Hadis: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Membalikkan revisi 15228914 oleh Rian Abdul Rahman (bicara) Tag: Pembatalan |
|||
Baris 11:
Kata hadis yang mengalami perluasan makna sehingga disinonimkan dengan [[Sunnah]], maka pada saat ini bisa berarti segala perkataan (sabda), perbuatan, ketetapan maupun persetujuan dari [[Muhammad|Nabi Muhammad]] {{saw}} yang dijadikan ketetapan ataupun [[Hukum Islam|hukum]].<ref name="H-EoI">"Hadith," ''Encyclopedia of Islam.''</ref> Kata hadis itu sendiri adalah bukan kata infinitif,<ref>Lisan al-Arab, by Ibn Manthour, vol. 2, pg. 350; Dar al-Hadith edition.</ref> maka kata tersebut adalah kata benda.<ref>''al-Kuliyat'' by Abu al-Baqa’ al-Kafawi, pg. 370; Al-Resalah Publishers. This last phrase is quoted by al-Qasimi in Qawaid al-Tahdith, pg. 61; Dar al-Nafais.</ref>
== Struktur hadis
Secara struktur hadis
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk''' (rantai penut
ur) dan '''matan''' (redaksi).
:Contoh: ''Musaddad mengabari bahwa Yahya menyampaikan sebagaimana diberitakan oleh Syu'bah, dari Qatadah dari Anas dari Rasulullah {{saw}} bahwa dia bersabda: "Tidak sempurna iman seseorang di antara kalian sehingga ia cinta untuk saudaranya apa yang ia cinta untuk dirinya sendiri" (hadis riwayat [[Bukhari]])''
=== Sanad ===
Sanad ialah rantai penutur/''rawi'' (periwayat) hadis. Rawi adalah masing-masing orang yang menyampaikan hadis
nas). Awal sanad ialah orang tab hadis); orang ini disebut ''mudawwin'' atau ''mukharrij''. Sanad merupakan rangkaian seluruh penutur itu mulai dari ''mudawwin'' hingga mencapai Rasulullah. memberikan gambaran keaslian suatu riwayat. Jika diambil dari contoh sebelumnya maka sanad hadis bersangkutan adalah
:''Al-Bukhari --> Musaddad --> Yahya --> Syu’bah --> Qatadah --> Anas --> Nabi Muhammad {{saw}}''
Sebuah hadis dapat memiliki beberapa sanad dengan jumlah penutur/rawi yang bervariasi dalam lapisan sanadnya; lapisan dalam sanad disebut dengan ''thabaqah''. Signifikansi jumlah sanad dan penutur dalam tiap thabaqah sanad akan menentukan derajat hadis tersebut, hal ini dijelaskan lebih jauh pada klasifikasi hadis.
|