Kereta api Turangga: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 47:
}}
 
'''Kereta api Turangga''' merupakan kereta api penumpang kelas eksekutif satwa yang dioperasikan oleh [[Kereta Api Indonesia|PT Kereta Apiapi Indonesia (Persero)]] [[Daerah Operasi VIII Surabaya]] yang melayani rute [[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya Gubeng]] -[[Stasiun Gambir|Gambir]] via [[Stasiun Bandung|Bandung]] dan sebaliknyaSebaliknya. Mulai 1 Desember 2019 Jadwal KA Turangga diperpanjang menjadi sampai Stasiun Gambir, mengingat PT KAI akan segera Merilis GAPEKA 2019.
 
Kereta api Turangga pertama kali dioperasikan pada tanggal 1 September 1995. Perjalanan sejauh 699 km ditempuh dalam waktu sekitar 12,5 jam dan berhenti di [[Stasiun Bandung|Stasiun]] [[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya Gubeng]], [[Stasiun Mojokerto|Mojokerto]], [[Stasiun Jombang|Jombang]], [[Stasiun Kertosono|Kertosono]], [[Stasiun Nganjuk|Nganjuk]], [[Stasiun Madiun|Madiun]], [[Stasiun Solo Balapan|Solo Balapan]], [[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]], [[Stasiun Kutoarjo|Kutoarjo]], [[Stasiun Karanganyar|Karanganyar]] (hanya KA 49), [[Stasiun Kroya|Kroya]], [[Stasiun Banjar|Banjar]], [[Stasiun Tasikmalaya|Tasikmalaya]], [[Stasiun Cipeundeuy|Cipeundeuy]], dan terakhir [[Stasiun Bandung|Bandung]].
 
Kereta api ini menawarkan alternatif perjalanan Bandung-Surabaya dan sebaliknya pada malam hari. Untuk perjalanan pada siang hari pada rute tersebut dilayani oleh [[Kereta api Argo Wilis]]. Bersama dengan Kereta api Argo Wilis, Kereta api Turangga menjadi kereta api kelas eksekutif yang beroperasi di luar jalur Jakarta.
 
== Asal usul nama ==