Suku Mandailing: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
sebelumnya
Baris 29:
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het huis van een lokale bestuurder in Pakantan TMnr 10017129.jpg|jmpl|Sopo Godang Pakantan]]
 
'''Suku Mandailing''' ('''[[Surat Batak|Mandailing]]''': {{btk|ᯔᯉ᯲ᯑᯤᯞᯪᯰ}}) adalah salah satu suku yang ada di [[Asia Tenggara]]. Suku ini lebih banyak ditemui di bagian utara pulau [[Sumatra]], [[Indonesia]]. Mereka datangberada di bawah pengaruh [[Kaum Padri]] yang memerintah [[Minangkabau]] di [[Tanah Datar]]. Hasilnya, suku ini dipengaruhi oleh budaya Islam. Suku ini juga tersebar di [[Malaysia]], tepatnya di [[Selangor]] dan [[Perak]]. Suku ini juga memiliki keterkaitan dengan [[Suku Angkola]].
 
== Etimologi ==
Baris 39:
 
=== Perang Padri ===
[[Perang Padri]], yang berlokasi di [[Sumatra Barat]] dan menyebar luas di [[Sumatra Timur]] antara tahun 1803 hingga 1838, menyebabkan perpindahan besar-besaran suku Mandailing dari tempat asalnya yaituke [[Malaysia Barat]]. Kelompok tersebut dipimpin oleh [[Raja Asal]], maharaja dari Mandailing; dan keponakannya [[Raja Bilah]]. Bersama dengan [[Sutan Puasa]], mereka terlibat dalam [[Perang Klang]] antara tahun 1866 hingga 1873.<ref name=mandailings>Abdul-Razzaq Lubis and Khoo Salma Nasution. ''Raja Bilah and the Mandailings in Perak: 1875–1911''. Kuala Lumpur: Malaysian Branch of the Royal Asiatic Society (MBRAS), 2003.</ref>
<!--
Raja Asal dan Raja Bilah melarikan diri ke [[Perak]], where their followers settled in Lower Perk and the Kinta Valley. The British appointed Raja Bilah ''[[penghulu]]'' of Blanja while his son Raja Yacob became ''[[penghulu]]'' of [[Teronoh|Tronoh]], which generated large revenues after the opening of the Tronoh Mines, the largest tin producer in the world in the 1920s.<ref name=mandailings /> -->