Sistem Peringatan Dini Tsunami Samudra Hindia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 6:
 
==Latar belakang==
Pascabencana gempa yang disusul oleh gelombang pasang dahsyat dari bagian perairan Samudra Hindia sejak 26 Desember 2004, usulan untuk mempersegera keperluan akan alat untuk memberitahukan adanya kemungkinan tsunami mulai dibahas secara terbuka. Setelah mengkaji bencana alam tersebut, banyak yang menduga akan lebih ramai di antara sekian penduduk yang terselamatkan jika jalan pemecahan atas persoalan sedemikian rupa dituntaskan dengan cara memberhasilgunakan sistem peringatan dini tsunami pada daerah lingkungan yang terdampakkelihatan parah berdasarkandari penglihatandampak-dampaknya, khususnya tempat-tempat yang berhampiran dengan Samudra Hindia. Tambahan pula, kiranya ancang-ancang terhadap bencana gempa disertai gelombang pasang dahsyat di sekitar Samudra Hindia bisa ditanggulangi lebih matang lagi.
 
Sebaiknya, masyarakat di sekitar daerah lingkungan yang rawan bencana alam seperti gempa dan tsunami akan lebih berpeluang menyelamatkan diri masing-masing dengan berbekalkan sistem peringatan dini sebagai bentuk penanggulangan bencana gelombang air pasang yang dahsyat agar dampaknya tidak berlanjut menjadi kian porak-poranda. Sementara itu, pendekatan penanggulangan bencana alam lainnya seperti [[Tembok laut|tembok laut]] diperkirakan secara pasti (angka perseratus keselamatan penduduk di sekitar bagian perairan yang rawan tsunami) tidak begitu membawa hasil berarti selama tsunami akan menerjang hunian penduduk di sekitarnya.
Baris 20:
 
==Hasil kinerja selama keadaan darurat==
Alat penanggulangan bencana alam semacam ini belum pernah satu pun diterapkan di [[Indonesia]], salah satunya ketika [[Gempa bumi dan tsunami Pangandaran 2006|gempa yang disusul oleh gelombang pasang dahsyat menerjang Kabupaten Pangandaran]] pada tahun 2006.
 
 
==Acuan==