah, Fadli aktif di berbagai organisasi, baik intra maupun ekstra kampus.{{sfn|Fadlizon.com: Profil Fadli Zon|2014}}{{Cn}} Ia pernah menjadi Ketua Biro Pendidikan Senat Mahasiswa FSUI (1992-''–''1993), Sekretaris Umum Senat Mahasiswa FSUI (1993), Ketua Komisi Hubungan Luar Senat Mahasiswa UI (1993-''–''1994).{{sfn|Fadlizon.com: Profil Fadli Zon|2014}}{{Cn}} Ia aktif dalam kehidupan politik kampus dengan memimpin berbagai demonstrasi dan menghidupkan kelompok-kelompok studi di dalam kampus UI era awal 1990-an.{{sfn|Fadlizon.com: Profil Fadli Zon|2014}}{{Cn}} Selain itu, ia juga bergabung dengan Teater Sastra UI.{{sfn|Fadlizon.com: Profil Fadli Zon|2014}} Di luar kampus, ia pernah menjadi Sekjen dan Presiden Indonesian Student Association for International Studies (ISAFIS) pada 1993-1995, pengurus pusat KNPI (1996-1999), pengurus pusat Gerakan Pemuda Islam (1996-''–''1999), dan anggota Asian Conference on Religion and Peace (ACRP) sejak 1996.{{sfn|Fadlizon.com: Profil Fadli Zon|2014}}{{Cn}}
 
Pada tahun 1994, Fadli Zon terpilih menjadi Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) I [[Universitas Indonesia]] dan Mahasiswa Berprestasi III tingkat Nasional dan memimpin delegasi mahasiswa Indonesia dalam [[ASEAN]] Varsities Debate IV (1994) di Malaysia.{{sfn|Fadlizon.com: Profil Fadli Zon|2014}}{{Cn}} Pada tahun 2002, ia mengenyam pendidikan di London School of Economics and Political Science (LSE) di bawah bimbingan [[John Harriss]] dan [[Robert Wade]].{{sfn|Fadlizon.com: Profil Fadli Zon|2014}}{{Cn}}
Baris 77:
=== Pencalonan dan pengangkatan ===
[[Berkas:23º Foro Parlamentario Asia Pacífico - Fadli Zon (INDONESIA) (16079511930).jpg|jmpl|250px|Fadli Zon pada acara Forum Parlemen Asia Pasifik 2015]]
Fadli Zon diangkat sebagai wakil ketua DPR pada 2 Oktober 2014.{{sfn|Setelah Dilantik, Agenda Pertama Anggota Baru DPR Pilih Pimpinan}} Pemilihan ketua dan 5 wakil ketua DPR sendiri dilakukan pascapelantikan dan sumpah jabatan 555 Anggota DPR periode 2014-''–''2019 di ruang paripurna Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, MPR RI.{{sfn|Setelah Dilantik, Agenda Pertama Anggota Baru DPR Pilih Pimpinan}} Sistem yang digunakan untuk pemilihan mengacu pada [[UU MD3]], yang mewajibkan Ketua DPR dan wakilnya diajukan dalam satu paket oleh fraksi-fraksi di DPR.{{sfn|Setelah Dilantik, Agenda Pertama Anggota Baru DPR Pilih Pimpinan}} Fadli Zon masuk dalam paket yang diajukan oleh lima fraksi dalam Koalisi Merah Putih, yaitu Partai [[Golkar]], [[Gerindra]], [[PKS]], [[PPP]], [[Partai Demokrat]], dan [[PAN]], dengan pimpinan [[Setya Novanto]].{{sfn|Setelah Dilantik, Agenda Pertama Anggota Baru DPR Pilih Pimpinan}} Meski sempat diwarnai kericuhan, paket ketua dan wakil ketua dari Koalisi Merah Putih ini akhirnya terpilih secara aklamasi dan tanpa paket saingan, dan dilantik oleh ketua [[Mahkamah Agung]] [[Hatta Ali]] pada hari yang sama malam harinya.{{sfn|Andriyanto|2014}}
 
=== Kasus penghinaan Joko Widodo oleh Muhammad Arsyad Assegaf ===
Pada [[23 Oktober]] [[2014]], [[Muhammad Arsyad Assegaf]], seorang asisten tukang sate warga Ciracas, Jakarta Timur, ditahan [[Badan Reserse Kriminal|Bareskim Polri]] atas tuduhan pornografi, penghinaan, dan perbuatan tidak menyenangkan dengan melanggar Pasal 310 dan 311 KUHP, Pasal 156 dan 157 KUHP, Pasal 27, 45, 32, 35, 36, 51 UU ITE atas tindakannya mengunggah gambar hasil suntingan yang menunjukkan Presiden Joko Widodo sedang beradegan seksual dengan mantan presiden [[Megawati Soekarnoputri]] di [[media sosial]].{{sfn|Fatimah|2014}}{{sfn|Prasetya|2014}}
 
Fadli Zon meresponmerespons dengan mengunjungi keluarga Muhammad Arsyad dan menyatakan ingin membantu proses penangguhan Arsyad yang ketika itu sudah ditahan, dengan menyiapkan tim pengacara.{{sfn|Fadli Zon Pasang Badan untuk Penghina Jokowi}}. Sebelum bertemu dengan petugas kepolisian, Fadli Zon memberikan pernyataan bahwa pemerintah tidak seharusnya mengkriminalisasi ''[[wong cilik]]'', dan hukum harus bisa tegas kepada siapa pun yang melanggar, baik ''wong cilik'' maupun pejabat tinggi negara.{{sfn|Kasus Penghinaan Jokowi di Sosmed Jadi Pelajaran}} Pada hari yang sama, ia dan keluarga Arsyad mengunjungi Arsyad di Bareskim dan menyampaikan bahwa kasus ini berlebihan dan merupakan bentuk politisasi hukum.{{sfn|Fadli Zon Kunjungi MA di Bareskrim}}
 
Setelah rapat dengan petugas kepolisian selesai, anehnya Fadli Zon mengubah pandangannya dan menyatakan bahwa polisi telah bekerja sebagaimana mestinya.{{sfn|Gerindra lends support to jokowi Critic}} Fadli Zon menyatakan bahwa ia menanyakan perkembangan kasus-kasus yang ia laporkan sebelumnya, dan menyatakan bahwa polisi telah memproses kasus-kasus tersebut.{{sfn|Gerindra lends support to jokowi Critic}}
 
=== Pandangan terhadap kenaikan harga BBM November 2014 ===
Pada bulan November 2014, Pemerintahan Joko Widodo memutuskan untuk menaikkan harga BBM dari Rp.6Rp6.500 menjadi Rp.8Rp8.500 per liter.{{sfn|Nashrillah|2014}} Menanggapi hal ini, Fadli menyatakan bahwa argumentasi pemerintah untuk menaikkan harga BBM dangkal.{{sfn|Ihsanuddin|2014}} Fadli menganggap kebijakan ini tidak tepat dan pertama kali dalam sejarah harga BBM dinaikan saat harga minyak dunia turun.{{sfn|Ihsanuddin|2014}} Fadli menilai kebijakan yang diambil oleh pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla mencari jalan pintas dalam mengelola negara, padahal ada cara lain untuk menyejahterakan rakyat tanpa mengurangi subsidi BBM.{{sfn|Raharjo|2014}} Ia menilai bahwa harga BBM di Singapura Rp.8Rp8.000 lebih murah dibandingkan di Indonesia.{{sfn|Raharjo|2014}}
 
== Chairman of Global Organization of Parliamentarians Against Corruption (GOPAC) ==