Abu an-Nasr dari Banten: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Raudalkhudri memindahkan halaman Haji dari Banten ke Abu an-Nasr dari Banten: Nama tokoh ini adalah Abu an-Nasr
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 2:
 
== Biografi ==
Sultan Haji merupakan salah seorang puteraputra dari [[Ageng Tirtayasa dari Banten|Sultan Abu al-Fath Abdul Fattah]] atau Sultan Ageng Tirtayasa. Ia naik tahtatakhta mengantikanmenggantikan ayahnya setelah terjadi pertikaian di antara mereka dan mengakibatkan perang saudara di Banten.
 
Sultan Haji juga sempat mengirimkan 2 orang utusannya, menemui [[Raja Inggris]] di [[London]] tahun 1682 untuk mendapatkan dukungan serta bantuan persenjataan.<ref>Titik Pudjiastuti, (2007), ''Perang, dagang, persahabatan: surat-surat Sultan Banten'', Yayasan Obor Indonesia, ISBN 979-461-650-8</ref>
 
== Perjanjian Sultan Haji dengan Belanda ==
Kata Untoro (2007) menyebutkan, sejak ditandatanganinya perjanjian antara Kesultanan Banten dengan Belanda pada tanggal 17 aprilApril 1684 praktis kekuasaan Kesultanan Banten dapat dianggap runtuh.Perjanjian yang ditandatangani di Keraton Surasowan ini, dibuat dalam bahasa Belanda, Jawa dan Melayu. Penandatanganan dari pihak Kompeni dilakukan oleh komandan dan presiden komisi Franscois Tack, Kapten Herman Dirkse Wendepoel, Evenhart van der Schuere serta seorang Kapten bangsa Melayu, Wan Abdul Kahar, sedangkan dari pihak Banten dilakukan oleh Sultan Abdul Kahar, Pangeran Dipaningrat, Kyai Suko Tadjudin, Pangeran Natanegara, dan Pangeran Natawijaya. Ke depan, semenjak perjanjian tersebut, Kompeni secara langsung aktif menentukan monopoli perdagangan Banten.<ref>Tjandrasasmita, (1967), Sultan Ageng Tirtajasa: Musuh Besar Kompeni Belanda, hal.54</ref>
 
== Rujukan ==