Elektrolisis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 140.213.37.80 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh LaninBot
Tag: Pengembalian
Baris 8:
* Ada sumber arus listrik dari luar, seperti baterai yang mengalirkan arus listrik searah (DC).
 
* Ada 2 elektrodaelektrode dalam sel elektrolisis.
 
ElektrodaElektrode yang menerima elektron dari sumber arus listrik luar disebut Katodakatode, sedangkan elektodaelektrode yang mengalirkan elektron kembali ke sumber arus listrik luar disebut Anodaanode. KatodaKatode adalah tempat terjadinya reaksi reduksi yang elektrodanyaelektrodenya negatif (-) dan Anodaanode adalah tempat terjadinya reaksi oksidasi yang elektrodanyaelektrodenya positif (+).
== Hukum Elektrolisis Faraday ==
Di awal abad ke-19, Faraday menyelidiki hubungan antara jumlah listrik yang mengalir dalam sel dan kuantitas kimia yang berubah di elektrodaelektrode saat elektrolisis. Ia merangkumkan hasil pengamatannya dalam dua hukum pada tahun 1833.
 
C (Coulomb) adalah satuan muatan listrik, dan 1 C adalah muatan yang dihasilkan bila arus 1 A (Ampere) mengalir selama 1 s. Tetapan fundamental listrik adalah konstanta Faraday, F = 9,65 x10<sup>4</sup> C, yang didefinisikan sebgai kuantitas listrik yang dibawa oleh 1 mol elektron. Dimungkinkan untuk menghitung kuantitas mol perubahan kimia yang disebabkan oleh aliran arus listrik yang tetap mengalir untuk rentang waktu tertentu.
Baris 18:
Hantaran listrik melalui larutan elektrolit dapat dianggap sebagai aliran elektron. Jadi apabila elektron telah dapat mengalir dalam larutan elektrolit berarti listrik dapat mengalir dalam larutan tersebut. Elektron berasal dari kutub katode atau kutub negatif. Sedangkan pada anode melepaskan ion positif dan membentuk endapan pada logam katode. Di dalam larutan terurai proses:
 
CuSO<sub>4</sub> = Cu<sup>2+</sup> + SO<sub>4</sub><sup>2-</sup>
 
Ion Cu<sup>2+</sup> ini akan berpindah menuju keping katode sedangkan ion SO<sub>4</sub><sup>2-</sup> akan menuju keping anode. Lama-lama keping katode ini akan timbul endapan dan terjadi perubahan massa. Massa ini dapat dihitung dengan cara:
Baris 24:
G = a . I . t
 
Di mana:
Dimana:
 
G = jumlah endapan tembaga Cu (gram)
Baris 37:
 
I = G/at
 
 
== Kegunaan sel Elektrolisis ==
 
=== Pembuatan Gas di Laboratorium ===
Sel elektrolisis banyak digunakan dalam industri pembuatan gas misalnya pembuatan gas oksigen, gas hidrogen, atau gas klorin. Untuk menghasilkan gas oksigen dan hidrogen, Anda dapat menggunakan larutan elektrolit dari kation golongan I A, (K<sup>+</sup>, Na<sup>+</sup>), golongan II A, (Ca<sup>2+</sup>, Mg<sup>2+</sup>), Al<sup>3+</sup>, Mn<sup>2+</sup> dan anion yang mengandung oksigen (SO<sub>4</sub><sup>2-</sup>, CO<sub>3</sub><sup>2-</sup>, NO<sub>3</sub><sup>-</sup>, PO<sub>4</sub><sup>3-</sup>, ClO<sub>4</sub><sup>-</sup>) dengan elektrodeelektroda Pt atau karbon. Reaksi elektrolisis yang menghasilkan gas, misalnya elektrolisis larutan Na<sub>2</sub>SO<sub>4</sub> menggunakan elektrode karbon.
Reaksi yang terjadi:
 
Na<sub>2</sub>SO<sub>4(aq)</sub> = 2 Na<sup>+</sup><sub>(aq)</sub> + SO<sub>4</sub><sup>2-</sup><sub>(aq)</sub>
 
Katode (C): 2 H<sub>2</sub>O<sub>(l)</sub> + 2e<sup>-</sup> = 2 OH<sup>-</sup><sub>(aq)</sub> + H<sub>2(g)</sub>
 
Anode (C): 2 H<sub>2</sub>O<sub>(l)</sub> = 4 H<sup>+</sup><sub>(aq)</sub> + O<sub>2(g)</sub> + 4e<sup>-</sup>
 
Karena pada katode dan anode yang bereaksi adalah air, semakin lama air semakin berkurang sehingga perlu ditambahkan. Perlu diingat bahwa walaupun yang bereaksi adalah air, tidak berarti elektrolit Na<sub>2</sub>SO<sub>4</sub> tidak diperlukan. Elektrolit ini berguna sebagai penghantar arus listrik.
 
=== Proses penyepuhan ===
Penyepuhan suatu logam emas, perak, atau nikel, bertujuan menutupi logam yang penampilannya kurang baik atau menutupi logam yang mudah berkarat. Logam-logam ini dilapiasi dengan logam lain yang penampilan dan daya tahannya lebih baik agar tidak berkarat. Misalnya mesin kendaraan bermotor yang terbuat dari baja umumya dilapisi kromium agar terhindar dari korosi . Beberapa alat rumah tangga juga disepuh dengan perak sehingga lebih awet dan penampilannya tampak lebih baik. Badan sepede titanium dilapisi titanium oksida (TiO<sub>2</sub>) yang bersifat keras dan tidak dapat ditembus oleh oksigen atau uap air sehingga terhindar dari reaksioksidareaksi oksida yang menyebabkan korosi. Prinsip kerja proses penyepuhan adalah penggunaan sel dengan elektrolit larutan dan electrodeelektrode reaktif. Contoh jika logam atau cincin dari besi akan dewlapsdilapisi emas digunakan larutan elektrolit AuCl<sub>3</sub><sub>(aq)</sub>. Logam besi (Fe) dijadikan sebagai katode, sedangkan logam emasnya (Au) sebagai anode. Apa yang terjadi jika kedua logam ini ditukar posisinya? Mengapa? Reaksi yang berlangsung dalam proses penyepuhan besi dengan emas yaitu:
 
AuCl<sub>3</sub><sub>(aq)</sub> = Au<sup>3+</sup><sub>(aq)</sub> + 3 Cl<sup>-</sup><sub>(aq)</sub>
 
Katode (cincin Fe): Au<sup>3+</sup><sub>(aq)</sub> + 3e<sup>-</sup> = Au<sub>(s)</sub>
 
Anode (Au): Au<sub>(s)</sub> = Au<sup>3+</sup><sub>(aq)</sub> + 3e<sup>-</sup>
 
Proses yang terjadi yaitu oksidasi logam emas (anode) menjadi Au<sup>3+</sup><sub>(aq)</sub>. Kation ini akan bergerak ke katode menggantikan kation Au<sup>3+</sup> yang direduksididireduksi di katode. Kation Au<sup>3+</sup> di katode direduksi membentuk endapan logam emas yang melapisi logam atau cincin besi. Proses ini cukup murah karena emas yang melapisi besihanyabesi hanya berupa lapisan tipis.
 
=== Proses Pemurnian logam kotor ===
Proses pemurnian logam kotor banyak dilakukan dalam pertambangan. Logam transisi yang kotor dapat dimurnikan dengan cara menempatkannya sebagai anode dan logam murni sebagai katode. Elektrolit yang digunkandigunakan adalah elektrolit yang mengandung kation logam yang dimurnikan. Contoh: proses pemurnian nikel menggunakan larutan NiSO<sub>4(aq)</sub>. Nikel murni digunakan sebagai katode, sedangkan nikel kotor (logam yang dimurnikan) digunakan sebagai anode. Reaksi yang terjadi, yaitu:
 
NiSO<sub>4(aq)</sub> = Ni<sup>2+</sup><sub>(aq)</sub> + SO<sub>4</sub><sup>2-</sup><sub>(aq)</sub>
 
Katode (Ni murni): Ni<sup>2+</sup><sub>(aq)</sub> + 2e<sup>-</sup> = Ni <sub>(s)</sub>
 
Anode (Ni kotor): Ni <sub>(s)</sub> = Ni<sup>2+</sup><sub>(aq)</sub> + 2e<sup>-</sup>
 
Logam nikel yang kotor pada anode dioksidasi menjadi ion Ni<sup>2+</sup>. Kemudian, ion Ni<sup>2+</sup> pada katode direduksi membentuk logam Ni dan bergabung dengan katode yang merupakan logam murni. Kation Ni<sup>2+</sup> di anode bergerak ke daerah katode menggantikan kation yang direduksi. Untuk mendapatkan logam nikel murni (di katode) harus ada penyaringan sehinggga kotoran (tanah, pasir, dan lain-lain) hanya berada di anode dan tidak berpindah ke katode sehingga daerah di katode merupakan daerah yang bersih.