Teten Masduki: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Teten Masduki tidak punya akun twitter.
Birubigblue (bicara | kontrib)
Asal SMA dari Teten Masduki, Beliau adalah lulusan SMAN 1 Cicalengka, bukan SMAN 1 Garut.
Baris 35:
'''Drs. Teten Masduki''' ({{lahirmati|[[Kabupaten Garut|Garut]], [[Jawa Barat]]|6|5|1963}}) adalah seorang [[aktivis]] [[Indonesia]] yang menjabat sebagai [[Daftar Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia|Kepala Staf Kepresidenan Indonesia]] sejak 2 September 2015 hingga 17 Januari 2018. Dia menjabat sebagai Ketua Dewan Penasihat Ikatan [[Daftar alumni Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)|Alumni]] [[Universitas Pendidikan Indonesia]] (IKA UPI) periode 2017-2022<ref>[http://fpeb.upi.edu/berita-454-dwitunggal-enggar-teten-kembali-pimpin-ika-upi.html DWITUNGGAL ENGGAR-TETEN KEMBALI PIMPIN IKA UPI]</ref>.
 
Terlahir dari keluarga petani, masa kecil Teten dihabiskan di Kecamatan [[Balubur Limbangan, Garut|Balubur Limbangan]], [[Garut]], [[Jawa Barat]]. Setamat dari [[SMA Negeri 1 Garut|SMAN 1 Garut]] Cicalengka ia kuliah di [[IKIP Bandung]], mengambil jurusan [[kimia]]. Kesadaran terhadap masalah-masalah sosial sudah tumbuh sejak SMA. Saat kuliah ia sering ikut kelompok diskusi, mempelajari teori-teori dari yang kiri sampai yang kanan. Sekitar 1985, Teten ikut aksi demontrasi membela petani di Garut, yang tanahnya dirampas.
 
Nama Teten mencuat ketika [[Indonesia Corruption Watch]] (ICW), yang dipimpinnya, membongkar kasus suap yang melibatkan Jaksa Agung (saat itu) [[Andi M. Ghalib]] pada masa pemerintahan [[B.J. Habibie]]. Inilah pertama kalinya dalam sejarah sebuah lembaga seperti ICW bisa memaksa seorang pejabat tinggi negara turun dari jabatannya. Berkat kegigihannya mengungkap kasus tersebut, Teten dianugerahi [[Suardi Tasrif Award]] [[1999]].