Stasiun Semarang Gudang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 26:
Tidak banyak literatur yang membahas mengenai stasiun ini, justru yang paling banyak dibahas di literatur adalah [[Stasiun Samarang|Stasiun Samarang NIS]] yang merupakan stasiun kereta api pertama di Indonesia. Sejak awal beroperasinya, stasiun ini merupakan stasiun khusus pengangkutan barang yang lokasinya persis di timur Stasiun Samarang NIS. Dalam catatan tertua yang dibuat oleh [[Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij]] (NIS), pemodelan stasiun ini dihadirkan tepat bersamaan dengan pembukaan jalur kereta api pertama pada tanggal 10 Agustus 1867.<ref>{{Cite book|title=De Raad van Beheer der Nederlandsch-Indische Spoorweg-Maatschappij|last=NIS|first=|publisher=|year=1869|isbn=|location=|pages=|url-status=live}}</ref>
 
Perlu diketahui bahwasanya [[Stasiun Samarang NIS]] adalah stasiun pertama di [[Indonesia]], bukan stasiun ini. Dahulu stasiun ini merupakan stasiun kereta api besar dengan mempunyai dipo lokomotif, dipo gerbong, kantor, dan fasilitas kereta api yang lain.
 
Maka dari itu, daerah sekitar stasiun ini disebut ''Spoorlaan'' termasuk [[Stasiun Kemijen]]. Pada tanggal 1 Juni 1914, stasiun ini kemudian dikonversi sebagai stasiun barang sepenuhnya, dan pelayanan penumpang umum NIS dipindahkan ke [[stasiun Semarang Tawang]] yang lebih megah dan lebih lengkap fasilitasnya.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/60326750|title=Riwayat Semarang|last=1895-1963.|first=Liem, Thian Joe,|date=2004|publisher=Hasta Wahana|isbn=9789799695215|edition=Cet. 2|location=Jakarta|oclc=60326750}}</ref> HanyaGudang gudangstasiun ini kemudian dijadikan sebagai bangunan utama sekaligus pusat kegiatan pengangkutan barang dengan kereta api. Bangunan stasiun yangini tersisamemiliki danpintu bekasuntuk [[Stasiunbongkar-muat Samarangbarang NIS]]dengan menjadigerbong sebuahtertutup terminalserta sebuah petiruang kemasPPKA.
 
Pada [[masa pendudukan Jepang]], tentarapekerja romusha Jepang mengubah [[lebar sepur]] di stasiun ini yang semula 1.435 mm menjadi 1.067 mm.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/38139980|title=Sejarah perkeretaapian Indonesia|last=Nusantara.|first=Tim Telaga Bakti|last2=Indonesia.|first2=Asosiasi Perkeretaapian|date=1997|publisher=Angkasa|year=|isbn=9796651688|edition=Cet. 1|location=Bandung|pages=|oclc=38139980}}</ref> Begitu Indonesia merdeka pada tahun 1945, stasiun ini diambil alih oleh Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKA), perusahaan yang dibentuk pemerintah Indonesia yang kini menjadi [[PT Kereta Api Indonesia]]. Stasiun ini tetap menjadi sebuah stasiun barang selama berapa dekade hingga dekade 2000-an. Karena daerah stasiun kereta api sering tergenang [[banjir|air rob]], maka stasiun ini ditutup pada tahun 2008. Kini emplasemen stasiun ini berubah menjadi [[tambak]], dan bangunannya yang masih kuno ini kini ditetapkan sebagai [[cagar budaya]] oleh Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur PT KAI.<ref>{{Cite web|url=https://www.solopos.com/cagar-budaya-semarang-dulu-stasiun-kereta-barang-terbesar-kini-rutin-terlimpas-air-laut-756547,%20https://www.solopos.com/cagar-budaya-semarang-dulu-stasiun-kereta-barang-terbesar-kini-rutin-terlimpas-air-laut-756547|title=CAGAR BUDAYA SEMARANG : Dulu Stasiun Kereta Barang Terbesar, Kini Rutin Terlimpas Air Laut|last=Media|first=Imam Yuda Saputra-Solopos Digital|website=SOLOPOS.com|language=id-ID|access-date=2019-10-18}}</ref>
 
== Referensi ==