Marwan bin al-Hakam: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Wali negeri Madinah: status Kufah sebagai ibu kota kekhalifahan di masa Ali |
→Upaya mengembalikan kekuasaan Umayyah: perjelas |
||
Baris 67:
Masa kekuasaan Marwan yang singkat dihabiskan untuk mengembalikan negeri Syam dan sekitarnya ke dalam kendali Umayyah. Selain Banu Kalb yang mendukung Marwan, di Syam juga terdapat persekutuan beberapa suku-suku Arab bernama Qais yang memihak Abdullah bin az-Zubair. Mereka mendorong [[Dahhak bin Qais|Adh-Dhahhak bin Qais]], pemuka Qais yang menjabat wali negeri Damaskus, untuk mengerahkan pasukan. Alhasil, Adh-Dhahhak dan parsukan Qais berkumpul di dataran Marj Rahith, sebelah utara Damaskus.{{sfn|Kennedy|2004|p=91}} Semua [[Jund|distrik militer]] di negeri Syam berpihak pada Abdullah bin az-Zubair, kecuali [[Jund al-Urdunn]] yang didominasi Bani Kalb. Dengan dukungan Bani Kalb dan sekutu-sekutunya, Marwan bergerak menuju posisi Adh-Dhahhak yang memiliki pasukan lebih besar.{{sfn|Rihan|2014|p=105}}{{sfn|Kennedy|2004|p=91}} Sementara itu, di dalam kota Damaskus, seorang pemuka Bani Ghassan membersihkan kota itu dari para pendukung Adh-Dhahhak dan Damaskus pun berada di bawah kendali Umayyah.{{sfn|Kennedy|2004|p=91}} Dalam [[Pertempuran Marj Rahith]] yang terjadi pada Agustus 684, pasukan Marwan berhasil mengalahkan pasukan Qais dan Adh-Dhahhak sendiri terbunuh.{{sfn|Bosworth|1991|p=622}}{{sfn|Kennedy|2004|p=91}}
Kemenangan telak pihak Umayyah dan Yamani menjadi awal [[Perpecahan Qais-Kalb|perseteruan antarsuku Yamani dan Qais]].{{sfn|Kennedy|2004|p=92}}
<blockquote><poem>Saat kulihat urusan ini menjadi urusan rampasan perang
::kusiapkan Ghassan dan Kalb melawan mereka
|