Yahudi (agama): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 468:
{{quotation|Dengan ini kami maklumkan bahwa tak seorang Kristen pun dibenarkan memaksa mereka untuk dibaptis dengan menggunakan kekerasan, jika mereka tidak rela dan menolak dibaptis. ... Tanpa keputusan pejabat politik setempat, tak seorang Kristen pun dibenarkan untuk mencelakai, membunuh, dan merampas uang mereka, maupun mengubah kebiasan-kebiasaan baik yang sudah lumrah diamalkan di tempat mereka bermukim.<ref name="BaskinSeeskin2010">{{cite book|last1=Baskin|first1=Judith R.|last2=Seeskin|first2=Kenneth|title=The Cambridge Guide to Jewish History, Religion, and Culture|date=12 July 2010|publisher=Cambridge University Press|isbn=9780521869607|page=120}}</ref>}}
Sebelum [[emansipasi orang Yahudi|beremansipasi]] pada akhir abad ke-18 dan abad ke-19, orang Yahudi yang berdiam di negeri Kristen harus tunduk pada perintah-perintah dan larangan-larangan hukum yang merendahkan martabat mereka, antara lain perintah mengenakan pakaian tertentu sebagai tanda Yahudi semisal [[topi Yahudi]] dan [[lencana kuning]], larangan menetap selain di
Pada tahun 1791, [[Revolusi Prancis|negara Prancis yang baru saja mengalami revolusi]] menjadi negara pertama yang menghapus segala macam aturan khusus bagi orang Yahudi, disusul oleh [[Prusia]] pada tahun 1848. [[Emansipasi orang Yahudi Inggris Raya]] terwujud pada tahun 1858, sesudah hampir 30 tahun lamanya diperjuangkan oleh [[Isaac Lyon Goldsmid]].<ref>{{cite encyclopedia|url=http://www.britannica.com/EBchecked/topic/237923/Sir-Isaac-Lyon-Goldsmid-1st-Baronet#ref213807 |title=Sir Isaac Lyon Goldsmid, 1st Baronet| encyclopedia=[[Encyclopædia Britannica]]}}</ref> Orang Yahudi akhirnya diperbolehkan menjadi anggota parlemen dengan disahkannya [[Undang-Undang Keleluasaan Orang Yahudi tahun 1858]]. [[Kekaisaran Jerman]] menghapus segala macam aturan khusus bagi orang Yahudi di Jerman pada tahun 1871, yang kelak diberlakukan kembali dengan [[Undang-Undang Nürnberg]] pada tahun 1935.
|