Ra (mitologi): Perbedaan antara revisi

Kepercayaan mesir kuno menyebutkan bahwa Dewa Ra adalah subtansi dasar yang pertama kali tercipta, sedangkan Dewa Ra tercipta sendiri dan tidak memiliki pasangan. Kemudian, diceritakan Dewa Ra membagi bagian-bagian tubuhnya untuk menciptakan dewa lain. Potongan pertama tubuh Dewa Matahari Ra menjadi "Shu" atau dewa udara dan angin serta istrinya yaitu dewa tefnut sebagai dewa hujan. Kemudian, Dewa Ra dianggap sebagai Kakeknya Dewa Geb(Dewa Bumi) yang memiliki istri bernama Nut(Dewa Langit) . Sedangkan, manusia sendiri berasal dari air mata Dewa Ra. Selanjutnya, Dewa Ra juga disebutkan akan bersatu dengan Dewa Firaun di akhirat kelak.

Legenda lain menyebutkan bahwa Dewa Ra melakukan perjalanan ke dua belas pulau yang mewakili angka di jam. Dalam perjalanan tersebut Dewa Ra sering bertarung dengan seekor orangular yang bernama Apep. Dari legenda tersebut dipercayai, jika bumi mengalami gerhana atau hari-hari penuh badai maka itu artinya Dewa Ra terkalahkan. Menjelang senja hari, dikatakan Dewa Ra ini mengalami Auf, atau keadaan mati untuk mempersiapkan perjalaman di malam hari dengan perahu mesektet<ref>{{Cite web|url=www.amazine.co|title=Dewa Ra: Mitos & Makna Dewa Matahari pada Mesir Kuno|last=|first=|date=|website=|access-date=29 Oktober 2019}}</ref>