Sumber hukum Islam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak perubahan teks terakhir (oleh 114.124.230.131) dan mengembalikan revisi 15587214 oleh Mohamadhzanhari
→‎Kesimpulan: BEASISWA? HAHAHAHAHAHAHA
Baris 126:
''[[Ijtihad]]'' adalah istilah [[hukum Islam]] yang mengacu pada [[logika|penalaran independen]]<ref name=ODI/> atau pengabdian menyeluruh fakultas [[mental]] fakultas dalam menemukan solusi untuk sebuah pertanyaan hukum.<ref name=OEIW>{{cite encyclopedia|first=Intisar A. |last= Rabb|title=Ijtihād|encyclopedia=The Oxford Encyclopedia of the Islamic World|editor=John L. Esposito|publisher=Oxford University Press|location=Oxford|year=2009|url=http://www.oxfordreference.com/view/10.1093/acref/9780195305135.001.0001/acref-9780195305135-e-0354|subscription=yes}}</ref> Hal ini kontras dengan [[taklid|taqlid]] (tiruan, sesuai dengan preseden hukum).<ref name=ODI>{{cite encyclopedia|title=Ijtihad|editor=John L. Esposito |encyclopedia=The Oxford Dictionary of Islam |publisher=Oxford University Press |location=Oxford |year=2014 |url=http://www.oxfordreference.com/view/10.1093/acref/9780195125580.001.0001/acref-9780195125580-e-2338|subscription=yes}}</ref> Menurut teori klasik Sunni, ijtihad membutuhkan keahlian dalam [[bahasa Arab]], [[teologi]], [[naskah|teks-teks yang diwahyukan]], dan prinsip-prinsip yurisprudensi ([[ushul fiqih]]),<ref name=ODI/> dan tidak digunakan di mana teks asli dan otoritatif (Alquran dan Hadis) dipertimbangkan. Tidak jelas sehubungan dengan pertanyaan, atau di mana ada [[Ijmak|konsensus ilmiah]] (ijma) yang ada. Ijtihad dianggap sebagai tugas religius bagi mereka yang memenuhi syarat untuk melakukannya. Seorang cendekiawan Islam yang berkualifikasi untuk melakukan ijtihad disebut [[ijtihad|mujtahid]].<ref name=ODI/>
 
Pada awal [[abad ke-10]], pengembangan yurisprudensi Sunni mendorong para ahli hukum Sunni terkemuka untuk menyatakan bahwa pertanyaan hukum utama telah ditangani dan cakupan ijtihad secara bertahap dibatasi. Di era modern, ini memunculkan persepsi di kalangan [[ilmuwan]] [[Dunia Barat|Barat]] dan masyarakat awam Muslim bahwa apa yang disebut "gerbang ijtihad" ditutup pada awal era klasik. Sementara beasiswabidang keilmuwan baru-baru ini telah menyangkal gagasan ini, tingkat dan mekanisme perubahan hukum pada periode pasca-formatif tetap menjadi bahan perdebatan.<ref name=hallaq>{{cite book|last=Hallaq|first=Wael|title=The Origins and Evolution of Islamic Law|year=2005|publisher=Cambridge University Press}}</ref>
 
Mulai dari [[abad ke-18]], beberapa reformis Muslim mulai menyerukan pengabaian taqlid dan penekanan pada ijtihad, yang mereka lihat sebagai kembalinya [[sejarah Islam|asal-usul Islam]]. Perdebatan publik di dunia Muslim seputar ijtihad terus berlanjut sampai sekarang. [[Advokat|Advokasi]] ijtihad secara khusus dikaitkan dengan modernis Islam dan pemikir [[Salafi]]. Di kalangan Muslim kontemporer di Barat telah muncul visi baru tentang ijtihad yang menekankan nilai-nilai moral substantif atas metodologi yuridis tradisional.