Peternakan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 6:
Hal-hal yang termasuk kegiatan beternak di antaranya pemberian makanan, [[Pemuliaan hewan|pemuliaan]] atau pengembangbiakan untuk mencari sifat-sifat unggul, pemeliharaan, penjagaan kesahatan dan pemanfaatan hasil. Peternakan dapat dibedakan menjadi peternakan ekstensif atau intensif, dan terdapat juga peternakan semi intensif yang menggabungkan keduanya. Dalam peternakan ekstensif, hewan dibiarkan berkeliaran dan mencari makan sendiri, kadang di lahan yang luas, dan kadang dengan pengawasan agar tidak dimangsa. Dalam peternakan intensif, terutama [[peternakan pabrik]] yang umum di negara-negara maju, hewan dikandangkan dalam gedung berkepadatan tinggi, makanannya dibawa dari luar, dan hidupnya diatur agar memiliki produksi dan efisiensi tinggi.
 
Peternakan dimulai sejak terjadinya [[domestikasi]] hewan (penjinakanbudi daya hewan agar dapat dipelihara dan dimanfaatkan manusia) dalam proses yang dimulai sekitar tahun 13.000 SM. Berbagai jenis hewan mulai didomestikasi pada saat dan tempat yang berbeda-beda dalam sejarah. Selain hewan ternak yang telah disebutkan di atas, hewan-hewan seperti [[kuda]], [[kerbau]], [[unta]], [[llama]], [[alpaka]], dan [[kelinci]] juga diternakkan di beberapa belahan dunia. Peternakan juga meliputi [[budidaya perairan]] untuk memelihara hewan air seperti [[ikan]], [[udang]], dan [[kerang]]. [[Peternakan serangga]] juga dilakukan di beberapa tempat, seperti peternakan [[lebah]], [[ulat sutra]], bahkan [[jangkrik]] yang dijadikan makanan di Thailand. Kebanyakan hewan ternak adalah [[herbivor]] atau pemakan tumbuhan, tetapi ada juga yang [[omnivor]] seperti babi atau ayam. Hewan pemamah biak ([[ruminansia]]) seperti sapi dan kambing dapat mencerna [[selulosa]], sehingga dapat diberi makan rumput di alam bebas. Selain itu, hewan-hewan itu dapat diberi makan berenergi dan protein tinggi, seperti tumbuhan [[serealia]] dan pakan buatan. Hewan non-ruminansia tidak dapat memakan rumput sehingga harus makan dari sumber lain.
 
Pada zaman modern, dampak peternakan terhadap lingkungan mulai disoroti, karena kegiatan peternakan membutuhkan banyak air dan lahan, baik untuk hewan ternak maupun untuk tanaman yang ditumbuhkan sebagai makanannya. Selain itu, hewan ternak mengeluarkan emisi gas rumah kaca seperti [[metana]] (CH<sub>4</sub>), [[dinitrogen monoksida]] (N<sub>2</sub>O), dan [[karbon dioksida]] (CO<sub>2</sub>). Muncul juga kekhawatiran akan [[kesejahteraan hewan]] terutama seiring meningkatnya peternakan pabrik.
Baris 99:
=== Awal peternakan ===
[[File:Fat tailed sheep, Afghanistan, 1976.jpg|thumb|left|Domestikasi hewan pemamah biak seperti domba memberikan sumber makanan yang stabil untuk suku pengembara di Timur Tengah dan Asia Tengah. Gambar: Domba di Afganistan|alt=]]
[[Domestikasi]] hewan ternak (penjinakanbudi hewandaya tersebuthewan yang sebelumnya merupakan hewan liar di alam) didorong oleh kebutuhan manusia akan makanan jika hasil berburu tidak cukup. Sifat-sifat yang dicari dari hewan yang hendak didomestikasi adalah hewan tersebut harus berguna untuk peternaknya, mampu hidup bersama manusia, mudah berkembang biak, dan mudah dipelihara.<ref name=Clutton-Brock>{{cite book |last=Clutton-Brock |first=Juliet |authorlink=Juliet Clutton-Brock |title=A Natural History of Domesticated Mammals |url=https://books.google.com/books?id=cgL-EbbB8a0C&pg=PR1 |year=1999 |publisher=Cambridge University Press |isbn=978-0-521-63495-3 |pages=1–2}}</ref> Domestikasi bukanlah satu peristiwa tunggal, melainkan sebuah proses yang terjadi berkali-kali di berbagai tempat dan waktu. Misalnya, para [[Nomaden|suku pengembara]] di [[Timur Tengah]] awalnya mendomestikasi domba dan kambing, sedangkan sapi dan babi banyak didomestikasi oleh komunitas penetap.<ref name=Historyworld>{{cite web |url=http://www.historyworld.net/wrldhis/PlainTextHistories.asp?historyid=ab57 |title=History of the domestication of animals |publisher=Historyworld |accessdate=3 June 2017}}</ref>
 
Hewan liar pertama yang didomestikasi manusia adalah [[anjing]]. Anjing didomestikasi perlahan-lahan karena dibiarkan memakan sampah dan memangsa hewan-hewan yang mengganggu manusia. Selanjutnya, berbagai hewan didomestikasi untuk menjadi makanan, seperti domba, kambing, babi, dan sapi. Proses ini terjadi di awal sejarah pertanian.<ref name=Historyworld/> Babi pertama kali didomestikasi di [[Mesopotamia]] pada 13.000 SM.<ref>{{cite book |last=Nelson |first=Sarah M. |date=1998 |title=Ancestors for the Pigs. Pigs in prehistory |url=https://books.google.com/books?id=N5dN_A29v58C |publisher=[[University of Pennsylvania Museum of Archaeology and Anthropology]]|isbn=9781931707091 }}</ref> Domba didomestikasi antara 11.000 dan 9.000 SM.<ref>{{cite book |title=Sheep and Goat Science |edition=Fifth |last=Ensminger |first=M.E. |author2=Parker, R.O. |year=1986 |publisher=Interstate Printers and Publishers |isbn=978-0-8134-2464-4}}</ref> Sapi didomestikasi dari leluhurnya yaitu hewan liar [[aurochs]] atau urus di kawasan yang kini merupakan Turki dan Pakistan sekitar tahun 8.500 SM.<ref name="McTavish">{{cite journal |author=McTavish, E.J., Decker, J.E., Schnabel, R.D., Taylor, J.F. and Hillis, D.M. |year=2013 |title=New World cattle show ancestry from multiple independent domestication events |journal=Proc. Natl. Acad. Sci. U.S.A. |volume=110 |issue=15 |pages=1398–1406 |doi=10.1073/pnas.1303367110 |pmid=23530234 |publisher=[[National Academy of Sciences]] |pmc=3625352|bibcode=2013PNAS..110E1398M }}</ref>