Diplomasi pertahanan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
AWG97 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
AWG97 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[File:Anniversary session of the Council of the CIS Defence Ministers2.jpg|thumb|290px|Anggota "Dewan Menteri Pertahanan [[Persemakmuran Negara-Negara Merdeka]]" (''Council of Ministers of Defense of the CIS'') adalah contoh umum dari diplomasi pertahanan dalam praktik]]
[[Berkas:From left, Secretary of Defense Leon E. Panetta, Secretary of State Hillary Rodham Clinton and Chairman of the Joint Chiefs of Staff Army Gen. Martin E. Dempsey attend a meeting at the Pentagon with senior 120515-D-BW835-032.jpg|jmpl|200px|Dari kiri, Sekretaris Pertahanan Leon E. Panetta, Sekretaris Negri Hillary Rodham Clinton dan Ketua Gabungan Kepala Staf Angkatan Darat Jend. Martin E. Dempsey menghadiri sebuah pertemuan bersama senior di Pentagon.]]
'''''Diplomasi Pertahanan''' (disingkat "'''Diplohan'''") adalah aktivitas kerjasama [[negara]] baik secara [[kerjasama multilateral]] maupun [[bilateral]], yang dilakukan oleh [[militer]] dan [[infrastrukturstakeholder]] terkait pada masa damai dengan melibatkan kerjasama militer dalam isu-isu yang lebih luasstrategis, mulai dari peran militer sampai peran [[nirmiliter]]nir-militer, seperti penjagaadanya keamanan ([[Kontingen Garuda|pasukan pemelihara perdamaian (''peacekeeping force'')]]), penegakan[[Penegakkan keamanan|penegakkan keamanan]] ([[''peace enforcement]]''), promosi ''[[Tata laksana pemerintahan yang baik|good-governance]]'', tanggap bencana, melindungi [[Hak Asasi Manusia]], dll.<ref name="satu">{{cite web|url=http://www.fkpmaritim.org/diplomasi-pertahanan-asean-dalam-rangka-stabilitas-kawasan/|title=Diplomasi Pertahanan ASEAN dalam Rangka Stabilitas Kawasan|accessdate=17 Mei 2014|publisher=http://www.fkpmaritim.org}}</ref> Berbeda dengan masa lalu, di mana militer hanya bekerjasama dengan sekutunya, saat ini kerjasama militer juga mulai dilakukan antarasecara antar-negara, bahkan dilakukan juga oleh negara yang sedang bersaing.<ref name="satu"/> Ini semua dilakukan untuk mencapai [[Kepentingan nasional]] (''national interest'') negara yang bersangkutan, khususnya dari segi [[pertahanan]] dan [[keamanan]] guna terhindar dari terjadinya suatu [[perang]].
 
Diplomasi pertahanan juga dilakukan dengan menggunakan kekuatan bersenjata ([[alutsista]]) dan infrastruktur terkait sebagai alat [[kebijakan]] keamanan dan [[kebijakan luar negeri]].<ref name="satu"/> Lebih lanjut, diplomasi pertahanan dilakukan antara lain, untuk mencari perimbangan antara kebutuhan untuk menciptakan stabilitas [[keamanan regional]], peningkatan [[kapabilitas pertahanan]], dan kemandirian pertahanan suatu negara.<ref name="satu"/> Keberhasilan pelaksanaan diplomasi pertahanan negara sangat bergantung pada upaya-upaya [[diplomatik]] yang dilakukan pada tingkat [[global]], [[regional]], dan [[bilateral]].<ref name="dua">{{cite web|url=http://www.tni.mil.id/view-2707-diplomasi-pertahanan-indonesia-as.html|title=DIPLOMASI PERTAHANAN INDONESIA-AS|accessdate=17 Mei 2014|publisher=http://www.tni.mil.id}}</ref>
'''''Diplomasi Pertahanan''''' adalah aktivitas kerjasama baik [[kerjasama multilateral]] maupun [[bilateral]], yang dilakukan oleh [[militer]] dan [[infrastruktur]] terkait masa damai dengan melibatkan kerjasama militer dalam isu yang lebih luas, mulai dari peran militer sampai peran [[nirmiliter]], seperti penjaga keamanan ([[peacekeeping]]), penegakan keamanan ([[peace enforcement]]), promosi ''[[good-governance]]'', tanggap bencana, melindungi [[Hak Asasi Manusia]], dll.<ref name="satu">{{cite web|url=http://www.fkpmaritim.org/diplomasi-pertahanan-asean-dalam-rangka-stabilitas-kawasan/|title=Diplomasi Pertahanan ASEAN dalam Rangka Stabilitas Kawasan|accessdate=17 Mei 2014|publisher=http://www.fkpmaritim.org}}</ref> Berbeda dengan masa lalu, di mana militer hanya bekerjasama dengan sekutunya, saat ini kerjasama militer juga dilakukan antara negara bahkan negara yang sedang bersaing.<ref name="satu"/>
 
Diplomasi pertahanan juga merupakan sebuah proses yang tidak hanya melibatkan aktor [[negara]] saja (seperti [[politisi]], kekuatan bersenjata atau [[badan intelijen]]) tetapi juga organisasi [[non-pemerintah]], ''[[thinkWadah pemikir|think-tank]]'' dan masyarakat sipil.<ref name="tiga">{{cite web|first=Arifin|last=Multazam|url=http://www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/135850-T+28012-Diplomasi+pertahanan-Pendahuluan.pdf|title=Pendahuluan|accessdate=17 Mei 2014}}</ref> Inilah yang menjadi pembeda dengan diplomasi militer, di mana diplomasi militer hanya fokus pada penggunaan kekuatan [[militer]] terkait pada isu-isu keamanan saja.<ref name="tiga"/> Diplomasi pertahanan bertujuan untuk memperbaiki hubungan antar negara baik melalui jalur-jalur [[formal]] maupun [[informal]], dengan pemerintah maupun non-pemerintah dan dengan risiko dan biaya yang rendah.<ref name="tiga"/> Diplomasi pertahanan, saat ini telah menjadi alat penting dalam [[kebijakan keamanan]] dan [[kebijakan luar negeri]] suatu negara.<ref name="tiga"/>
Diplomasi pertahanan juga dilakukan dengan menggunakan kekuatan bersenjata dan infrastruktur terkait sebagai alat [[kebijakan]] keamanan dan [[kebijakan luar negeri]].<ref name="satu"/> Lebih lanjut, diplomasi pertahanan dilakukan antara lain, untuk mencari perimbangan antara kebutuhan untuk menciptakan stabilitas [[keamanan regional]], peningkatan [[kapabilitas pertahanan]], dan kemandirian pertahanan suatu negara.<ref name="satu"/> Keberhasilan pelaksanaan diplomasi pertahanan negara sangat bergantung pada upaya-upaya [[diplomatik]] yang dilakukan pada tingkat [[global]], [[regional]], dan [[bilateral]].<ref name="dua">{{cite web|url=http://www.tni.mil.id/view-2707-diplomasi-pertahanan-indonesia-as.html|title=DIPLOMASI PERTAHANAN INDONESIA-AS|accessdate=17 Mei 2014|publisher=http://www.tni.mil.id}}</ref>
 
[[Berkas:Lt. Gen. Patricia Horoho and Brig. Gen. Yitshak Kreiss.jpg|jmpl|175px|Pertemuan kemiliteran antara Let. Jend. Patricia Horoho and Brig. Jend. Yitshak Kreiss]]
 
Diplomasi pertahanan juga merupakan sebuah proses yang tidak hanya melibatkan aktor [[negara]] saja (seperti [[politisi]], kekuatan bersenjata atau [[badan intelijen]]) tetapi juga organisasi non-pemerintah, ''[[think tank]]'' dan masyarakat sipil.<ref name="tiga">{{cite web|first=Arifin|last=Multazam|url=http://www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/135850-T+28012-Diplomasi+pertahanan-Pendahuluan.pdf|title=Pendahuluan|accessdate=17 Mei 2014}}</ref> Inilah yang menjadi pembeda dengan diplomasi militer, di mana diplomasi militer hanya fokus pada penggunaan kekuatan militer terkait pada isu-isu keamanan saja.<ref name="tiga"/> Diplomasi pertahanan bertujuan untuk memperbaiki hubungan antar negara baik melalui jalur-jalur [[formal]] maupun [[informal]], dengan pemerintah maupun non-pemerintah dan dengan risiko dan biaya yang rendah.<ref name="tiga"/> Diplomasi pertahanan, saat ini telah menjadi alat penting dalam [[kebijakan keamanan]] dan kebijakan luar negeri suatu negara.<ref name="tiga"/>
 
==Lembaga-lembaga terkait di Indonesia==
Baris 13 ⟶ 10:
*[[Direktorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia]]
*[[Pusat Kerjasama Internasional Tentara Nasional Indonesia]]
*[[Divisi Hubungan Internasional Mabes Polri]], yang merupakan unsur pembantu [[Kapolri]] dalam bidang [[hubungan internasional]]. Bagian ini membawahi [[Interpol|National Crime Bureau Interpol (NCB Interpol)]], untuk menangani [[kejahatan internasional]].
 
==Lihat pula==
*[[Atase pertahanan]]
*[[Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia]]
*[[Diplomasi]]
 
== Referensi ==