Kota Kuno Banten: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
k Cosmetic edited |
||
Baris 2:
'''Kota Kuno Banten''' atau '''Banten Lama''' adalah situs yang merupakan sisa kejayaan [[Kerajaan Banten]]. Letaknya relatif tidak jauh dari kota [[Jakarta]], dapat ditempuh sekitar 2 jam dari [[Jakarta]].
Di tempat ini terdapat banyak [[Situs]] peninggalan dari [[Kerajaan Banten]],
Sejak tahun [[1995]], Kota Kuno Banten telah diusulkan ke [[UNESCO]] untuk dijadikan salah satu [[Situs Warisan Dunia]].
Baris 9:
=== Istana Keraton Kaibon ===
[[Berkas:Istana-kaibon-300x225.jpg|180px|kiri|jmpl|Situs Istana Kaibon]]
Istana Kaibon adalah sebuah [[Istana]] tempat tinggal [[Ratu Aisyah]], ibunda dari [[Sultan Syaifuddin]]. Bentuknya hanyalah tinggal [[Reruntuhan]] saja.
=== Istana Keraton Surosowan ===
[[Berkas:Keraton Surosowan.jpg|180px|jmpl|Situs [[Keraton
Tidak Jauh dari Istana Keraton Kaibon, terdapat sebuah [[Situs]] Istana Surosoan yang merupakan Kediaman para [[Sultan]] [[Banten]], dari [[Sultan Maulana
=== Masjid Agung Banten ===
Baris 20:
Masjid Agung Banten terletak di Kompleks bangunan masjid di [[Desa Banten Lama]], [[Kecamatan Kasemen]], sekitar 10 km sebelah utara Kota Serang. Masjid ini dibangun pertama kali oleh [[Sultan Maulana Hasanuddin]] (1552-1570), sultan pertama [[Kesultanan Demak]]. Ia adalah putra pertama [[Sunan Gunung Jati]].
Salah satu kekhasan yang tampak dari masjid ini adalah adalah atap bangunan utama yang bertumpuk lima, mirip pagoda [[
Di serambi kiri masjid ini terdapat kompleks makam para Sultan
=== Vihara Avalokitesvara ===
Baris 30:
Kondisi di dalam Vihara ini sendiri sejuk karena banyak pepohonan rindang dan terdapat tempat duduk yang nyaman untuk beristirahat. Selasar koridor Vihara yang menghubungkan bangunan satu dengan yang lainnya ini terdapat relief cerita hikayat Ular Putih, yang dilukis dengan berwarna-warni sebagai elemen estetis.
=== Benteng
[[Berkas:Benteng Speelwijk..jpg|180px|jmpl|kiri|Benteng
=== Museum Kepurbakalaan Banten Lama ===
[[Berkas:Museum Kepurbakalaan Banten Lama.JPG|180px|jmpl|Museum Kepurbakalaan Banten Lama]]
Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama mempunyai luas tanah kurang lebih 10.000
Dari sekian banyak benda-benda purbakala yang menjadi koleksinya, benda-benda tersebut dibagi menjadi 5 kelompok besar.
Baris 42:
* '''Arkeologika''', benda-benda yang digolongkan dalam kategori ini adalah [[Arca]], [[Gerabah]], [[Atap]], [[Lesung]] [[Batu]], dll.
* '''Numismatika''', koleksi bendanya berupa [[Mata Uang]], baik [[Mata Uang]] lokal maupun [[Mata Uang]] asing yang dicetak oleh masyarakat [[Banten]].
* '''Etnografika''', benda-benda koleksinya berupa miniatur [[Rumah tradisional|Rumah Adat]] [[Suku Baduy]] dan berbagai macam [[Senjata Tradisional]] dan juga senjata peninggalan [[Kolonialisme|Kolonial]] seperti [[Tombak]], [[Keris]], [[Golok]], [[Meriam]], [[Pistol]], dll.
* '''Keramologika''', yaitu benda-benda koleksi berupa macam-macam [[Keramik]]. Keramik yang tersimpan berasal dari berbagai
* '''Seni rupa''', yang termasuk
Selain menyimpan benda-benda koleksi kepurbakalaannya di dalam ruangan, terdapat dua [[Artefak]] yang disimpan di halaman Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama, yaitu artefak [[Meriam Ki Amuk]] dan juga alat penggilingan [[Lada]]. Yang paling terkenal adalah Meriam Ki Amuk, meriam yang terbuat dari tembaga dengan tulisan arab yang panjangnya sekitar 2,5 meter ini merupakan bantuan dari [[Kesultanan Utsmaniyah|Ottoman, Turki]]. Konon [[Meriam Ki Amuk]] memiliki kembaran yaitu [[Meriam Ki Jagur]] yang saat ini tersimpan di halaman belakang [[Museum Fatahillah]] [[Jakarta]]. Sedangkan alat penggilingan lada yang terbuat dari batu padas yang sangat keras telah hancur menjadi beberapa bagian. Pada zaman dahulu Banten memang dikenal sebagai penghasil lada, itulah yang menyebabkan Belanda datang ke Banten, salah satunya ingin menguasai produksi lada.
=== Tasik Kardi ===
Baris 53:
== Sebagai Tempat Wisata ==
Kota Kuno Banten banyak menyimpan tentang perkembangan sejarah Kesultanan Islam di Banten, untuk itu setiap tahunnya selalu ada [[Ziarah|Penziarah]] dan [[Wisatawan]] datang untuk menikmati keindahan peninggalan [[Kesultanan
== Referensi ==
Baris 62:
* {{id}} [http://www.wisatamelayu.com/id/tour/625-Danau-Tasikardi/navcat Danau Tasikardi di Kota Kuno Banten]
* {{id}} [http://books.google.co.id/books?id=2V_Q9p3upDAC&pg=PA156&lpg=PA156&dq=ki+amuk+crucq&source=bl&ots=g4UlfAcKx2&sig=2ewawAi_K2N8h-tuhRzDB-stxwA&hl=id&sa=X&ei=pjmJU4zFDsnZrQeqioHgAw&ved=0CDcQ6AEwAg#v=onepage&q=ki%20amuk%20crucq&f=false Meriam Ki Amuk]
{{wikivoyage|Ancient City of Banten}}
|