Universitas Padjadjaran: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak 2 perubahan teks terakhir (oleh 114.122.103.247 dan Syusuf2016) dan mengembalikan revisi 15966727 oleh 140.213.128.135
Sahili15 (bicara | kontrib)
Baris 25:
 
== Sejarah ==
Pemilihan nama "Padjadjaran" yang digunakan diambil dari nama kerajaan Sunda, yaitu Kerajaan Padjadjaran, yang dipimpin oleh Raja Prabu Siliwangi atau Prabu Dewantaprana Sri Baduga Maharaja di Pakuan Padjadjaran (1473-''–''1513 M). Nama ini adalah nama yang paling terkenal dan dikenang oleh rakyat Jawa Barat, karena kemasyhuran sosoknya di antara raja-raja yang ada di tatar Sunda pada masa itu.
Universitas Padjadjaran didirikan atas prakarsa para pemuka masyarakat Jawa Barat yang menginginkan adanya perguruan tinggi tempat pemuda-pemudi Jawa Barat memperoleh [[pendidikan tinggi]] untuk mempersiapkan pemimpin pada masa depan.
 
Setelah melalui serangkaian proses, pada tanggal 11 September 1957, Universitas Padjadjaran secara resmi didirikan melalui Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun [[1957]], dan diresmikan oleh [[Presiden Soekarno]] pada tanggal 24 September 1957.
 
Pada awal berdirinya, Unpad memiliki 4 fakultas, saat ini telah berkembang menjadi 16 fakultas dan program pascasarjana. Program yang ditawarkan Unpad meliputi program doktor (S-3) terdiri dari 9 program studi, program magister (S-2) terdiri dari 19 program studi, 2 program spesialis, 5 program profesi, dan program sarjana (S-1) terdiri dari 44 program studi, program diploma III (D-3) terdiri atas 32 program studi dan program diploma IV (D-4) terdiri atas 1 program studi. Unpad juga memiliki Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) sebagai wadah untuk mengelola kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Baris 36:
Hasrat mencerdaskan kehidupan bangsa ini semakin kuat ketika kemerdekaan Republik Indonesia diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945. Tokoh-tokoh masyarakat Jawa Barat berkeinginan keras agar generasi muda Jawa Barat dapat meningkatkan pendidikannya sampai jenjang perguruan tinggi. Keberadaan [[Institut Teknologi Bandung]] (ITB) kala itu dianggap kurang memadai. Selain karena pendidikan khusus di bidang teknik, juga dianggap tidak terlalu mendukung pendidikan Jawa Barat dan Bandung, karena ITB sudah merupakan perguruan tinggi nasional.
 
Masyarakat Jawa Barat ingin memiliki sebuah universitas negeri yang menyelenggarakan pendidikan dalam berbagai bidang ilmu. Akan tetapi, karena situasi politik dan keamanan yang tidak kondusif karena berkecamuknya Perang Kemerdekaan (1945-''–''1949), perwujudan ke arah cita-cita itu terhambat. Pada tahun 1950-an tekad para tokoh masyarakat Jawa Barat untuk memiliki sebuah universitas negeri di Bandung semakin mengarah pada kenyataan, terutama setelah dipilihnya Kota Bandung sebagai tempat diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika (KAA) pada tanggal 18-''–''24 April 1955.
 
Pada tanggal 4-''–''7 Nopember 1956, dengan sepengetahuan penguasa dan pemerintahan setempat pada masa itu, pernah diadakan Kongres Pemuda Sunda di Bandung dan dihadiri oleh para utusan dari semua daerah Jawa Barat, termasuk Jakarta, dan juga dari Yogyakarta. Kongres ini bertujuan untuk mencari jalan konkret dan positif dalam turut serta menyelesaikan berbagai masalah yang pada saat itu berkecamuk di Tanah Sunda, termasuk gangguan keamanan yang dilakukan oleh gerombolan Kartosuwiryo, kehidupan sosial ekonomi yang dirasakan sangat sulit, dan kehidupan kebudayaan yang tertekan.
 
Melalui Surat Keputusan Nomor 91445/.CIII tanggal 20 September 1957, Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan mengubah status dan fungsi Badan Pekerja Panitia Negara Pembentukan Universitas Negeri di Bandung menjadi Presidium Universitas Padjadjaran. Presidium ini dilantik oleh Presiden Republik Indonesia tanggal 24 September 1957 di Gubernuran Bandung, yang dihadiri oleh Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan, para presiden universitas negeri seluruh Indonesia, para pembesar sipil dan militer, para guru besar dan dosen.
Baris 50:
Untuk membantu kelancaran tugas pimpinan universitas, pada tanggal 20 Februari 1958 dibentuk Yayasan Pembina Universitas Padjadjaran dengan ketua Prof. Mr. Iwa Kusuma Sumantri yang dibantu oleh beberapa orang pejabat pemerintah daerah dan tokoh masyarakat Jawa Barat. Pembentukan yayasan ini pun dimaksudkan untuk memberikan dukungan serta bantuan moral dan material bagi pembina Universitas Padjadjaran dan penghubung antara universitas masyarakat.
 
Pada tanggal 30 Agustus 1958, pemerintah juga melantik Dewan Kurator Universitas Padjadjaran dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan Nomor 8295/S, tanggal 22 Agustus 1958. Dewan ini bertugas membantu pemerintah dalam pemeliharaan dan pembinaan Universitas Padjadjaran. Pada 18 September 1960, dibuka Fakultas Pendidikan Jasmani (FPJ) sebagai perubahan dari Akademi Pendidikan Jasmani. Pada tahun 1963-''–''1964, FPJ dan FKIP melepaskan diri dari Unpad dan masing-masing menjadi Sekolah Tinggi Olah Raga dan Institut Keguruan & Ilmu Pendidikan (IKIP, sekarang [[Universitas Pendidikan Indonesia]]).
 
Tahun 1961, Prof. Mr. Iwa Kusuma Sumantri diangkat menjadi Menteri PTIP. Oleh karena iitu, Presiden Universitas Padjadjaran untuk sementara waktu dijabat oleh Prof. drg. R. G. Soeria Soemantri, M.P.A., F.A.C.D., M.R.S.H. (September 1961 s.d. Juni 1962) dengan Drs. Muchtar Affandi sebagai sekretaris. Selanjutnya, Prof. drg. R. G. Soeria Soemantri dikukuhkan sebagai Presiden Universitas Padjadjaran untuk periode 1962-''–''1964. Pengukuhan ini diikuti juga dengan perubahan struktur organisasi Universitas Padjadjaran, yaitu jabatan Sekretaris I dan II diubah menjadi Kuasa Presiden I, II, dan III.
 
Sejak tahun 1963, keorganisasian di Universitas Padjadjaran mengalami perubahan lagi, yaitu sebutan Presiden Universitas Padjadjaran menjadi Rektor Universitas Padjadjaran, dan Kuasa Presiden menjadi Pembantu Rektor.
 
Sejalan dengan perkembangan pendidikan/ilmu pengetahuan, maka pada tanggal 22 September 1973, Rektor/Ketua Senat Guru Besar dengan Surat Keputusan Nomor 30/Kep/Universitas Padjadjaran. Kebijakan ini disusul oleh Surat Keputusan Rektor Nomor 75/Kep/Universitas Padjadjaran/73 tentang Struktur, Organisasi, Wewenang, dan TatakerjaTata kerja dalam Lingkungan Universitas Padjadjaran.
 
Pada perkembangan selanjutnya struktur, organisasi, wewenang, dan tatakerjatata kerja dalam lingkungan Universitas Padjadjaran mengalami berbagai perubahan yang menyesuaikan dengan tuntutan dan situasi kekinian dunia pendidikan.
 
== Kampus ==
Baris 74:
Kampus Unpad Jatinangor berada di Kecamatan [[Jatinangor, Sumedang|Jatinangor]], [[Kabupaten Sumedang]], [[Jawa Barat]]. Kampus ini merupakan kampus utama yang terdiri dari Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Psikologi, Fakultas Keperawatan, Fakultas MIPA, Fakultas Peternakan, Fakultas Pertanian, Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas Farmasi, Fakultas Teknik Geologi, Fakultas Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Budaya, dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
 
Saat ini di Kampus Jatinangor juga sudah berdiri gedung Perpustakaan Pusat / CISRAL, Laboratorium Sentral, dan 15 gedung baru lain yang telah selesai akhir 2016 ini.<ref>https://www.unpad.ac.id/2014/10/unpad-akan-bangun-18-gedung-baru-di-jatinangor/</ref>
 
==== Kampus PSDKU Garut ====
Baris 80:
 
=== Lainnya ===
Selain tiga kampus tersebut, terdapat pula beberapa kampus yang tersebar di beberapa lokasi di area Kota Bandung, antara lain:
# Jalan Sekeloa untuk Program Doktor untuk Kedokteran Gigi, Program Magister Ilmu Ekonomi Pertanian (BKU Agribisnis), dan Program Studi Magister Ilmu Lingkungan (PSMIL)
# Jalan Singaperbangsa untuk Pendidikan Klinis Hukum bagi Program Studi Magister Ilmu Hukum (BKU Hukum Bisnis, Hukum Pidana, Kenotariatan, dan Program Studi Doktor Ilmu Hukum
Baris 107:
 
== Lagu ==
Lagu wajib mahasiswa Universitas Padjadjaran adalah ''Himne Unpad'' dan ''Almamater'', yang diciptakan oleh Alumnus Unpad, Iwan Abdurrahman. Dalam lagu ''Himne Universitas Padjadjaran'' ini, bait-baitnya menggambarkan rasa cinta dan harapan insan-insan di dalamnya. Penggambaran yang jujur apa adanya tentang sebuah pengabdian, cinta, dan harapan. Hal ini tercermintecermin dari liriknya yang lugas, sederhana, dengan kombinasi nada yang mudah dipahami. Sedangkan ''Almamater'', lagu ini menggambarkan rasa cinta sivitas''civitas akademikaacademica'' kepada Universitas Padjadjaran. Liriknya ‘Jangankan keringatku, darahku pun kurelakan. Guna baktiku padamu, Almamater…’, mengingatkan bagaimana sivitas akademika [[UNPAD|Unpad]] tetap cinta dan rela berkorban demi almamater.<ref>http://www.unpad.ac.id/universitas/identitas/himne/</ref>
 
{| class="wikitable"
Baris 153:
 
=== Pemondokan ===
Unpad mempunyai pemondokan beragam, terdiri dari Bale Wilasa 1-''–''12. Semua asrama ini diperuntukan untuk mahasiswa, baik untuk mahasiswa reguler, [[Beasiswa Bidikmisi|Bidikmisi]], maupun mahasiswa asing. Sedangkan mahasiswa tahun pertama yang mengambil jurusan Pendidikan Dokter, Kedokteran Hewan, D4 Kebidanan, dan Farmasi wajib berada di asrama yang diantaranyadi antaranya adalah Bale Wilasa 8-''–''12.<ref>http://www.unpad.ac.id/2017/07/ini-prosedur-pendaftaran-asrama-bagi-mahasiswa-baru-fk-dan-farmasi-reguler/</ref><ref>[http://asrama.unpad.ac.id asrama.unpad.ac.id]</ref>
 
=== Ruang Pertemuan ===
[[Berkas:Graha Sanusi Hardjadinata, Kampus Unpad Dipati Ukur.jpg|jmpl|kiri|Graha Sanusi Hardjadinata, Kampus Unpad Dipati Ukur]]
Salah satu gedung pertemuan yang sering digunakan adalah Graha Sanusi Hadjadinata. Gedung ini mempunyai kapasitas 1000 orang dan sering digunakan untuk berbagai kegiatan seperti seminar, rapat, dan wisuda. Selain untuk para ''civitas akademikaacademica'' Unpad, gedung ini juga disewakan untuk umum dan kegiatan resepsi.<ref>http://www.unpad.ac.id/universitas/fasilitas/gedung-pertemuan/grha-sanusi-hardjadinata/</ref>
 
Selain gedung pertemuan, terdapat juga tiga Balai yang digunakan untuk kegiatan penunjang kampus, seperti seminar, rapat ataupun digunakan dalam acara kegiatan kemahasiswaan.
 
=== Perpustakaan ===
Sebagai fasilitas penunjang pendidikan, Unpad mempunyai perpustakaan pusat yang berada di Unpad Jatinangor. Perpustakaan ini di bawah koordinasi UPT Perpustakaan.
 
Dalam operasionalnya, perpustakaan ini menjalankan fungsinya sebagai sarana belajar mengajar, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat dalam menjalankan Tri DharmaDarma Perguruan Tinggi senantiasa memberikan pelayanan yang baik kepada sivitas''civitas akademikaacademica'' Unpad khususnya, dan masyarakat pengguna lainnya. Sehingga perpustakaan terbuka untuk umum.
 
=== Sarana Olahraga ===
Sarana dan fasilitas olahraga yang dimiliki Unpad, antara lain:
* Stadion
** Stadion Sepak Bola
Baris 182:
 
[[Berkas:Angkutan kampus unpad jatinangor.jpeg|jmpl|Angkutan Kampus Unpad, [[Jatinangor, Sumedang|Jatinangor]]. ]]
Untuk menjangkau seluruh gedung fakultas dan mempermudah mobilisasi ''civitas akademikaacademica'', Unpad memiliki angkutan kampus khusus di Kampus Jatinangor. Angkutan kampus ini terdiri dari:
# Angkutan Biru: 9 buah
# Mobil gandengan: 2 buah
# Angkutan milik luar: 16 buah
 
Angkutan kampus ini melayani ''civitas akademikaacademica'' dan umum dari jam 07.00 sampai jam 16.00. Untuk angkutan berwarna biru memiliki rute sayap kiri dimulai dari Fakultas Kedokteran, Rektorat, dan masuk ke jalur tengah. Sedangkan mobil gandengan memiliki rute diawali sayap kanan dari Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Pusat ''Basic Science'', dan masuk ke jalur tengah.<ref>https://www.unpad.ac.id/universitas/fasilitas/transportasi/angkutan-gratis-dalam-kampus/</ref>
 
Angkutan gratis ini dapat dinaiki disepanjang jalan Unpad, yang diawali dari ''shelter'' depan ATM Center.
Baris 197 ⟶ 198:
[[Berkas:Stamps of Indonesia, 059-07.jpg|jmpl|Prangko peringatan 50 tahun Universitas Padjadjaran]]
 
Unpad memiliki 16 fakultas, yaitu:
{|
|
Baris 291 ⟶ 292:
=== Ikatan Alumni ===
 
Alumni Universitas Padjadjaran tergabung dalam IKA UNPAD (Ikatan Alumni Universitas Padjadjaran) dan Ketua Umum Ikatan Alumni (IKA) Universitas Padjadjaran, [[Hikmat Kurnia]] untuk periode 2016 - ''–''2020 yang terpilih dalam Musyawarah Besar Ikatan Alumni Universitas Padjadjaran (MUBES IKA UNPAD) ke-IX pada tanggal 17 April 2016 di Gedung Balai Santika Kampus UNPAD [[Jatinangor, Sumedang]], [[Sumedang]].<ref>https://news.detik.com/berita/3195064/yuddy-chrisnandi-dan-dolly-kurnia-legowo-hikmat-kurnia-pimpin-ketua-alumni-unpad</ref><ref>http://www.pikiran-rakyat.com/pendidikan/2016/04/23/hikmat-kurnia-jadi-ketua-ika-unpad-2016-2020-367523</ref> Sekretariat Gedung Alumni, Dipati Ukur Jl. Singaperbangsa No. 1 [[Bandung]], [[Jawa Barat]].
 
=== Daftar Alumni ===
Baris 305 ⟶ 306:
* [[Agus Teguh Prakosa Andarusman]] (Sandy), musisi, drummer PAS Band
* [[Achmad Baiquni]], Direktur Bank BNI
* [[Achmad Tossin]], Direktur SDM & Tata Kelola PT. Pupuk Indonesia
* [[Achjar Iljas]], Komisaris Independen Bank BII
* [[Achmad Roestandi]], hakim Mahkamah Konstitusi
Baris 320 ⟶ 321:
* [[Andhi Nirwanto]], Wakil Jaksa Agung
* [[Andri T. Hidayat]], Direktur Keuangan PT Pertamina
* [[Andromeda Mercury]], news anchor tv
* [[Anggono Raras]], Direktur PT. Angkasa Pura Solusi
* [[Anjana Demira]], reporter dan presenter berita di NET.
* [[Annisa Pohan]], artis
Baris 328 ⟶ 329:
* [[Arie Wibisono]], Direkturr PT Universal Batam Energy dan PT Energi Listrik Batam
* [[Arief Suditomo]], penyiar, Pimpinan Redaksi RCTI
* [[Arief Yahya]], Direktur PT. Telkom, Menteri Pariwisata di Kabinet Kerja 2014-2019
* [[Arifin Asydhad]], Wakil Pemimpin Redaksi Detik.com
* [[Arnes Lukman]], Direktur PT Plaza Indonesia Realty, Tbk.
* [[Asmawi Syam]], Direktur Utama PT. Bank Rakyat Indonesia (persero)
* [[Atje Muhammad Darjan]], Direktur Perum Percetakan Uang RI, Direktur PT. Paper Surabaya
* [[Avril Kundai Mhembere]], Miss Zimbabwe
* [[Ayi Vivinanda]], Ketua Fraksi PDI Perjuangan Provinsi Jawa Barat
* [[Bambang Sutrisno]] (Trisno), musisi, basis PAS Band
* [[Bambang Sutejo]] (Bengbeng), musisi, gitaris PAS Band
* [[Bagir Manan]], Ketua Mahkamah Agung / Hakim Agung Republik Indonesia
* [[Bagus Setiardja]], Direktur PT Pertamina Hulu Energi (PHE)
* [[Bangun Maruli Napitupulu]], Senior Geologist Metal of Africa Limited
Baris 352 ⟶ 353:
* [[Daly Mulyana]], Direktur PT Multi Nitrotama Kimia
* [[Dayu Padmara Rengganis]], Direktur PT Indonesia Trading Company
* [[Dede Yusuf]], Anggota DPR RI, Wakil Gubernur Jawa Barat ke-10, Periode 2008 – 20132008–2013
* [[Dedy Djamaluddin Malik]], Politikus [[Partai Amanat nasional|Partai Amanat Nasional]], anggota Dewan Perwakilan Rakyat
* [[Dian Desiana]], Direktur Topotels
Baris 380 ⟶ 381:
* [[Handayani]], Direktur Pemasaran dan Penjualan PT Garuda Indonesia
* [[Hana A. Satriyo]], Direktur The Asia Foundation
* [[Hary Suganda]], Komisaris PT. Taka Turbomachinery Indonesia
* [[Harjanto Prabowo]], Rektor [[Universitas Bina Nusantara]]
* [[Helmi Budiman]], Wakil Bupati [[Garut]]
Baris 422 ⟶ 423:
* [[Muladi]], Gurbernur Lemhanas, Menteri Kehakiman, Menteri Sekretaris Negara
* [[Mburumba Kerina]], Politisi Namibia, co-founder SWAPO, NUDO, dan FCN
* [[Muhammad Hatta Ali]], Ketua Mahkamah Agung periode 2012-20172012–2017
* [[Mustoha Iskandar]], Direktur Utama PT Perhutani
* [[Nana Supriana]], Direktur PT. Aplikanusa Lintasarta
* [[Nico Siahaan]], presenter
* [[Nilawati Djuanda]], Direktur PT INTI (Persero)
Baris 434 ⟶ 435:
* [[Paskah Suzetta]], Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional
* [[Patrialis Akbar]], Hakim Mahkamah Konstitusi
* [[Pramono Agung]], wakil ketua DPR 2009-20142009–2014; Sekretaris Kabinet Indonesia (2015–sekarang)
* [[Prastiwi Dwiarti]], musisi, personel T2
* [[Raden Aang Kusmayatna Kusumadinata]] "Kang Ibing", komedian
Baris 446 ⟶ 447:
* [[Romli Atmasasmita]], tim ahli United Nations Convention Against Corruption (Konvensi PBB Melawan Korupsi)
* [[Ronal Surapradja]], artis, presenter, penyiar radio
* [[Rudiantara]], Menteri Komunikasi dan Informatika di Kabinet Kerja 2014-20192014–2019
* [[Ruhut Sitompul]], [[Pengacara Hukum]], Politikus [[Partai Demokrat]], anggota Dewan Perwakilan Rakyat
* [[Ryan Thamrin]], presenter, dokter
* [[Rudy Gunawan]], Bupati Garut
* [[Rusdi Rosman]], Direktur Utama PT. Kimia Farma
* [[Salman Aditya]], musisi
* [[Salman Aristo]], penulis, sutradara, dan produser
* [[Santosa Doellah]], pengusaha
* [[Sapta Nirwandar]], Presiden Komisaris Bali Tourism Development Corporation (BTDC), mantan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kabinet Indonesia Bersatu II periode 2011-20142011–2014
* [[Sentot A. Sentausa]], Direktur Bank Mandiri
* [[Setyanto Prawira Santosa]], Komisaris VIVA Group
Baris 465 ⟶ 466:
* [[Soemarno Sosroatmodjo]], Gurbernur Jakarta
* [[Sri Soemantri Martosoewignjo]], Kepala Komisi Konstitusi
* [[Sudiro Asno]], CFO PT. Telkom
* [[Suprajarto]], Wakil Direktur Utama Bank BNI
* [[Sutardji Calzoum Bachri]], sastrawan
* [[Syaeful Arifin]], Direktur PT. Gratika
* [[Syahrial Yusuf]], Founder & Direktur Utama LP3I Group (Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia)
* [[Taji M Sianturi]], pengacara
Baris 476 ⟶ 477:
* [[Utut Adianto]], Grandmaster Catur Indonesia
* [[Yovie Widianto]], musisi
* [[Yuddy Chrisnandi]], Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi di Kabinet Kerja 2014-20192014–2019
* [[Yuki Arifin Martawidjaja]] (Yukie), musician, vocalisvokalis PAS Band
* [[Widya Saputra]], artis
* [[Winata Supriatna]], Kepala Rumah Tangga Kepresidenan RI