Wabah Besar Wina: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 4:
Wina terletak di dekat Sungai [[Danube]], yang merupakan pusat persimpangan besar antara timur dan barat. Sebagai akibat dari keramaian ini, kota tersebut menderita dari wabah yang terjadi berulang-kali sejak gelombang pertama Black Death atau [[Maut Hitam]] pada abad keempat belas. Kota Wina sangat penuh sesak dan dibangun dengan rapat. Dari deskripsi yang ada, mengindikasikan bahwa tidak ada saluran pembuangan air atau selokan, dan tumpukan sampah yang berserakan dijalan. Sebagai tambahan, gudang untuk penyimpanan barang dagangan, yang menyimpan baju, karpet, dan biji-bijian sering dikerumuni oleh tikus. Karena kondisi kota tersebut, maka di Eropa, wabah terkadang disebut sebagai "Viennese death" atau Maut Wina.
 
Sebuah ordo religius yang beroprasi di Wina, bernama Persaudaraan Trinitas Suci (Holy Trinity), menciptakan rumah sakit ketika epidemi tahun 1679 terjadi. Perawatan mendasar ditawarkan di rumah sakit, tetapi secara umum hal tersebut merupakan kemajuan yang pesat jika dibandingkan dengan layanan kesehatan publik lainnya. Mayat korban wabah dibawa dengan menggunakan kereta menuju pinggir kota dan diletakkan di lubang-lubang besar terbuka untuk dibakar. Walaupun demikian, lubanlubang tersebut tidak ditutup selama beberapa hari hingga penuh, sehingga populasi tikus dapat terinfeksi.
 
Untuk memperingati lepasnya Kota Wina dari wabah tersebut, rakyat Wina mendirikan monumen-monumen seperti kolom setinggi 69 kaki yang dikenal dengan nama Pestsäule.