Padma raksasa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Dikembalikan ke revisi 14913257 oleh OrophinBot (bicara)
Tag: Pembatalan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 18:
'''Padma raksasa''' ({{lang-la|Rafflesia arnoldii}}) adalah [[tumbuhan]] [[tumbuhan parasit|parasit]] obligat yang terkenal karena memiliki [[bunga]] berukuran sangat besar, bahkan merupakan bunga terbesar di [[dunia]]. Ia tumbuh di jaringan tumbuhan merambat ([[liana]]) ''[[Tetrastigma]]'' dan tidak memiliki [[daun]] sehingga tidak mampu ber[[fotosintesis]]. Penamaan bunga raksasa ini tidak terlepas oleh sejarah penemuannya pertama kali pada tahun 1818 di hutan tropis [[Bengkulu]] (Sumatra) di suatu tempat dekat Sungai Manna, Lubuk Tapi, Kabupaten Bengkulu Selatan, sehingga [[Bengkulu]] dikenal sebagai Bumi Rafflesia. Seorang pemandu yang bekerja pada Dr. Joseph Arnold yang menemukan bunga raksasa ini pertama kali. Dr. Joseph Arnold sendiri saat itu tengah mengikuti ekspedisi yang dipimpin oleh [[Thomas Stamford Raffles]]. Jadi penamaan bunga ''Rafflesia arnoldii'' didasarkan dari gabungan nama [[Thomas Stamford Raffles]] sebagai pemimpin ekspedisi dan Dr. Joseph Arnold sebagai penemu bunga. Tumbuhan ini [[tumbuhan endemik|endemik]] di [[Pulau Sumatra]], terutama bagian selatan ([[Bengkulu]], [[Jambi]], dan [[Sumatra Selatan]]). [[Taman Nasional Kerinci Seblat]] merupakan daerah konservasi utama spesies ini. Jenis ini, bersama-sama dengan anggota genus ''[[Rafflesia]]'' yang lainnya, terancam statusnya akibat penggundulan hutan yang dahsyat.
 
Bunga merupakan parasit tidak berakar, tidak berdaun, dan tidak bertangkai. Diameter bunga ketika sedang mekar bisa mencapai 1 meter dengan berat sekitar 11 kilogram. Bunga menghisap unsur anorganik dan organik dari [[tanaman inang]] ''Tetrastigma''. Satu-satunya bagian yang bisa disebut sebagai "tanaman" adalah jaringan yang tumbuh di tumbuhan merambat ''Tetrastigma''. Bunga mempunyai lima daun mahkota yang mengelilingi bagian yang terlihat seperti mulut gentong. Di dasar bunga terdapat bagian seperti piringan berduri, berisi [[benang sari]] atau [[putik]] bergantung pada jenis kelamin bunga, jantan atau betina. Hewan penyerbuk adalah [[lalat]] yang tertarik dengan bau busukwangi yang dikeluarkan bunga. Bunga hanya berumur sekitar satu minggu (5-7 hari) dan setelah itu layu dan mati. Persentase pembuahan sangat kecil, karena bunga jantan dan bunga betina sangat jarang bisa mekar bersamaan dalam satu minggu, itu pun kalau ada lalat yang datang membuahi.
 
== Galeri ==