Globalisasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 19:
 
=== Etimologi dan penggunaan ===
Istilah 'globalisasi' diambil dari kata ''globalize'' yang mengacumerujuk pada kemunculan jaringan sistem sosial dan ekonomi berskala internasional.<ref>{{cite web|title=Globalization|url=http://www.etymonline.com/index.php?term=globalization|publisher=Online Etymology Dictionary|accessdate=7 July 2012}}</ref> Istilah ini pertama kali digunakan sebagai kata benda dalam sebuah tulisan berjudul ''Towards New Education''; kata 'globalisasi' di sini menunjukkan pandangan pengalaman manusia secara menyeluruh di bidang pendidikan.<ref name=oed>{{cite web|title=Globalization|work=Oxford English Dictionary Online|url=http://dictionary.oed.com/cgi/entry/50297775?single=1&query_type=word&queryword=Globalization&first=1&max_to_show=10|date=September 2009|accessdate=5 November 2010}}</ref> Istilah serupa, ''corporate giants'' (raksasa perusahaan), dicetuskan oleh [[Charles Taze Russell]] pada tahun 1897<ref>{{cite web|url=http://www.pastor-russell.com/volumes/V4/Study_07.html |title=''The Battle of Armageddon'', October 1897 pages 365–370 |publisher=Pastor-russell.com |accessdate=31 July 2010}}</ref> untuk menyebut perusahaan-perusahaan besar nasional pada waktu itu. Tahun 1960-an, kedua istilah tadi mulai dijadikan sinonim oleh para ekonom dan ilmuwan sosial lainnya. Ekonom [[Theodore Levitt]] diakui secara luas sebagai pencipta istilah kata 'globalisasi' melalui artikelnya yang berjudul "Globalization of Markets". Artikel ini terbit di [[Harvard Business Review]] edisi Mei–Juni 1983. Namun, kata 'globalisasi' sebelumnya sudah banyak digunakan (setidaknya sejak 1944) dan dipakai oleh beberapa pengamat sejak 1981.<ref>{{cite web | url=http://www.nytimes.com/2006/07/06/business/06levitt.html?_r=1& | title=Theodore Levitt, 81, Who Coined the Term 'Globalization', Is Dead | date=6 July 2006 | accessdate=23 April 2014 | author=Feder, Barnaby J.}}</ref> Levitt bisa dianggap sebagai orang yang memopulerkan kata ini dan memperkenalkannya ke kalangan pebisnis utama pada paruh akhir 1980-an. Sejak dirumuskan, konsep globalisasi telah menginspirasi sejumlah definisi dan interpretasi, mulai dari cakupan perdagangan dan imperium besar di Asia dan Samudra India pada abad ke-15 sampai seterusnya.<ref>Hopkins, A.G. (ed.). (2004). ''Globalization in World History.'' London: Norton, pp. 4–8. ISBN 978-0-393-97942-8</ref><ref name="Bakari13">{{cite journal|last=Bakari|first=Mohamed El-Kamel|title=Globalization and Sustainable Development: False Twins?|journal=New Global Studies|volume=7|issue=3|pages=23–56|issn=1940-0004}}</ref>
Karena konsep ini begitu rumit, banyak proyek penelitian, artikel, dan diskusi yang tetap berfokus pada aspek tunggal globalisasi.<ref name=GCSP>Al-Rodhan, R.F. Nayef and Gérard Stoudmann. (2006). [http://web.archive.org/web/20091128001215/http://www.sustainablehistory.com/articles/definitions-of-globalization.pdf Definitions of Globalization: A Comprehensive Overview and a Proposed Definition.]</ref>