Bahasa Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 25:
'''Bahasa Indonesia''' adalah [[bahasa Melayu]] yang dijadikan sebagai [[bahasa]] [[bahasa resmi|resmi]] [[Republik Indonesia]]<ref>Pasal 36 [[Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945|Undang-Undang Dasar RI 1945]]</ref> dan [[Daftar bahasa di Indonesia|bahasa persatuan]] [[orang Indonesia|bangsa Indonesia]].<ref>Butir ketiga [[Sumpah Pemuda]], 28 Oktober 1928</ref> Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia]], tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya [[UUD 1945|konstitusi]]. Di [[Timor Leste]], bahasa Indonesia berstatus sebagai [[bahasa kerja]].
 
Dari sudut pandang [[linguistik]], bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak varietas [[bahasa Melayu]].<ref>Kridalaksana H. 1991. Pendekatan tentang Pendekatan Historis dalam Kajian Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia. Dalam Kridalaksana H. (penyunting). ''Masa Lampau bahasa Indonesia: Sebuah Bunga Rampai.'' Penerbit Kanisius, Yogyakarta.</ref> Dasar yang dipakai sebagai fondasi bahasa Indonesia baku adalah bahasa Melayu Tinggi ("Riau").<ref name=:0 /><ref name="Sneddon">Sneddon 2003, ''The Indonesian Language: Its History and Role in Modern Society'', p. 70</ref> Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaannya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya [[Sumpah Pemuda]], 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan.<ref>Asmadi T.D. [http://lpds.or.id/jurnalistik_education.php?module=detailbahasa&id=20 Arti Tanggal 2 Mei bagi Bahasa Indonesia]. Laman Lembaga Pers Dr. Sutomo. Edisi 08 Februari 2010. diakses 5 Maret 2010.</ref> Proses ini menyebabkan berbedanya bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun [[Semenanjung Malaya]]. Hingga saat ini, bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari [[bahasa daerah]] dan [[bahasa asing]].
 
Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, bahasa Indonesia bukanlah [[bahasa ibu]] bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari [[Daftar bahasa di Indonesia|748 bahasa yang ada di Indonesia]] sebagai [[bahasa ibu]].<ref>[http://www.bahasakita.com/news/depdiknas-terbitkan-peta-bahasa/ Depdiknas Terbitkan Peta Bahasa] Blog BahasaKita 4 Maret 2009, mirror dari berita AntaraOnline edisi 22 Oktober 2008.</ref> Istilah "bahasa Indonesia" paling umum dikaitkan dengan [[bahasa baku]] yang digunakan dalam situasi formal.<ref name=:0/> Varietas baku tersebut berhubungan [[diglosia|diglosik]] dengan bentuk-bentuk bahasa Melayu vernakular yang digunakan sebagai peranti komunikasi sehari-hari.<ref name=:0>{{cite journal |first = James | last = Sneddon | title = Diglossia in Indonesian |journal = Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde |year = 2003 |issn = 0006-2294 |volume = 159 |number = 4 |page = 519–549 |url = https://www.jstor.org/stable/27868068}}</ref> Artinya, penutur bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) dan/atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa ibunya. Meskipun demikian, bahasa Indonesia digunakan sangat luas di perguruan-perguruan, di media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya,<ref>[http://www.ohio.edu/LINGUISTICS/indonesian/index.html ''Why Indonesian is important to learn''. Situs web pengajaran bahasa Indonesia di Universitas Negeri Ohio.]</ref> sehingga dapatlah dikatakan bahwa bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia.