Marwan bin al-Hakam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HaEr48 (bicara | kontrib)
HaEr48 (bicara | kontrib)
Baris 24:
Sepeninggal Mu'awiyah bin Yazid, kawasan Syria terpecah lantaran sebagian gubernur dan tokoh berbalik memihak [[Abdullah bin Zubair|'Abdullah bin Zubair]] yang menyatakan dirinya sebagai khalifah dan berpusat di Makkah. Meski tidak memiliki dasar pengaruh yang kuat di wilayah tersebut sebelum menjadi khalifah, Marwan berhasil mengembalikan kawasan Syria dan sekitarnya dalam kendali [[Umayyah]] pada masa kekuasaannya yang tidak genap setahun.
 
== MasaAsal Khulafaur Rasyidinusul ==
Marwan lahir pada tahun 623 atau 626 M. Ayahnya bernama [[Al-Hakam bin Abi al-Ash]] dan ibunya bernama [[Aminah binti Alqamah]] dari kabilah [[Banu Kinanah]].{{sfn|Bosworth|1991|p=621}} Ayahnya berasal dari kabilah [[Banu Umayyah]] yang merupakan kabilah terkemuka dari suku Quraisy, yang ketika itu menguasai kota [[Mekkah]] di barat Semenanjung Arabia.{{sfn|Bosworth|1991|p=621}}{{sfn|Della Vida|2000|p=838}} Suku Quraisy (yang sebelumnya menganut [[Agama di Arab pra-Islam|kepercayaan Arab pra-Islam]]) sebagian besar memeluk Islam sekitar tahun 630 setelah [[Pembebasan Mekkah|Penaklukan Mekkah]] oleh [[Muhammad]], nabi umat Islam yang juga berasal dari suku tersebut. Marwan sempat mengenal Muhammad pada masa hidupnya sehingga ia termasuk golongan [[sahabat Nabi]].{{sfn|Bosworth|1991|p=621}}
 
== Masa Khulafaur Rasyidin ==
Marwan termasukturut salahserta satudalam [[sahabat Nabi]]. Pada masa kekuasaanpemerintahan Khalifah [[Utsman bin 'Affan|'Utsman bin 'Affan]] yang(berkuasa merupakan644—656 sepupunyaM), Marwanyang berperanjuga sebagaimerupakan sekretarissepupunya.{{sfn|Bosworth|1991|p=621}} Ia menjabat sebagai ''katib'' (sekretaris khalifah) dan tangan kanan sang khalifah.{{sfn|Kennedy|2004|p=79}} Marwan juga turut serta dalam peperangan di Afrika Utara dan memperoleh rampasan perang yang besar.{{sfn|Bosworth|1991|p=621}} Terlihat hal tersebut menjadi sumber kekayaan Marwan dan sebagiannya dipakai untuk membeli properti di Madinah.{{sfn|Bosworth|1991|p=621}} Dia juga sempat ditunjuk menjadi Gubernur [[Provinsi Fars|Fars]] selama beberapa waktu.{{sfn|Bosworth|1991|p=621}}
 
Banyak sejarawan percaya bahwa Marwan termasuk yang bertanggung jawab atas kekisruhan di tahun-tahun terakhir masa kekuasaan 'Utsman bin 'Affan yang berujung pada pemberontakan.<ref>Al-Ishabah, jld. 6, hlm. 204.</ref> Istri 'Utsman, Na-ilah, pernah menyatakan pendapatnya terkait Marwan kepada suaminya, "Bila engkau terus-menerus mengikuti Marwan, maka dia akan menjadi sebab kematianmu."<ref>[[Ibnu Katsir]], [[Al-Bidayah wan Nihayah]]</ref> Salah satu hal yang kerap dijadikan contoh dalam hal ini adalah kasus pemalsuan surat atas nama 'Utsman yang kerap diduga sebagai pekerjaan Marwan. Surat tersebut berisikan perintah kepada [[Abdullah bin Sa'ad bin Abi Sarh|'Abdullah bin Sa'ad bin Abi Sarh]] untuk membunuh [[Muhammad bin Abu Bakar]], yang baru ditunjuk sebagai Gubernur Mesir, beserta rombongan Mesir yang baru saja kembali dari Madinah untuk melayangkan keberatan secara langsung pada 'Utsman atas beberapa kebijakannya terkait Mesir. Saat rombongan tersebut menangkap pembawa surat dalam perjalanan pulang mereka ke Mesir, mereka marah dan berbalik kembali ke Madinah dan terjadilah huru-hara. Meski begitu, sebagian pendapat menyatakan bahwa surat tersebut dipalsukan oleh salah seorang dari rombongan tersebut sebagai jalan untuk menggantikan 'Utsman dengan 'Ali sebagai khalifah. Terlepas dari segala simpang-siur yang ada, saat gelombang protes berubah menjadi pemberontakan yang berujung pada pengepungan kediaman 'Utsman pada tahun 656, Marwan termasuk yang turut serta melindungi 'Utsman. Marwan terluka parah pada saat kejadian dan 'Utsman sendiri terbunuh.{{sfn|Bosworth|1991|p=621}}{{sfn|Donner|2014|p=106}} Setelahnya, 'Ali dilantik menjadi khalifah yang baru.